Tekad dan Kesungguhan Hati

Hari Minggu kemarin, saya sempat ngobrol dengan seorang aktivis greja, di sela-sela pelayanan. Obrolannya, seputar pekerjaan; latar belakang pekerjaan om tsb, kerjaan saya, dan menyinggung mengenai penulisan buku.

Inti obrolannya adalah, selagi masih muda, kerjakan apa yg kamu suka, dan pelajari apa yang kamu suka. Jangankan pikirkan untung-ruginya, termasuk gaji atau uang yang didapatkan. Pikirkan saja, bagaimana melakukan yang terbaik dari apa yang kita lakukan saat ini.

Tujuannya apa? Gak beda jauh dengan yang pernah saya singgung juga di beberapa posting saya di blog ini, agar kita menjadi sempurna di dalam penciptaan. Kalo mengambil kalimat om tsb, agar kita bisa tersenyum puas dengan apa yg kita kerjakan saat kita meninggal nanti.

Sebenarnya juga bukan hasilnya yang membuat kita bangga, namun tekad, dan kesungguhan hati saat menjalaninya. Hasil dari proses tsb adalah reward-nya, dan uang yang (mungkin) kita trima adalah bonusnya. Sedangkan prosesnya, ada kepuasan.

Jika uang yang kita cari dalam pengembaraan kita di dunia, saat kita menutup mata, dan mengingat seberapa banyak uang kita, toh akhirnya uang tsb kita tinggalkan. Dan berani bertaruh, uang tidak akan membuat kita menutup mata dengan senyum.

Jika keberhasilan demi keberhasilan yang sudah kita pegang untuk membuat pengembaraan kita berakhir dengan lega, itu pun saya rasa bukan. Kenapa? Karena sebanyak keberhasilan yang sudah kita tuai, di belakanganya lebih banyak lagi kegagalan yang mengiringinya.

Saya sendiri merupakan orang yang jarang gagal, atau paling tidak itulah yang saya yakini, sampai tibalah tahun lalu. Buat saya, tahun lalu adalah lembah kegagalan saya; lembah terjauh yang pernah saya lampaui.

Tapi saya belajar banyak; bahkan kegagalan pun merupakan guru bagi orang yang berlapang dada. Justru dengan kegagalan, membuat saya menyadari bahawa saya manusia, dan bahwa saya membutuhkan Tuhan atas hidup saya.

Kesungguhan hati.

Menurut saya, ini lah yang membuat kita tersenyum akhirnya saat menutup mata. Saat kita sadar setiap hari kita lalui dengan kesungguhan hati, tidak ada kesia-siaan dalam hidup kita. Bahkan saat kesia-siaan tsb mengajarkan sesuatu untuk kita, kesia-siaan kembali menjadi kepingan yang berharga dalam hidup kita.

Bahkan sekalipun kamu hanya memungut gelas plastik, atau menyapu jalanan yang esok kembali kotor, itu pun akan jauh bernilai saat kita melakukannya dengan sungguh-sungguh.

Ok, saya memang tidak bisa menjamin dengan kesungguhan kamu tidak kelaparan, atau kamu tidak kekurangan uang. Hal tsb pasti (kemarin, sekarang, atau besok) akan kamu rasakan. Tapi, mati dengan perut kenyang tanpa hasrat, bukan impian dari kita bukan?

Tanamkan tekad, dan lakukan dengan sungguh hati, maka hari ini -- bukan besok -- kamu akan sudahi dengan perasaan puas.

Ow iya, sampai sekarang saya belum sempat menanyakan nama om tsb.

Membaca dan Menulis

Buat yang sering baca blog saya, pasti sadar, kok tulisannya banyak salahnya ya? Ini yg nulis bisa bedain penggunaan di gak sih?

Soalnya banyak yang komplain. Ok deh, sebenarnya cuma dua orang yg komplain. Apa sehabis nulis blog, gak di cek?

Sudah saya cek kok (yang maksudnya cuma sekali lihat dengan cepat), cuma entah mengapa terkadang masih saja terlewatkan. Akhirnya, saya sendiri mencoba menganalisa kesalahan saya, dengan tingkat ke-sotoy-an ala psikolog -- soalnya ada yang bilang kalo psikolog itu sotoy semua.

Akhirnya ada satu teori yang mendekati kebenaran dari masalah ini (atau setidaknya begitu yang saya pikir).

Saya ingat-ingat kembali, ternyata sewaktu SD dulu saya tidak suka mengeja. Alih-alih malah membacanya langsung. Waktu itu, menurut saya, bodoh sekali jika harus membaca dengan mengeja. Saya pikir saya cukup pintar, tapi nyatanya justru menuai kekeliruan yang cukup mengganggu saat ini.

Karena mambaca dalam konteks saya, bukan untaian huruf yang membentuk kata, namun sekilas huruf yang membentuk kata. Memang dalam membaca, hal ini membuat saya lebih cepat menyelesaikan sebuah buku. Namun saat saya menuliskannya, malah salah-salah.

Gak hanya kamu kok yang komplain, editor saya mungkin sebenarnya juga sudah nangis disana, mengoreksi kesalahan-kesalahan saya hahahaha.

Sebenarnya tidak hanya dalam membaca dan menulis, kita pun sering malas melewati tahap demi tahap dalam belajar. Keinginan hati langsung bisa, tanpa adanya proses; melihat hasil dari pada prosesnya. Sayangnya proses -- walaupun sepele -- itu yang membedakan hasilnya.

Jadi, tolong koreksinya ya kalo ada kesalahan penulisan :D

Ow iya, gimana nih penempatan di yang benar? ^_^

Puisi vs Prosa

Beberapa waktu lalu saya sempat lihat di sebuah forum yg memiliki thread tentang kumpulan puisi anggotanya. Ada juga beberapa blog yg mengatasnamakan puisi. Namun setelah di baca, isinya tidak jauh berbeda dari narasi, atau -- dalam bentuk seni tertulis lainnya -- disebut prosa.


Ya sah-sah saja sih untuk mengatakan karya mereka puisi, hanya sebijaknya, sebelum kita memakai sebuah atribut, kita perlu mengetahui dengan pasti atribut tsb.


Puisi dan prosa, merupakan bentuk seni tertulis, yg memiliki perbedaan sekaligus persamaan.


