Selamat Natal... (dalam rangkaian pesan yg terlambat)

Ugh liburan ini bikin kita (kita?? Lo kali Joe!) males ngapa-ngapain, termasuk ngeposting blog dan juga menurunkan salju di Joe's House (alibinya global warming, jadi saljunya telat, atau mungkin malah gak turun salju sampai tahun depan). Mau nulis males, mau kerja males, ke mana-mana males (alibi gak ada duit). Pengennya ngulet terus diranjang. Apa lagi semenjak ortu lagi di Jakarta, hidup benar-benar terjamin, dari makan sampai urusan beresin rumah mehehe. Ok, walaupun tinggal di apartemen, tapi mental masih anak kost.

Up date dikit tentang kegiatan saya.

Tanggal 24, ibadah malam Natal di Sarbini. Awalnya sudah males ikut ibadah karena telat, tapi ternyata memang ibadahnya telat mulainya. Memang klop deh kalo telatnya kompakan. Yang menarik di sini drama Natalnya. Buang jauh-jauh kalo membayangkan ini drama tentang kelahiran Yesus yang setiap tahun itu-itu aja settingnya; kandang domba, orang majus, dan bayi Yesus, lengkap dengan bintang tamu unta dari Taman Safari.

Kali ini dramanya dibalut dengan musik, tari yang teatrikal. Bagus bangat! Begitu tahu siapa gembongnya, gak heran kalo hasilnya bagus. Om Butet Kartarajasa. Dramanya mengisahkan tentang Martin dari Papua yang ingin merayakan Natal di Sarbini, melintasi setiap daerah dengan polemik tersendiri, cermin Indonesia. Mulai dari perang suku di Flores, pasca bom1&2 di Bali, sampai lumpur Lapindo di Siduarjo. Semuanya digambarkan dengan musik dan tari yang bikin saya gak sanggup untuk mengalihkan perhatian ke tempat lain.


Tunggu diupload ke youtube ya, biar bisa ditarik ke sini. Untuk sementara nimati fotonya aja.

Tanggal 25; selain ibadah Natal, kami berencana untuk makan bareng, sayangnya di mana-mana penuh. Pertama ke Grand Indonesia. Itu macet dari Setiabudi! Geblek. Sempat ke Gramedianya, sayangnya keadaan di sana sudah seperti pasar malam. Akhirnya diputuskan pindah ke dekat rumah, TA. Lebih rame lagi. Heran ya, harusnya Natal itu bersilahturahmi ke tempat sodara, ini malah menuhin mall. Selain itu saya punya sindrom mabok kalo berada di tempat yang rame bangat (jadi sekarang kamu tahu, kalo di Milenium itu saya mabok karena pengunjungnya, bukan karena JD). Akhirnya dengan kepala terhuyung, kami kembali ke peraduan.


Seolah seperti cinta berkeluh lidah, malamnya kami makan di BK (BurgerKing) Sarinah. Berangkat jam22 membuat seseorang jadi teledor. Dompet adik saya yang perempuan hilang. Santai saja, kami tidak ada yang panik, malah terlihat seperti tidak kehilangan apa-apa, selain duit untuk menebus makanan di BK. Bukan apa-apa, selain karena dompetnya tidak ada duitnya, sehubungan dengan pengalaman-pengalaman sebelumnya, itu dompet pasti akan kembali ke majikannya. Seolah orang ogah ngambil tuh dompet.

Tanggal 26; kami masih di Sarinah, cuma kali itu sudah pindah ke Starbucks. Berbeda saat saya, Rama, dan Yudha saat ke sana tempo hari, hari itu gak ada yang manis baristanya, alias cowo semua. Cuma teteup, pengunjungnya itu loh, bikin gak tahan untuk menoleh terus hehe. Kami menghabiskan waktu di sana sambil bermain kartu. Tepat pukul 4 dini hari, kami beranjak pulang.

Tanggal 27, saya Natalan di Cikoleang. Di manakah itu? Di map blackberry saya -- yang notabene pake GPS, gak nemu. Kalo dari Serpong itu ke arah Parung, deket IPTEK. Gak tau kan? Jadi gak usah dibahas di mananya. Cikoleang itu perkampungan, yang Cammry tidak mungkin sampai ke sana. Kalo hujan, sol sepatumu akan bertambah setinggi 5 cm dengan tanah merah, tidak perduli apakah kamu wanita atau pria. Kalo matikan lampu sambil nyanyi malam Kudus, itu benar-benar sunyi dan senyap. Sangkin senyapnya kamu seolah ditelan kesunyian. Dan tentu saja, kami seperti orang kota turun ke desa.





Saya sendiri sih pernah ke tempat yang lebih 'kampung' dari itu. Saat listrik sama susahnya dengan air, saat bintang di langit lebih terang dari penerang jalan, dan saat segenggam nasi sama mahalnya dengan seloyang Pizza Hutt.

Eh tapi ada yang enak di Cikoleang, yang bikin gak bosen tuk balik ke sana. Rambutannya enak!!



Ya itu semua cerita Natal saya tahun ini. Akhirnya, segenap penghuni Joe's House, mengucapkan selamat Natal dan tahun baru!

│j│u│d│a│





Powered by XL BlackBerry® smartphone

Akhirnya Tumbang...

Akhirnya tumbang juga tubuh ini, setelah dicambuk dengan kegiatan yg gak henti-hentinya mendera, bikin setengah otak ini keram, tepat setelah berakhirnya drama dan wedding teman. Untuk drama, gak ada yg spesial. Untuk wedding, rasanya mau ditelan bumi; kecewa, malu dan air mata, semua jadi satu dalam bungkusan keletihan.

Setidaknya saya tahu sekarang bagaimana rasanya melihat mempelai berwajah kecewa...

Setidaknya saya diingatkan kembali, yg namanya persahabatan saat ini itu diukur dari seberapa banyak memberi...

Kentang lo semua!

Kemarin masih sempat ke PIM untuk meeting dan ambil barang. Sepulang dari sana badan sudah demam, akhirnya saya menyerah dan terkapar di ranjang lebih awal. Pagi ini bangun dengan meriang dan sakit kepala hebat. Hari ini sudah kosong, hanya saja nanti sore ada meeting dan temani teman cari kado buat keponakan barunya.

Beruntung ade-ade dan teman care dengan sakit saya. Terbukti dari percakapan tadi pagi di YM:

ribz_kaz: lo sudah minum obat belum?
johanesjuda: sudah, dikasih ade gw
ribz_kaz: yg bu dokter ya?
johanesjuda: bukan. Yg drummer, Andrew. Soalnya budok bilang, 'cuci baju dan ngepel rumah, pasti kk sembuh'
ribz_kaz: terus?
johanesjuda: ya dari pada gw beresin rumah yg kek Irak pasca perang ini, mending gw minum obat yg dikasih Andrew. Sekarang sudah mendingan kok.
ribz_kaz: oow. Manjur jg obatnya ya. Mmg d kasih obat apaan?
johanesjuda: combantrin. Lo tau gak?
ribz_kaz: geblek ah! Itu obat cacing!!

Sepertinya mood saya sudah balik normal lagi nih, terbukti dengan kebodohan demi kebodohan yg telah saya lakukan, salah-satu contohnya disebarluaskan di http://ribz-kaz.blog.friendster.com/2008/12/malam-pertama/
Ok, terima kasih sebelumnya kepada Ica yg dengan jujurnya membongkar aib saya.

Segini dulu deh, mau istirahat lagi... 'Zzzz...'


│j│u│d│a│


Powered by XL BlackBerry® smartphone

Aku Bisa Membuatmu Jatuh Cinta Kepadaku...

Saya lagi di Dante Citra Land, dan ini lagu yg sedang saya dengar. Ini lagunya Dewa, kalo kamu gak tahu, dan kalo gak salah di album lama mereka - masa-masa SMUku dulu. Saya suka lagu ini, penuh obsesi, percaya diri, sekaligus rasa sayang yg besar - setidaknya itu yg saya lihat.