Ciri-ciri puisi,

  • menggunakan bahasa sebagai kualitas estetiknya tambahan, atau selain arti semantiknya
  • wujud estetika bahasanya dengan pengulangan yg disengaja
  • memiliki meter dan rima
  • dapat memiliki satu kata/satu suku kata


ciri-ciri prosa,

  • memiliki ritme yg lebih besar dari puisi
  • bahasanya lebih sesuai dengan arti leksikalnya
  • memiliki bentuk yg bebas
  • lebih berterus-terang (prosa=terustrrang, latin)


Coba kita cek sepenggal puisi dibawa ini (paling tidak itulah yg dikatakan pemiliknya). Di ambil ini dari sebuah forum.

karna cinta itu sungguh tak egois
karna cinta itu sungguh memahami
karna cinta itu sungguh tak menyakiti

ia hanya memberikan warna indah dalam hitam putih hidupmu
ia hanya memberikan nada-nada dalam film bisumu
ia hanya memberikan sinar dalam kegelapanmu


Apakah ada pengulangan? Ok, ada. Apakah ada bahasa estetikanya? Tarohlah, ada -- karena nilai sebuah estetika itu relatif. Tapi adakah makna tersembunyi dari puisi ini? Sori, saya tidak lihat. Menurutku ini hanya majas Antropomorfisme. Selain itu saya tidak lihat hal lainnya, mungkin kamu lihat? Apakah jg ada meter dan rima? Itu jg tidak saya temukan, yg ada hanya rima.


Lantas puisi itu yg bagaimana?


Saya coba interpretasikan puisi diatas dalam bingkai puisi,


cinta,
melepas aku, membelah ingin
melepas bingung, bercampur heran
melepas benci, membalut hati

cinta mu,
bermandi cahya dalam warna
nada dalam simfoni jiwa
sulur temeram tergeletak jejak

hanya ada mu dalam cinta


Perhatikan rima dalam kedua bait puisi tsb yg A-A-B (soalnya hanya tiga baris dalam masing-masing bait). Mungkin saya kurang pandai untuk mengolah kata, tapi perhatikan jg makna semantik dari setiap kalimatnya. tentunya semuanya tidak bermakna lugas. Permainan kata adalah yg terbaik dalam menyamarkan makna.


Bukan bermaksud menggurui, tapi setidaknya kita mengerti apa yg kita tempelkan dalam seni personal. Saya sendiri, penikmat puisi, mau dan masih belajar tentang puisi.


Puisi itu seperti cinta pada pandangan pertama; saat kamu baca puisi tsb, kamu langsung suka dengan puisi tsb (walopun mungkin gak tau maknanya).


Puisi itu menyisahkan makna tanpa kata dalam nurani, saat selesai membacanya. Puisi tidak perlu kamu mengerti (karena untuk mengerti, perlu interpretasi; interpretasi yg baik perlu pengetahuan sastra yg baik). Puisi hanya perlu di baca dan dicintai.


Namun jika kamu selesai membaca sebuah puisi, dan yg tertinggal hanya kata-kata, berarti puisi tsb bukan utk pintu hatimu.

Vienna Blood

Judul asli: Vienna Blood
Penulis: Frank Tallis
Penerbit: Qanita
Penerjemah: Berliani M. Nugrahani
Tebal: 581 halaman







Ini buku kedua Frank Tallis dari serial The Liebermann Papers. Bergenre mystery & thrillers. Masih dengan latar Vienna 1902, dokter muda Max Libermann dan inspektur Oskar Rheinhardt. Frank Tallis sendiri adalah seorang Psikologi Klinis, dan pengajar di Institute of Psychiatry dan King's College London dalam bidang psikologi klinis dan neurosains.

Vienna Blood bercerita mengenai pembunuhan (lagi) yang terjadi di Wina. Kali ini Frank mengisahkan tentang pembunuhan berantai yang korbannya didasarkan pada penokohan The Magic Flute, karya Wolfgang Amadeus Mozart.

Korban pertama adalah seekor anakonda yang terpotong menjadi tiga bagian, serupa dengan tiga bagian naga yang terpotong dalam pembukaan The Magic Flute. Setelah itu Madam Borek beserta tigak pembantunya mati dengan cara yang mengenaskan. Belum sampai disana, seorang negro mati, dan seorang Ceko penjual burung. Vienna di banjiri darah pembunuhan berantai.

The Magic Flute sendiri merupakan opra dengan tokoh-tokoh Ratu Malam bersama tiga dayang, Papageno si penangkap burung yang dihukum karena berbohong, Monostatos yang berkulit gelap, ada pula Pangeran Tamino, Pamina, Sarastro yang bijak, Juru Bicara Kuil... dan ada juga anak-anak. Dengan begitu ini baru awal dari pristiwa berdarah tsb...

Detektif kita, Oskar, dibuat kebingungan. Max dengan deduksinya berusaha mengungkap kejahatan yang berutal ini. Namun disaat pembunuhan ini menyita pikirannya, justru pertunangannya dengan Clara Weiss terancam.

Jika London memiliki Jack the Ripper, Wina memiliki Salieri.



plus
  1. + bagi orang-orang yang suka cerita detektif ala Hercule Poirot, ini bisa jadi novel berikut yang akan menjadi favoritmu.
  2. + buat saya pribadi, yang menarik justru munculnya tokoh Psikoanalisa, Sigmund Freud dan Albert Adler dalam The Liebermann Papers. Bahkan dikisahkan herr Freud merupakan idola Max Liebermann.
  3. + Frank Tallis bahkan mengumpulkan risetnya dari seluruh penjuru dunia, untuk membuat novelnya sedetil mungkin. Bahkan berkorespondensi dengan Tram Museum untuk 'sekedar' mengetahui sistem trem di Winna kala itu.
poor
  1. - saya pribadi kurang begitu suka ending dari novel-novel Frank Tallis (a Death in Vienna dan Vienna Blood). Akhir dari novelnya kurang klimas, dan terkesan datar. Mengingatkan saya pada JR Tolkien, penulis LOTR. Walaupun jenius, dan pandai mengolak ditel, namun jelek dalam membuat ending (walaupun Frank Tallis masih lebih baik sih).
  2. - kalo yang ini mungkin bocoran dikit bagi yang belum baca. Saya pribadi sangat menyesal saat Max membatalkan pertunangannya dengan Clara. Ah, pria tolol! Yang namanya perasaan, mungkin benar tidak bisa dibohongi, tapi komitmen tidak bisa di nodai hanya dengan alasan perasaan kan? Itu ini juga, yang mau tidak mau, membuat saya menyukai tokoh Max. Dia hanya seoarng pria yang tolol, yang tentunya jauh dari sempurna. Bukan seperti tokoh novel lokal kan, yang selalu digambarkan, sempurna *sinetron kali?!*

paskah

Happy Easter ya guys...!!


Johanes P
+62 817 10 1316
johanesjuda.blogspot.com
fivestroke.blogsopt.com
_____________
This mail sent by Sony Ericsson M600i

World Silent Day 2008

Kamu pernah dengar bumi bicara sama kamu? Iya, planet bumi. Pernah? Pasti nanya balik, memang bumi bisa ngomong? Iya. Memang kamu pikir cuma cinta aja yang bisa ngomong?!