Beri sedikit waktumu...

Minggu ini frame of blue buat saya. Posting terakhir saya sisa draft bulan lalu, jadi kontras dengan mood minggu ini. Mungkin untuk beberapa orang tidak melihat perbedaannya. Tapi tidak masalah, lagi pula memang tidak penting.

Kali ini tidak banyak yg bisa saya ceritakan di sini, karena memang gak niat posting di blog ini - jadi kamu tahu kan di mana mencari saya? Tujuan saya hanya sekedar menyapa kawan yg bertandan ke rumah ini.

Besok saya main di wedding teman saya, di restoran Sentral, Gajah Mada. Saya gak tau ini etis atau tidak, dan apakah dalam kapabilitas saya, cuma bagi yg mau datang, datang aja. Ok.

Hari Senin ada open house bagi orang tua asu untuk anak Yatim di Teluk Gong; tanggal 25-26 Natalan; 27 kalo gak salah ada Natalan di Plumpung. Pasti gak tahu, soalnya itu tempat di mana sebagian besar orang gak mau ke sana :)

Kalo gak salah Greenpeace Indonesia dan UNESCO jg meggundang Natal bersama sponsor, cuma belum telpon lagi.

Lucu ya, kalo tiba Natalan dan tahun baru gini, semua beramai-ramai mengundang para seponsor. Mungkin ini salah satu bentuk terima kasih, atau apalah, sehingga kelihatan ada yg dikerjakan. Biasanya jg disertai pengumuman laporan keuangan tahunan. Haha ya ya mungkin bagi sebagian orang yg menyumbang, setidaknya mereka peduli ke mana uang mereka mengalir. Habis tangan kanan ngasih, tangan kiri masih cari uangnya ke mana...

Ow iya, teman saya, Hanny, bersama teman dia, yg mungkin bisa jadi teman saya juga (atau setelah ini tidak), sedang mengadakan suatu kampanye yg diberi nama, Coin_A_Chance!

Gerakan apakah ini?

Ini gerakan sosial yg mengumpulkan uang koin yg 'tidak terpakai' untuk disumbangkan ke pada sodara kita yg kurang beruntung. Untuk lebih jelasnya langsung cek TKP aja, ok. Saya sengaja posting di sini, karena saya tahu beberapa pembaca saya ada yg gemar mengumpulkan koin uang logam, tapi bingung mau diapakan setelahnya. Nah, sekarang setidaknya kamu tahu ke mana harus 'membuang' koin kalian.

Hm saya sendiri sebenarnya bersebrangan dengan gerakan ini. Alasannya; pertama karena saya tidak punya koin yg kontekstual dengan kampanye ini. Kedua, karena saya merasa lucu, kenapa kita harus menunggu sampai punya uang receh untuk menolong sesama? Mungkin saat uang jadi sampah baru kita merasa pantas untuk diberikan ke fakir miskin dan anak terlantar.

Jangan tersinggung, Han. Just my two pennies worth. Gw memang lagi menyebalkan. Tapi sikap saya netral kok, jd gw janji setiap teman gw yg punya hobi ngumpulin koin, pasti gw suruh berpartisipasi :)

Ya, sebelum saya ngelindur lebih banyak lagi, sebaiknya saya mengundurkan diri di sini. Sampai ketemu diposting berikutnya.





│j│u│d│a│





Powered by XL BlackBerry® smartphone

Blackberry, gw pemilik lo!

Gw mau pameran dulu ah, gw baru beli blackberry (BB) 8310 beberapa minggu lalu. Sebenarnya sudah lama pengen ganti, cuma masih sayang dengan M600i saya. Awalnya juga inginnya yang murah-murah aja, macam BB 8700, atau bahkan BB 8250. Eh diakhir tahun ternyata dapat bonus, akhirnya kepingcut Curve 8300. Loh tapi kenapa bisa yang ada sekarang 8310? Karena 8300-nya habis stock. Akhirnya nebus lebih mahal deh untuk mendapatkan BB 8310.