Nah, kalo kamu salah-satu yang jawab begitu, berarti kamu masuk diantara ribuan penghuni bumi yang belum pernah mendengarkan planetnya berbicara.

Kenapa tidak bisa mendengarkan? Karena kita tidak pernah berdiam diri. Hakikat dari berkomunikasi, adalah berbicara, dan mendengarkan. Masalahnya banyak dari kita lebih suka berbicara dari pada mendengarkan.

Mendengarkan bukan hanya diam, dan menunggu giliran untuk berbicara (kebanyakan ini definisi kita dari mendengarkan). Mendengarkan adalah menyimak percakapan orang lain. Tahu apa pesan sso pada kamu.

Masalahnya, kita terlalu sibuk bekerja, belajar, bermain, beraktifitas, sehingga tidak mendengarkan bumi berbicara. Yah, tanpa kamu dengar, bumi tetap berbicara, bahkan merintih. Kamu bisa lihat, panas bumi semakin hari semakin meningkat, menyebabkan perubahan iklim. Belum lagi kerusakan-demi kerusakan bumi yang terjadi secara global. Toh nanti akhirnya kita, sebagai penghuni bumi yang susah.

Beberapa orang menyimak suara bumi, dan menanggapinya dalam KTT di Bali Desember 2007 kemarin. Salah-satu langkah kongkrit yang dibuat oleh LSM Bali yang tergabung dalam Kolaborasi Bali untuk Perubahan Iklim, mengkampanyekan World Silent Day!

Dimana satu hari, selama empat jam, berhenti beraktifitas, berhenti menggunakan peralatan listrik, untuk membiarkan bumi bernafas. Membiarkan keheningan disekitar kita, agar kita bisa mendengar bumi ini berbicara. Agar kita bisa merenung betapa baiknya Tuhan memberikan dunia ini. Betapa pentingnya pemberian ini, bukan untuk diri kita, tapi untuk anak cucu kita. Dan betapa kita harus menjaganya.

BERI SATU HARI UNTUK BUMI BERNAFAS
HARI HENING SEDUNIA – 21 MARET


Tanggal 21 Maret adalah juga Hari Air dan hari pertama musim semi di utara – simbolisasi dari kehidupan.

Kenapa harus kita? Karena hanya kita, mahluk bumi yang paling banyak merusak bumi ini, yang dapat bertanggung jawab. Bukan karena semata-semata tuntutan nurani, tapi karena kita mahluk bumi yang paling tinggi tingkatnya. Tentunya kamu malu dong, kalo harus penghuni bumi lain, selain manusia yang konsern dengan bumi.

Bagi teman-teman yang konsern dengan bumi ini, dengan Global Warming, dan mau berpartisipasi dalam kampanye ini, dihimbau untuk mematikan alat-alat listrik, atau kendaraan pada esok hari, tanggal 21 Maret. Selama empat jam, terhitung dari pk10.00 - 14.00.


Untuk teman-teman yang ingin keterangan lebih lanjut mengenai World Silent Day dapat menghubungi:

Salam Hening
Kolaborasi Bali untuk Perubahan iklim
Alamat:
Jl. Pengubengan Kauh 94
Kerobokan, Kuta, Bali
+62 361 735321

Insiden Suara Gadis Cantik

Beberapa hari yang lalu, saya bangun dari tidur dikarnakan suara tetangga kos. Yang membangunkan saya, tentunya bukan suara tetangga saya sendiri, yang notabene cowok itu, namun suara 'gadis' di kamarnya. Ugh, ternyata dia sudah punya pacar ya? Kok gak bilang-bilang sih? Malam-malam begini lagi, berarti nginap doong?! Ah, terlalu jauh rupanya pikiran ini melayang.

Cuma sewaktu saya mencermati pembicaraan mereka, si 'gadis' manggil abang ketemen kos saya ini. Waahhh, besok gw bawain breadtalk deh buat tetangga gw, minta dikenali sama adenya!

Kalo analisa (sotoy) saya, dari suaranya sih, sepertinya nih 'gadis' imut, agak judes dikit, agak tmboy dikit, tapi manja. Suaranya itu enak bangat ditelinga. Ahh saya semakin sulit tidur.

Keesokan paginya, saya sengaja mondar-mandir didepan kamarnya. Entah mau ke wc lah, entah mau pesan sarapa, pokoknya ada aja alasan biar bisa ngintip 'gadis' gerangan, siapakah dirimu, ini. Hasilnya, nihil. Saya harus berangkat kerja, dan mengganjal rasa penasaran saya dengan tugas-tugas kuliah.

Malamnya, saya masih belum bisa bertemu 'gadis' tsb. Argh, semakin penasaran aja nih! Memang benar tuh yang bilang, secrets make woman woman.

Perjumpaan saya dengan 'gadis' ini ternyata tidak diduga-duga. Sewaktu saya keluar dari kamar mandi, saya dengar suaranya dari balik dinding. Aih, dia lagi sama mamanya, kesimpulan saya. Karena takut kesempatan ini lewat begitu saja, saya cepat-cepat keluar dari kamar mandi. Of course, i used my wear dude!

Ternyata yang saya kira gadis itu rupanya cowo..... Adiknya teman saya itu cowo..... Cowo tulen.

Saya sudah gak sabar masuk kamar, buat mukul bantal dengan segenap jiwa-raga, melampiaskan kekekian saya. Ternyata bukan cuma saya aja korban suara merdu cowo ini, tapi beberapa teman kos, bahkan ade saya pun jadi korbannya. Memang benar, suara bisa menipu (malah ini terlalu menipu).

Kelembaman

Ah senangnya!!!

Hari ini saya sudah bisa normal kembali makan. Dalam-artian, sekarang sudah gak mual-mual lagi kalo habis makan. Kata teman di YM, ini disebabkan tekanan darah yg turun. Ya, ya, mungkin saja. Ada yang bilang juga, mungkin makanannya yang salah. Nah, kalo ini gak mungkin.

Kenapa gak mungkin? Karena bagi orang-orang yg kenal saya, saya terlalu lembam untuk merubah menu makanan. Menu makan siang ini, sudah bertahan dari beberapa minggu yang lalu. Yup! Saya kalo makan, bisa dengan menu yang sama selama berbulan-bulan. Diduga sih, justru saya penyebab orang muantah, karena lihat saya tiap hari makan sayur toge selama berbulan-bulan.

Bicara mengenai lembam, mungkin sedikit yang tahu artinya. Ok, coba kita cari di wikipedia... oops ternyata tidak ada kawan. Kalo begitu, saya coba artikan sendiri ya.
Lembam adalah keadaan pasif; dimana sebuah benda, atau mahluk-hidup, 'malas' bergerak, dan setiap aksi untuk membuatnya bergerak, akan mendapat reaksi untuk mempertahankan posisi semula (by Joe).

Kira-kira bayangannya seperti menyentuh agar-agar. Agar-agar itu akan bergerak karena aksi dari sentuhan, namun pergerakan itu untuk mengembalikan ke posisi semula. Itulah yg di sebut lembam *sotoy mode on*

Apa hubunganya lembam dengan posting hari ini?

Walaupun kelembaman saya dalam memilih menu makanan, dapat menyebabkan orang-orang disekitar saya muntah, toh banyak dari kita secara proaktif, menyukai kelembaman. Banyak dari kita lebih menyukai posisi kita saat ini. Tidak ingin berubah, dan merasa nyaman dengan keadaan tsb.

Kenapa kita merasa nyaman? Karena tentunya aman. Banyak dari kita tidak menyukai perubahan, karena perubahan memiliki resiko: lebih baik dari sekarang atau lebih buruk dari sekarang. Dan yang 'tidak pasti' itu yang dibenci dari kita.

Banyak dari kita, karena tidak bisa merubah diri sendiri, tapi tahu sesuatu harus di ubah, akhirnya malah memaksa orang lain untuk berubah. Padahal kita tahu sendiri, betapa sulitnya merubah diri sendiri. Apa lagi kemungkinan untuk mengubah orang lain, pasti lebih sulit.

Jadi dari pada memaksa orang untuk berubah, memaksa orang utnuk mengerti kamu, lebih baik mulai dari diri sendiri. Mulailah merubah diri sendiri. Dimulai dengan cara pandang kita.

Magg

Belakangan ini saya mudah terkena magg. Padahal sebelumnya tidak pernah sakit macam ini. Terlambat makan sedikit sudah sakit. Dan kalo sakit sampai sakit kepala dan lambung nyeri (ya iyalah, namanya juga magg?!!)

Yang bikin jadi semakin sulit, nafsu makan saya menurun. Saya jadi gak bisa makan banyak. Porsi nasi satu piring, plus satu macam sayur dan dua lauk, bikin mual kekenyangan sehabis makan. Padahal dulu mah ini kurang.

Selain itu, saya juga mudah lemas belakangan ini. Aduh, kenapa ya? Ada yang tahu gimana nyembuhinnya gak?

drag my feet

Padahal sudah berkali-kali ayah saya mengingatkan, jangan menunda pekerjaan. Apa yg bisa dikerjakan hari ini, kerjakan hari ini. Tapi ya kok tetap saja saya 'hobi' menunda apa yang bisa di tunda ya. Bahkan yang tidak bisa ditunda, dengan biadabnya, saya tunda.

Sepertinya ini tidak hanya menjadi kebiasaan saya saja, namun semua umat yang tergolong kaum pemalas ^_^

Banyak para oknum-penunda ini berpikir (dan tentunya berharap juga), dunia ini bisa seperti film Click. Arus waktu dapat dihentikan untuk sejenak.

Namun sama seperti pesan dalam 'Click', mengingatkan saya pada tulisan saya sendiri, waktu hanya berjalan satu kali, dan itu ke arah depan. Tidak dapat diulang, tidak dapat dimajukan, dan tidak dapat di stop.

Jadi seperti yang sering di bilang ayah saya, sampai bengkak telinga ini, lakukan apa yang bisa dilakukan sekarang. Iya, sekarang juga! Karena besok sudah terlambat.

Jadi jangan sampai terlambat ya bos ^_^

MARAH

Nah loh, siapa yang marah tuh?

Bukan. Bukan saya marah kepada kamu, apa lagi saya marah kepada dia. Hanya saja banyak orang menyalah artikan beberapa sikap saya yang dianggap marah, atau paling tidak dimata mereka saya marah.

Biasanya sih kalo di YM saya lama bales dianggap marah. Atau sebaliknya, saat saya menggunakan kata sial, damn, dianggap saya marah. Padahal ini kan bahasa pergaulan baku saat chating *membela diri* Hehehehe bagi teman-teman yang merasa di singgung disini, yakinlah, itu hanya perasaan kamu saja ^^

Jadinya saya pensaran dengan marah ini. Awalnya saya coba cari di wikipedia berbahasa Indonesia, dengan keyword 'marah'. Hasilnya, hanya emoticon marah aja yang nongol (sumpah gak penting bangat tuh yg update!!)

Akhirnya saya coba dengan keyword 'angry' dan hasilnya adalah
Anger is a negative feeling where a person feels badly towards someone or something that has done something bad to that person.

Tapi menurut saya sih, kalo hanya sampai di perasaan tidak senang karena hal yang tidak disukai, belum bisa dibilang marah. Misalnya, kalo saya tidak senang dengan Andrei Aksana yang sudah membuat saya merasa menyesal membeli bukunya, kan gak bisa dibilang saya marah terhadap dia.

Jadi antara marah dan sekedar tidak senang, ada perbedaan yang cukup berbeda. Saat marah, kita memiliki perasaan-perasaan negatif, buruk, dan emosi. Itu yang membedakan dengan sekedar tidak senang.

Jadi kira-kira itu lah definisi dari marah dari pandangan saya, rasa tidak suka yang melibatkan perasaan-perasaan negatif.

Walaupun marah itu negative feeling, namun bukan berarti negative things. Dalam beberapa hal marah sangat baik untuk menghilangkan ketegangan yang terjadi akibat hal-hal buruk tsb, malah dalam kasus-kasus tertentu marah menunjukan rasa sayang.