Apa saja keunggulan BB Curve (83xx)?
- pastinya blackberry connect
- blackberry browser (HTML)
- 3,5 mm streo headset- ada kamera 2MP
- dukung micro SD tentunya selain memori internal 64MB (flash)

Sedangkan keunggulan 8310 adalah GPS. Makanya agak rugi bagi saya karena hanya untuk GPS saya harus bayar lebih mahal, padahal GPSnya gak kepake. Mikir lah, mana mungkin gw tersesat di Jakarta?!

Update: Ternyata gw nyasar juga di Jakarta dan begonya gw butuh sampai 2X nyasar sampai sadar gw punya GPS.

Sedangkan di mata saya keuntungan BB adalah koneksi tanpa henti. Saya tidak begitu suka menjadi bagian dari latah kolektif BB saat ini, tapi yang ini harus saya akui blackberry itu bikin saya autis! Makan sama BB, beol sama BB, pacaran sama BB, tidur mimpi BB, sampai-sampai posting blog pun dengan BB.

Kelemahannya justru datang dari hal teknis. Pertama batrainya kurang mumpuni. Dipakai koroyokan (MP3 nyala, kamera nyala, messaging, browsing, telponan), batre hanya kuat setengah hari. Padahal GPS belum ikut dipakai. Penggunaan standar hanya mampu bertahan sehari, jarang sampai dua hari, kecuali saat koneksi GPRS saya down seharian, yang artinya BB berubah menjadi HP biasa.

Kelemahan kedua adalah trackballnya. Ini memang asik banget, cuma lama-kelamaan akurasinya berkurang. Pernah kejadian saya sampai lima kali bertutur-turut mematikan BB gara-gara folder yang ingin saya eksekusi berada tepat disebelah icon power off.

Kelemahan ketiga adalah, bahwa antara iPod dan BB ada sebuah persamaan, yaitu sama-sama social killer. Apesnya, saya punya keduanya. Berbeda dengan iPod, BB lebih akut. BB membuat seseorang secara terus-menerus dan dalam kurun waktu yang lama, memutuskan hubungan sosial disekitarnya dan sibuk dengan 'dunia BBnya' sendiri. Bahkan ada seorang teman, setelah menabrak mobil di depannya karena asik dengan BBnya, masih tetap cuek dan kembali sibuk. Yang menjengkelkan adalah bahwa sebelum memiliki BB, seseorang baik-baik saja saat tidak chating atau membuka email real time. Namun setelah memiliki BB, 'chating' berubah menjadi teramat penting dan email terlalu berharga untuk tidak dibaca saat itu juga, bahkan sekalipun di tengah kecelakaan.

social killer


Sama seperti demam HP dan sms di masa keemasannya dulu. Saya sempat dengar beberapa teman mengeluh kalo dia bisa merasa uring-uringan kalau HPnya ketinggalan, bahkan merasa hidupnya tidak lengkap tanpa HP. Mantan saya dulu, lebih memilih ketinggalan dompet dari pada ketinggalan HP (ya, kamu benar, itu HP buat telpon saya, suruh jemput dia). Tidak heran jika 'kelompok cowok militan' (kamu bisa ganti dengan: saya.red) menyalahkan HP sebagai biang keladi absennya wanita di dapur. Memang jamak ditemui bahwa wanita sekarang lebih fasih menggunakan HP dari pada menggunakan bumbu di dapur. Mungkin malah mereka sudah lupa di mana dapurnya.

Dulu Benny sempat ngomong mengenai sesuatu yang berhubungan dengan kapasitas dan kebutuhan. Kalo tidak salah, kira-kira begini bunyinya: kebutuhan akan selalu mengikuti kapasitas. Atau mungkin terbalik ya? Ya, nanti kita tanyakan langsung kepada narasumbernya. Tapi kira-kira yang bisa saya simpulkan adalah, tidak pernah ada kata cukup dalam permintaan. Sebesar apapun kapasitas, uang, nominal (dan semua yang bisa kamu kategorikan di sini) pasti tidak ada kata lebih atau setidaknya cukup dalam permintaan. Akhirnya permintaan atau rasa puas itu mungkin dilambangkan dengan tak terhingga.

Kenapa bisa demikian? Kenapa tidak nyaman saat kita tidak sibuk dengan BB? Kenapa kita merasa seperti orang yang hilang saat tidak membawa HP? Kenapa kita tidak pernah cukup dengan gaji kita? Kenapa kita tidak pernah cukup dengan barang yang kita miliki? Dan kenapa saya tidak pernah cukup bertanya kenapa?

Karena takaran dari rasa puas itu 'rasa'. Padahal kita tahu pasti perasaan bisa menipu.
'Rasanya kita belok kiri deh di perempatan berikutnya', dan yang terjadi adalah kita tersesat.
'Perasaan gw gak enak deh', padaha yang terjadi sebenarnya uang kiriman dari kampung belum tiba. Dan masih banyak rasa-rasa lainnya yang kita tahu itu bukan yang sebenarnya. Rasa itu tidak bisa ditakar/dihitung, makanya sulit jika takaran cukup kita adalah perasaan.

Cukup itu datangnya harus dari keputusan. Saya memutuskan untuk tidak sibuk dengan email dan chating di BB saat ada orang lain bersama saya. Saya memutuskan tanpa HP pun saya bisa jalani hari ini sama baiknya dengan menggunakan HP. Saya memutuskan dengan gaji 5 juta itu cukup buat saya dan keperluan saya. Saya memutuskan untuk cukup memberi contoh.

Saat saya tidak bisa berkata cukup kepada BB ku, atau kepada HP ku, atau kepada uangmu (loh??), maka bisa dipastikan itu semua adalah tuan atas hidupku - siapa yang mengikat kasutnya dan pergi dengan seseorang, dia menjadi hamba untuk orang tersebut. Namun saat kamu bisa berkata cukup dengan barang dan uangmu, maka mereka (barang dan uangmu.red) adalah hamba yang baik bagimu.

Ok, sekian dulu sebelum gw terlalu sibuk dengan bb gw.


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

13 Desember 2008

Secangkir nescafe dan dua donat J.Co menemani gw dini hari ini. Yup, kamu gak salah baca, gw posting blog ini dini hari, akibat sindrom insomnia gw kambuh. Padahal baru kemarin siang ngobrol sama Hanny, kalo jangan sampai insomnia saya kambuh.

Minggu ini benar-benar gw benyek digencet jadwal, dan paling parah dimulai dari Kamis kemarin. Sepulang meeting di Mustang, gw ke gereja ngerjain dekor. Kerjaan dekor yang butuh dua minggu untuk dikerjakan, harus diselesaikan dalam waktu kurang dari empat hari. Crab! Alhasil gw pulang hampir dini hari. Sayang gak bisa langsung tidur, karena ada laporan yang harus gw serahkan keesokan harinya. Alhasil gw hanya tidur satu jam tiga puluh menit.

Padahal Jumatnya, selain kasih laporan ke Aldo, gw juga ada nge-gig di Kelapa Gading.
Kali ini gw hampir lempar orang tua (baca: orang yg usianya lebih tua dari gw) dengan stick drum. Ok, gw selalu bisa menolerir kesalahan jika itu bermusik untuk pelayanan, tapi gw gak bisa menolerir kesalahan dalam job bermusik, apa lagi itu kesalahan yg fatal. Sudah lama gw gak dipermalukan di depan umum, seperti empat tahun lalu, saat ngiringin Glenn di .... (gw lupa nama hotelnya), dan itu juga hampir berakhir dengan melempar pemain keyboardnya dengan stick drum. Alasannya, pemain keyboardnya salah hitung, padahal saat itu main menggunakan track. Jadilah gw masuk sendirian. Kalo kamu penggemarnya Glenn, kamu pasti tahu kalo lagu-lagunya gak ada yang diawali dengan solo drum.