Nah untuk bisa menilai marah yang negative things tsb, kita perlu tahu apa sih tujuan kita marah. Dari keisengan, dan kekurangkerjaan saya, saya coba membagi marah dalam empat poin berdasarkan tujuannya. Dimulai dari yang paling gak penting, yaitu:
  1. Menikmati Marah; serem ya? Sayangnya ada beberapa orang yang memang menikmati saat-saat dimana mereka memarahi sso, dan puas jika orang tsb merasa bersalah, atau ketakutan. Mungkin dari tujuan yang lain, tujuan ini yang paling emnggambarkan kalo orang yang bersangkutan tuh sakit mentalnya. Bukan berarti gila, tapi memang mereka senang nge-bosy, menindas, dan hal-hal negatif lainnya.
  2. Marah untuk melampiaskan emosi; nah karena ada perbuatan-perbuatan yang tidak disukai dari sso atau sesuatu, sehingga menyebabkan ketegangan otot-otot dan mental (makanya orang marah tuh cape), sehingga sampai pada sebuah titik, mereka harus meledakan emosi mereka. Titik kesabaran sso berbeda-beda, tergantung dari kepribadian, latar pendidikan dan penyebab ketegangan tsb.
  3. Marah untuk menyampaikan ketidak-sukaan; nah ini mulai bener nih tujuan orang marah. Seharusnya sih marah tuh yang seperti ini, jangan diem-diem aja eh tahunya marah. Apa coba gunanya orang marah kalo orang yang bikin kita kesel gak tahu kalo kita marah? Yang ada kita cape karena marah-marah, eh itu orang malah ketawa-ketiwi.
  4. Marah untuk menyampaikan kesalahan; nah, saya rasa ini lah tujuan paling mulia dari marah. Biasanya saat kita marah di tingkatan ini, kita marah karena kebodohan orang lain, karena kita dengan sangat yakin mereka salah. Karena kita ingin memberitahukan kepada mereka kalo mereka salah, namun kita sudah kehabisan kesabaran untuk menegurnya hehehe.
Nah itu kan tujuan dari marah. Sayangnya orang lebih banyak marah dengan cara yang salah dari pada marah yang benar.

Marah yang salah itu seperti apa? Marah yang membiarkan emosi kita mengendalikan prilaku kita. Saat orang berpikir menggunakan emosi, itulah yang dimaksudkan berpikir menggunakan dengkul, karena emosi itu memang hanya sebatas dengkul. Dengkul, baik dipakai buat bekerja, tapi buruk jika digunakan untuk berpikir.

Marah yang tepat itu seperti apa? Yang terkendali, memiliki pesan, dan bermakna. Begitulah seharusnya cara orang yang dewasa mengungkap emosinya. Ironisnya, kebanyakan dari kita semakin kita dewasa, otak kita semakin mengecil, sehingga memilih dengkul untuk berpikir.

Taksi, Transportasi Aman & Nyaman part2




Walaupun memang taksi aman, namun rasa aman tsb yang sering membuat penumpangnya lengah, dan kelengahan ini justru yang dimanfaatkan oleh oknum penjahat. Sering kali mereka bekerja sama dengan supir taksi untuk menjaring korbannya yang menjadi penumpang taksi tsb. Namun tidak sedikit juga supir taksi yang menjadi korbannya.

Berikut ini beberapa taksi yang saya rekomendasikan, khususnya di Jakarta. Ini berdasar pengalaman dan obrolan dengan para pengguna taksi maupun sopir taksi tsb.
  1. ExpressTaxi. Kebanyakan supir Blue Bird (BB) yang pindah kesini, dikarenakan komisi yang kurang fair di BB. Supir-supir mereka ramah, tidak merokok saat bekerja. Taksi ini pun menggunakan 'tarif lama' sehingga lebih murah.Mereka juga sangat menindak tegas para supir bila ada yang tidak beres, ugal-ugalan, bahkan mereka memiliki sangsi tegas bagi para supir yang terlambat masuk pool.
  2. Gamya taksi. Ini merupakan pecahan usaha keluarga dari BB. Jadi bukan seperti yang selama ini diartikan, bagian dari BB Group. Kelebihannya, dibanding dengan armada taksi lain, Gamya menggunakan unit yang lebih 'mewah' (Nissan Sentra) untuk kelas yang sama dengan armada lain. Pengalaman saya sewaktu naik yang unit Nissan Sentra/Sunny(1600/1800cc), sudah takut duluan kalo tarifnya mahal karena lihat interiornya (panel kayu di dashboard). Eh ternyata engak, malah jauh lebih murah dari BB. Supirnya juga ramah.
  3. Taksi Putra Group. Mungkin jarang kalo di daerah Jakarta Barat, apa lagi utara, karena poolnya terkonsentrasi di Jakarta Selatan. Murah! Itu yang pertama, berikutnya supirnya ramah. Dan ini satu-satunya armada taksi yang ada radio/tape dalam daftar taksi rekomendasi saya.
  4. Blue Bird. Saya letakan diakhir karena justru ini yang saya rekomendasikan terakhir buat kamu. Walapun anda sudah bayar mahal toh itu tidak menjamin kenyamanan dan kemananamu 100%. Ini bisa dimaklumi karena setoran BB teramat sangat tinggi. Selain itu, sistem bagi hasilnya tidak memberi keuntungan terhadap supir-supirnya. Padahal kesulitan ekonomi itu lah yang dekat dengan kejahatan. Walaupun demikian hanya tercatat 1 X saja kok supir BB terlibat dengan perampokan di taksi.
Selagi saya nulis thread ini, saya dapat message dari teman di YM. Isinya mengenai taksi-taksi yang masuk blacklist. Ini saya copy-paste (katanya sumber dari polda metro jaya):
  1. Kotas (abis ngrampok sring mperkosa korban)
  2. Steady safe (ga sesuai banget sama namanya. Padahal dulu setahu saya bagus loh)
  3. Prestasi
  4. Dian Taksi (mahal lagi)
  5. Royal City
  6. Queen (ngrampok , korban di buang ke jln sepi, kaki ditusuk)
  7. Golden Taxi
Cuma setelah googling kok saya gak nemu
informasi resmi dari Polda Metro Jaya
justru kalo saya gak salah, info ini di ambil dari sini

Walaupun demikian, ini tergantung dari supir itu sendiri. Dan bukan jaminan taksi yang direkomendasikan oleh saya suatu waktu nanti tidak akan masuk blacklist, namanya juga manusia.