Kemaluan (baca: rasa malu) gw diuji kembali Jumat kemarin. Itu pemain keyboard sok bikin aransemen rumit, padahal sudah diingatkan bikin yang sederhana saja, nanti lupa. Eh kejadian. Pas main, intro gak ada yg ingat. Ok, perlu gw infokan, kami main di mall, jadi tanpa intro yg jelas, SEMUA ORANG - termasuk cewe-cewe cakep dan SPG-SPG imut, ngeliat gw seperti main topeng monyet. Untung lagunya -lagu natal, setidaknya mengingatkan gw kepada Tuhan, sehingga tuh stick gak jadi buat nyambit kepala orang tua.

Dengan bermodalkan kekesalan dan tidur cuma 1,5 jam itu, gw berniat untuk langsung pulang. Sayangnya gw terjebak hujan deras yang memaksa gw untuk berteduh di SB CL. Niatnya gw pengen tidur di SB, sayangnya bangku sofa kepake semua. Gw sudah coba untuk tidur di bangku kayu, sebelum gw sadar kalo kepala gw bisa lepas dari leher. Akhirnya gw melek sampe hujan reda.

Sampai di rumah, yang niatnya pengen lanjutin gagahi ranjang, ke ganggu lagi dengan YM yang ngebuzz mulu! YM dimatikan, pindah ke BBM (blackberry messager). Pasti kamu bertanya, kenapa gak dimatikan saja HPnya? Karena gw mengandalkan telpon panitia yg lain untuk membangunkan gw. Akhirnya gw putuskan untuk nge-beer sambil makan indomie. Ini satu tips dari gw, kalo kamu tidur sedikit, kamu perlu imbangi dengan makan yang banyak. Kenapa? Cek di_sini.

Akhirnya gw berangkat dekor sampai jam 21. Lalu dilanjutkan dengan latihan buat weding dari jam 22-01, terus makan, terus antar Yosua, terus antar yg lain, terus gw mokat tepat pukul 3.47

Kemarin gw bangun setengah sebelas, itu pun setelah Benny ngebel gw. Gw tau, pada miskol ke tiga gw harus bangun, kalo gak mau blog gw ditinggalkan pembaca.

Kemarin rencananya kopdar dengan Hanny, teman SMP gw, yg gw pikir SMUnya di SMUN2, yg ternyata enggak! Ternyata malah teman SMU gw! Ternyata gw geblek, ketahuan madol terus pas SMU.

Intermezo bentar buat Hanny. Ini orang gak berubah, sejak SMP. Masih saja potong rambut kek gitu, masih saja suka ngomong, 'iih sebeel...', masih saja terobsesi memberikan sound efek pada pembicaraan, dan masih saja manggut-manggut dengan penuh antusias kalo denger orang ngomong. Sewaktu SMP dulu, gw pikir gagasan gw untuk jahilin guru bahasa inggris begitu cemerlangnya sampai dia dengan antusiasnya manggut-manggut, ternyata itu memang kebiasaanya.

Yang berubah... hm apa ya? Sepertinya selain lebih pinter (jelas, karena sekarang sudah lulus kuliah) dan sudah gak minta-minta duit sama ortu, gak ada lagi yg berubah.
Disclaimer: ini opini dari orang yg sewaktu SMU aja gak tahu kalo Hanny satu sekolah dengannya.

Setelah dari Fx, gw balik sama Benny, mampir TA bentar. Benny ketemu temannya, gw sekalian cari barang buat tukar kado. Sebenarnya di sini gw sudah ngantuk tuh. Eh, gw ditelpon harus ke gereja, ada bagian dekor yg diubah. Akhirnya gw baru sampai rumah jam 00. Gw pikir bisa langsung tidur. Ternyata gw malah segar bugar, seperti mau ketemu pacar!!! Kentang! Kepiting!! Hujan badai!! Petir!!! Halilintar!!!!! Geblek!!!!!