Ini juga ada tips buat menggunakan taksi, agar dapat menghindari kejahatan dan dapat menggunakan taksi dengan aman dan nyaman (bahkan untuk taksi-taksi yang telah saya rekomendasikan). Pastikan anda memperhatikan poin-poin ini sebelum anda duduk dengan tenang.
  1. Selalu periksa kartu pengemudi yang ada di dashboard. Pastikan foto yang tertera dan nama sama dengan yang sedang duduk di bangku supir. Memang ada beberapa taksi yang memiliki sistem supir cadangan seperti Gema Ripah (taksi Bandung), namun pastikan itu dengan bertanya. Jika jawaban mencurigakan, dan membuat kamu tidak nyaman, sebaiknya hentikan taksi dan cari taksi yang lain.
  2. Ingat nomor pengemudi yang tertera (biasanya tiga angka dengan dua huruf didepannya). Ini ada baiknya, khususnya jika anda ketinggalan barang-barang di unit tsb.
  3. Tanyakan dimana pool unit tsb. Bagi orang-orang yang pernah naik taksi bersama dengan saya, pasti mereka tahu kalo saya selalu menanyakan pertanyaan ini ke supirnya. Walaupun mungkin ini terterah di kartu pengemudi, namun ini bisa untuk meng-cross-cek. Termasuk juga untuk nama dan keterangan lainnya. Saran saya sih mulai dengan obrolan ringan seputar anak dan tempat tinggal.
  4. Pastikan pintu terkunci, central-lock. Dan jika tidak terkunci, minta kepada supir untuk menguncinya.
  5. Periksa kelengkapan seragam supir. Sepele, namun supir yang tidak berseragam dengan semestinya, cendrung jadi pembuat masalah.
  6. Jangan terlalu sibuk sms/telpon selama ditaksi. Seperti kata bang napi, kejahatan itu ada disekitar kita, dan sering kali karena ada kesempatan bukan karena niat semata. Siapa tahu ada yang lihat di luar, dan BUM! Kamu kehilangan hape. Juga biasanya hape yang ketinggalan juga karena hal ini.
  7. Pastikan rute yang di tempuh, anda tahu. Kalo melewati rute yang baru, pastikan anda sudah pernah melihat peta atau menanyakannya kepada teman anda.
  8. usahakan juga bagi kaum hawa untuk tidak pergi seorang diri.
  9. Jika anda sudah mendapatkan jasa yang nyaman, pastikan untuk memberikan tips. Mereka pantas mendapatkannya. Berapa tipsnya? Kira-kira 25% dari biaya argo. Lagi pula kalo anda menabur kebaikan, masa sih yang anda tuai celaka.
Selamat menikmati perjalanan dengan taksi.


Kepercayaan

Sewaktu saya searching buat nulis blog ini, saya ada lihat pic (dapat dari sebuah forum) yang bikin bulu tengkuk saya merinding, dan darah di kepala rasanya berhenti. Gila deh nih yang foto! Bagi yang penasaran bisa di lihat disini, disini, dan disini (Ini orang ya, bukan boneka!). Tapi dimohon dengan sangat, bagi cewek, sebaiknya gak usah lihat, kalo gak mau berhenti kerja dan pingsan. Sueer!!


Ok, topik kali ini tentang KEPERCAYAAN.

Butuh seratus kejujuran untuk memprolehnya, namun hanya butuh satu kebohongan untuk kehilangannya.

Harga sebuah kepercayaan terlalu mahal sekarang ini. Ini seiring dengan kita jumpai prasangka dan kecurigaan, khususnya ditengah kota-kota besar seperti Jakarta. Tentunya rasa curiga tidak serta-merta muncul begitu saja tanpa sebab. Prasangka dan curiga timbul dari kepercayaan yang dinodai dan dikhianati.

Sebagai manusia yang hakikih, manusia cendrung lebih mudah mempercayai dari pada meragukan sesamanya. Mempercayai, pada dasarnya lebih mudah karena kita tidak perlu berpikir muluk-muluk, dan hanya menerima perkataan orang tsb -- tidak membuat kita lelah secara mental.

Contohnya, sewaktu pertama kali saya pindah kos ke daerah Cempaka Mas, saya berkomentar ke pemilik kos kalo disana situ susah mencari tempat makan. Dia membantahnya dengan merekomendasikan tempat makan pecel lele yang enak. Dia bilang menu bebek goreng pecel lele tsb enak. Btw saya juga bingung, kenapa tempat makan seperti itu selalu dibilang warung pecel lele, padahal kan gak hanya jual lele aja. Ada ayam, ada bebek, burung. Harusnya warung 'pecel lele, ayam, bebek dan burung' kan?

Lanjut. Awalnya saya tidak gubris, karena biasanya orang mudah merekomnedasikan makanan, padahal mereka sendiri tidak tahu dengan pasti makanan yang enak itu seperti apa. Apa lagi orang indonesia. Asal murah dan perut lapar, makan apa juga enak (apa lagi kalo ada kesempatan, gaji buta juga ikut dimakan). Namun setelah disinggung untuk kedua kalinya, plus pembenaran dari cewek-cewek anggota kos yang lain (biasanya kan cewe kritis soal makanan), saya jadi penasaran, seenak apa sih tuh bebek?

'Kamu mesti nyoba tuh bebek goreng yang diujung jalan. Enak bangat! Murah lagi! Cuma harap maklum, yang jual agak tuli, jadinya perlu agak keras ngmongnya. Kalo perlu teriak aja, gak apa-apa kok. Gak nyesel lah dibanding rasanya'.

Teringat wejangan pemilik kos dan anak kos yang lainnya saat menuju tempat makan tsb. Setibanya saya di tempat makan tsb, saya bergegas duduk. Ibu yang punya kos berdiri diseberang meja diam menatap, menunggu pesanan. Setelah sekilas melihat menu, saya memesan... dengan nada yang keras, 'BU BEBEK GORENG SATU YA, PAKE TEMPE'

Ibu tsb terperanjat. Masih dengan keheranan ia mengangguk, sambil berlalu ke wajan besarnya. Saya sendiri sempat kaget. Jangan-jangan dia gak tuli lagi??

Karena masih penasaran, saya coba ngomong lagi, memesan minum. Jarak kami cukup jauh, sehingga kali ini saya setengah teriak, dan itulah kesalahan saya....

'BU, ES TEH MANISNYA SATU YA...'

Semua yang ada -- ibu tsb dan orang-orang yang makan, menoleh ke arah saya dengan muka berkerut.

'es-nya sedi k i t a j a b u . . . . ' sambung saya setengah berbicara

'Iya de' jawab ibunya sambil tersenyum.

Itu ibu gak tuli. Dan bebeknya alot.


Sayangnya seiring dengan kekecewaan demi kekecewaan yang kita terima, justru meragukan dan mencurigai seseorang terlihat lebih mudah untuk dilakukan ketimbang sebaliknya. Sehingga mahal lah sebuah kepercayaan itu. Besernya kekecewaan tsb tergantung dari seberapa besar harapan atau kepercayaan yang kita letakan pada seseorang.

Sebenarnya kepercayaan yang dikecewakan masuk dalam kategori kejahatan, dan seperti layaknya kejahatan, dapat di tuntut di meja hijau. Sayangnya yang bisa dituntut masih sebatas pada akibat kerugian secara langsung, baik materi maupun imateri. Jadi kalo kamu ditipu sama pacar kamu yang ngakunya masih bujangan ternyata sudah punya anak dua, kamu tidak bisa menutut dia, paling tidak sampai saat ini.

Tapi kalo kamu kehilangan harta kamu akibat kepercayaan yang kamu berikan kepada sso disalahgunakan, kamu dapat melaporkannya bahwa kamu telah ditipu.

Ngmong-ngmong soal tipu-menipu, ini ada link daftar orang-orang atau nickname penipu yang dipakai di dunia maya. Bisa cek disini.

Saya sendiri pernah penipu orang. Eh kok kesannya menipu itu identik dengan kriminalitas ya? Maksud saya, saya sendiri pernah mengecewakan kepercayaan yang sudah diberikan kesaya, dan sering dikecewakan juga dengan kepercayaan yang saya berikan kepada orang lain (sebenarnya kita ini hanya lakon yang saling menipu lakon lain).

Saya pun akan berbagi beberapa tips untuk orang yang sudah/pernah/akan dikecewakan kepercayaannya (tertipu) oleh orang lain, yaitu:
  1. Di kecewakan itu manusiawi. Yah namanya juga masih manusia, belum ada yang sempurna. Maafkan lah orang tsb; itu sebuah pintu untuk melepaskan sakit hati dan dendam di hati, karena hidup ini terlalu berharga dihabiskan untuk mendendam.
  2. Memang tidak mudah untuk mempercayai orang kembali, tapi kita perlu mempercayai sso agar kita pun dapat dipercayai oleh orang lain.
  3. Pikirkan juga bahwa mungkin kamu dapat mengecewakan mereka, sehingga kamu pun sadar, kamu bukan orang yang sempurna dalam hal ini.

Selain itu, tentunya ada juga kiat-kiat buat orang-orang yang sudah/pernah/akan tidak dipercaya lagi (menipu), namun kamu mau bertobat, yaitu:
  1. Berusahalah membuat orang percaya kembali sama kamu dengan tindakan bukan dengan kata-kata. Bukan kah perbuatan berbicara dua kali lebih keras dari sekedar kata-kata?
  2. Memang tidak menyenangkan tidak dipercayai oleh sso, tapi itu memang resiko dari perbuatanmu, maka tanggunglah. Saatnya nanti akan tiba, dimana kebohonganmu akan lunas dengan kejujuran demi kejujuran yang sudah kamu tabur.
  3. Orang terdekatmu selalu dapat dipercaya, bahkan sekalipun mereka sudah kamu bohongi, namun mereka tetap menyayangimu. Mereka menerima kamu apa adanya, karena mereka mengasihimu.
Bagaimana kiat agar kita tidak salah manaro kepercayaan?

Nah, kalo yang ini susah, karena semakin hari para 'penipu' itu semakin pandai. Saran saya sih, selalu lebih mempercayai tindakan dari pada sekedar omongan, juga percayai hatimu sendiri. Dan terakhir dan yang terpenting, yaitu untuk selalu waspada! Waspadalah! WASPADALAH!

Filosofi Bercanda

Berapa banyak orang yang sudah membuat kita diam seribu bahasa, atau malu tujuh rupa?

Dan di akhir perbuatannya, mereka hanya berujar, 'just kidding man!' *sambil ketawa-ketiwi pengen ditonjok*. Mungkin memang benar hanya goyon, tapi situasinya kurang tepat (candain orang yg habis di putus), atau kitanya memang lagi sensitif (diliatin aja udah ngambek, apa lagi diajak ngomong), atau malah mungkin bercandanya tidak serius.

Dulu, sewaktu SMU saya sering berkata, kalo bercanda tuh yg serius, jangan main-main *dengan sikap seorang guru sambil nunjuk-nunju pake penggaris* (ya gak lah!). Mungkin seperti temen-temen saya, anda berpikir bahwa saya ini seorang yg sangat aneh. Tidak pernah tertawa, berkaca mata tebal, yg selalu berjalan dengan cepat, menunduk, sambil berpikir teori relatifitas bisa dibuktikan dengan Quantum.

Ok memang saya sering memikirkan teori relatifitas tiappelajaran fisika, berjalan dengan cepat kelo sedang buru-buru, sambil nunduk karena malu kalo terlihat lagi belekan, juga berkacamata tapi tidak tebal, sedang-sedang saja. Dan yg paling penting saya senang tertawa. Kata orang bijak tertawa itu sehat. Tapi tertawa tanpa sebab itu pasti karena gw lupa minum obat.

Contoh, kalo kita ganti kata bercanda dengan kalimat mengerjakan yg lain seperti kalo nyetir tuh yg serius mas, jangan main-main, dapat disimpulkan menyetir bukan utk main-main. Tujuan menyetir, adalah membawa kendaraan + pengemudi + penumpang + bawaan sampai ditempat tujuan dengan baik. Mmemang saat ini sudah banyak pergesaran fungsi dari menyetir itu sendiri, tapi kira-kira demikianlah fungsi yg diharapkan dari luluhur kita yg telah menciptakan kendaraan.

Dengan contoh yang nyerempet gak nyambungnya ini, dapat disimpulkan bercanda itu merupakan pekerjaan yg serius. Ada profesinya. Makanya itu gak heran ada orang-orang di bayar untuk membuat orang lain tertawa dan terhibur (walaupun ternyata gak lucu). Sama seperti profesi pengacara (dibayar utk membebaskan tertuduh, walopun gak jadi bebas), dan dokter (dibayar utk menyembuhkan orang, walopun gak sembuh, bahkan ironis, mati pun bayar).

Tujuan dari bercanda kira-kira, membuat orang lain tertawa, menghibur, mencairkan suasana, menyegarkan suasana, mengakrabkan hubungan, mempermudah pembicaraan. Sayangnya banyak dari kita tidak benar-benar bercanda. Kebanyakan, bercanda hanya untuk membuat diri sendiri (dan gangnya) tertawa atau senang, sedangkan yg lain justru merasa tidak terhibur, bahkan tersinggung. Bahkan yg parah, bercanda digunakan utk mempermalukan sso.

Nah yg kek gini-ini nih yg saya maksud tidak serius dalam bercanda -- bercanda untuk memperdayai orang. Acap kali kita melontarkan guyon, untuk menghina sso, atau sesungguhnya menjatuhkan dia sambil berlindung dibalik kata-kata, 'just kidding' (hayo ngaku loe?!). Dari yg motifasinya hanya untuk lucu-lucuan diri sendiri (loe pikir lucu?!) sampai memang ingin mempermalukan orang tsb di depan umum -- percayalah, ada orang-orang yg melakukan ini demi bisnis, popularitas dan bahkan cewek.

Saya sendiri pernah menjadi korban dari bercanda yg tidak bertanggung jawab ini. Salah-satunya terjadi beberapa tahun yg lalu. Setidaknya saya masih ingat, karena sempat shock, dan karena yg bicara saya anggap punya kredibilitas utk tidak melakukan hal itu. Tapi saya cerita bukan karena masih dendam loh. Semata-mata ini hanya sebagai contoh.

Sebut saja orang ini A. Si A ini saat itu berpacaran dengan teman dekat saya, yg kita sebut saja B. Kami satu mobil sedang muter-muter kota, yg kita sebut saja kota C, dengan mobil D (hehehe variabelnya banyak pisan yak).