Jadilah gw lanjutin ngetik, sambil ngeblog. Gw berusaha lihat sisi positifnya, seperti yg pernah gw tulis di_sini, gw jadi bisa nulis dengan banyak ide. Walaupun gw gak tau besok bisa handel acara gak dari awal sampai selesai.

Update hari minggu;
hari ini gw mellow bangat, dan gw tahu, gw bisa jadi sangat menyebalkan saat ini. Gw cuma merasa terlalu sedih, terlalu murung.....

Tips bagi insomania

Beranjak dari pengalaman saya yg susah tidur, atau bahasa ilmiahnya pteropus celaemicus insomnia, maka saya menulis tips bagi para insomania, baik yg senior, maupun yg baru ingin bergabung.

Tips pertama: jangan panik.
Perlu diketahui sebelumnya bahwa insomnia itu bukan penyimpangan, apa lagi penyakit yg perlu diresahkan. Insomnia hanya sebuah daya untuk tidak tidur di saat orang lain nyenyak di ranjang. Dan bagi orang yg iri dengan kemampuan tersebut mereka menyebutnya insomnia. Bahka saya pernah tau seoran pria di Pakista, dengan kemampuan istimewa ini, pernah sama sekali tidak tidur selama lima tahun. Sekarang? Hm sepertinya sudah mati. Sayang, padahal dia punya kemampuan yg luar biasa.

Tips kedua: makan yg banyak.
Bukan. Ini bukan pesan seponsor KFC. Seperti halnya sebuah benda mekanik, maka tubuh manusia pun membutuhkan istirahat. Saat kita tertidur, tubuh kita mematikan fungsi-fungsi keseharian kita dan menggunakan energi yg minim sekali untuk fungsi organ vital kita, seperti respirasi dan oksigen pada otak. Nah, saat kantor tutup, tapi fungsi kantor masih berjalan, maka kamu perlu menyediakan cemilan ekstra. Hm sepertinya contoh gw absrud. Ok, gak usah pake contoh. Saat tubuh seharusnya beristirahat, tapi ternyata malah gak istirahat, maka tubuh dengan reaktifnya mencari pasokan energi untuk nalangin permintaan daya.

Energi yang biasa diambil adalah glikemik. Sayangnya saat malam, glikemik dalam tubuh kita sedikit, sehingga tubuh mengambilnya dari asam laktat dalam lemak tubuh. Dengan menggunakan oksigen sebagai bahan bakarnya, menghasilkan limbah buang CO2 yang banyak dalam darah. Kelebihannya: energi yg didapat cepat dan menyeluruh. Kelemahannya: karena limbah buangnya ini, sifatnya tidak tahan lama, apa lagi permanen, dan jg tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Makanya kenapa setelah kita bergadang atau lembur kerja, bisa tidur lebih lama dari biasanya, atau lelah berkepanjangan.

Selain dari oksigen, tubuh kita jg mengambil energi dari cadangan makanan yg disimpan dalam otot, asam amino. Asam amino adalah salah satu bentuk rantai protein. Sehingga saat tubuhmu mengambil lemak sebagai sumber energi saat bergadang, maka percayalah, tubuhmu sudah mengambilnya juga dari otot. Hebat, kalo ada yg baca ini dg serius, soalnya gw seperti perawan sedang bercinta kalo soal kimia, bego!

Saran gw, pilih makanan karbohidrat sederhana (memiliki rantai kimia yg pendek), seperti sukrosa. Apa itu sukrosa? Yup, kamu bukan orang pertama yg mengira ini sebuah produk kacang telur, karena penulis pun awalnya mengira demikian. Sukrosa itu gula pasir.

Balik soal makan, jadi kalo habis ini kamu menemukan asisten ibumu (baca: pembokat) sedang menghabiskan isi kulkasmu tengah malam, gw bisa pastikan dia bukan mencuri makananmu, melainkan dia memiliki keistimewaan yg sama denganmu. Saran gw, tidak ada salahnya menghabiskan isi kulkasnya berdua, itu membantu menghemat waktu.