Lagi asik muter-muter kek helikopter E, menggunakan mobil D, di tengah kota C, tercetuslah sebuah pembicaraan berandai-andai. Kira-kira beginilah isi pembicaraannya:
  • A: eh Yud, tadi kami ngbrol-ngbrol mau punya anak berapa. Loe mau punya anak berapa?
  • gw: dua aja cukup, biar menyukseskan KB
  • A: gw juga gak mau banyak-banyak, apa lagi nih B juga bakalan mau jadi wanita kerier
  • gw: cie cie, wanita kerier euy!
  • B: iya, nanti gak keurus kalo banyak-banyak Yud. Eh nanti kalo gw punya anak, nitip di rumah loe aja ya Yud? Loe kan orangnya sabar <------nambahin sendiri
  • gw: wew, yg bikin siapa yg ngurus siapa?! Ogah ah! Nanti anak-anak loe pada gak ngenalin siapa orangtuanya. Ada nanti pas kalian ngambil, anak loe ngomong ke gw, 'pa siapa tante ma om itu?' . Brabeh kan?!
  • A: gak lah, ada juga anak gw bakalan ngomong, 'pa, takut! Siapa tuh om item bangat kek aspal??!' sambil lari-lari ke gw *ngkak sendiri*


Wew keren bangat tuh ngomongnya! Kalo gak ada si B, sudah gw jadikan ban mobil gw si A! Iye tau gw item, tapi gak sama seperti aspal yak!

Saya sangat-sangat tidak bermasalah dengan guyon tsb. Cuma siapa pun tahu apa tujuan dari candanya dia. Sempat sih terbersit utk membalas, 'eh, biar gw item, loe naik mobil gw nih!! Mau gw turunin di jalan loe??' Hehehehe. Tapi karena saya baik hati dan tidak sombong, juga cukup penghargai si B, saya anggap angin aja (speak w/ my hand plizz), lagi pula hanya anjing aja yang bales mengigit. Gw kan kambing! Eh, sori Dit. Iya, hanya loe kambing seo di dunia ini.


Mungkin terlihat biasa bangat, atau hal yg terlalu dibesar-besarkan. Cuma kita tidak pernah benar-benar tahu apa yang telah kita lakukan kepada hati sso dengan kata-kata kita. Lagi pula jika mau jujur, tidak ada orang yg menganggap lucu saat dirinya dijadikan bahan tertawa orang lain, apa lagi fisik mereka.


Mulai sekarang berhentilah menjadikan fisik orang lain sebagai obyek guyon anda, karena anda tidak pernah tahu mereka benar-benar menggap hal itu lucu atau sebaliknya. Dan berhentilah bercanda jika tujuan anda sebenarnya untuk mempermalukan seseorang, karena pasti anda akan berakhir seperti salah-satu anggota serimulat. Jika ada orang yang ingin anda tertawakan, mulailah dari diri anda sendiri.


Orang yang cerdas terlihat dari cara berpakaian, dan bagaimana dia membuat orang lain tertawa.

GBYTHTMTAYT

Hari ini gw gak punya feeling apa-apa. Gak ada hujan-gak ada angin, gak ngompol, gak juga feeling BAB (pantas aja kentut loe bau!!). Cuma hari ini gw berselisih paham sama seorang gadis, dan karena itu ketikan gw bablas!

Kalo dirunut, sebenarnya ini semua kesalahan YM yang gak becus menyediakan jasa layanannya. Gw dc mulu dan delay tiap message sama Gadis Bawel Yang Tiap Hari Tes Melulu-lulu Tanpa Ada Yang Tembus (disingkat GBYTHTMTAYT) itu. Sangkin bawelnya, keterlambatan message gw selalu disalah-artikan sebagai bentuk protes kalo gw merasa terganggu.

Padahal sudah ribuan kali (gak ding, baru 2X aja) gw jelasin ke GBYTHTMTAYT, kalo gw gak terganggu. Sampai akhirnya gw gak tahan, gw ngomel-ngomel aja (yang sebenarnya gw ngmong amat-teramat halus, sampai Amat aja gak denger gw ngmong apa, bener gak boong!).

Gw sudah terus jelasin, sampai akhirnya gw tau pembicaraan gak mungkin di lanjutkan. Hati gw sudah keburu hancur. Cinta gw di tolak (Loh?! Ini berantem apa nembak cewe neh???). Bukan gitu, soalnya gw jadi merasa sangat teramat bangat salah, mengingat kondisi tuh cewek yang gak bisa dikerasin. Dikerasin dikit nangis. Di kerasin lagi tress. Sekali lagi ah, di kerasin dikit, gw ditimpuk sendal.

Ya akhirnya gw off aja deh, dengan berat ati, dengan sedih ati, dengan ati-ati, dan dengan sepiring nasi ati/ampela.

Cuma sumpah gw gelisah, geli-geli basah, karena ngeces kelaparan. Akhirnya diselah-selah kegelisahaan, gw lanjutin tulisan gw yang sudah gw tulis dari awal bulan. Lanjut-punya lanjut, eh kompinya heng! Eh MP3nya mati! Eh layarnya blang! Eh tulisan gw ilang?! Eh benar-benar ilaaang!!!!!

SOMPREET!!!

Itu tulisan gw yang gw coba nulis kembali setelah dulu sempat kehapus juga gara-gara iTunes pembawa petaka. Sekarang harus keapus lagi gara-gara YM.... Sial bener deh gw!

MY TRAGIC DAY..... tragic day..... kasihan deh gw!

Ya, dengan ini gw mau minta maaf sama leluhur komputer, agar tulisan-tulisan gw diberi umur panjang dan kemudahan untuk di selesaikan. Sebagai sesajen, trima deh nih tulisan, dan sepiring siomay.

Juga maafku untuk GBYTHTMTAYT. Mungkin ini teguran dari Leluhur komputer karena ganggu anak komputer. Maafkan aku ya.

Juga maafku untukmu emmak. Iya, gw ngaku gw yang ambil uang di atas meja, buat beli siomay mak. Semata-mata biar anakmu ini bisa lanjutin menulis untuk masa depannya yang cemerlang.

Juga untuk nama-nama yang tidak bisa disebutkan oleh karena keterbtasan kata.





N.b untuk GBYTHTMTAYT: sori ya sudah menghapus senyum di wajahmu, padahal susah loh buat kamu ketawa tuh. Apa lagi hari ini tesnya sulit, seharusnya tadi kita ketawa-ketawa aja sambil makan coklat ya? Yah, tapi kakonya sudah keburu jadi coklat, mau gimana lagi. Jadi semoga kita dapat chating, sambil ketawa-ketawa lagi deh ^^