Tips ketiga: tetap produktif!
Ok, gw tau setelah membaca tips gw di atas, kamu mulai meragukan tulisan ini serius. Jadi gw akan mulai serius dari sini (lohn berarti bener dong yang di atas bo'ong??). Saran gw kali ini sudah gw praktekan tadi. Dua jam lalu gw masih push-up sambil ngitungin domba lompat pagar, dan gw tau itu tidak produktif. Jadinya sekarang gw menulis posting ini (dan baru gw sadari ternyata ini sama tidak produktifnya). Saran gw lakukan aktifitas yg tenangn seperti membaca, dan ngerokok, ngelamun, pokoknya yg tidak mengganggu - asal bukan tidur. Ya iya lah, kalo lo tidur sudah gak insomnia lagi dong!

Tips ke empat: jangan libatkan orang lain.
Nah saran di atas itu erat dengan tips ini. memang kecendrungan manusia saat kesusahan, tidak bisa melihat orang lain senang, sehingga saat kita tidak bisa tidur, keisengan kita muncul untuk mengganggu orang tidur. Dari serangan ngebuzz di YM, OOT level3 di milis&forum, ngisi bulbo FS gaya ABG, sampai telponin orang buat kasih tau kalo ternyata Saiful Jamil bakalan balik sama mantan istrinya.

Kalo soal mengganggu orang tidur, bokap gw gak ada lawannya. Kalo dia gak bisa tidur, dia sering gangguin istrinya yg sedang tidur (nyokap gw.blo). Mulai dari korek-korek ketek pake tusuk sate, kentut super bau, sampai nyelipin batang korek di sela jempol kaki. Kalo kamu belum pernah alami yg terakhir ini, percayalah, kebo tidur pun pasti bakalan terusik!

Hm gw jadi mikir, gw jadi dapat ide melakukan apa setelah ini. So, segini dulu tips dari gw. Mungkin ada yg tergerak untuk nambahin. Gw mau isengin ade gw dulu!


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Cuap-cuapnya Yuda

Gw lagi di Starbucks Citra Land, persis di samping jendela kaca. Dari luar kek ikan dalam akuarium minum kopi. Ok, ini bukan Joe yang posting blog, melainkan gw, Yuda. Salam kenal bagi yang belum kenal. Apa perbedaan diantara kami? Itu mudah aja, Joe itu bentuk baku dari gw. Sedangkan gw itu bentuk nyeleneh dari Joe. Jadi siapakah kami? Itu gak penting.

Yeah, sama seperti posting gw yang gak penting ini, gw bakal bikin blog Joe menjadi gak penting. Tujuan gw posting sebenanrya hanya cerita-cerita (yang gak penting) aja, sambil nunggu orang yang ditunggu. Ow iya, ada berita hot, sekarang joe kerja di IMI sebagai Penanggung Jawab promo dan evant IMI.

Ngapain aja tuh kerjanya?

Kerjaan itu mesti mikir promo dan evant apa aja yang harus Joe lakukan biar IMI makin beken kek doi. Iye gw tau, mereka salah mempekerjakan orang.

Apa itu IMI?

Institu Musik Indonesia.

Di manakah lokasinya?

Di Pulo Gadung. Jadi kebayang dong jauhnya harus menyebrangi rimba Jakarta dari Barat ke Timur, hanya untuk sekedar mencari sesuap nasi dan segenggam berlian.

Memang kerjaan sebelumnya bagaimana?

Makanya baca postingnya Joe sebelum ini.

Walaupun gitu, gw dan Joe gak harus ke kantor setiap hari - setidaknya untuk saat ini, karena kerjaan kami (gw dan Joe) per project. Jadi gw aman dari mati muda karena CO bus PPD. Sebenarnya ini ada ceritanya sendiri. Jadi sewaktu Jumat kemarin wawancara, program mereka sudah bagus, cuma gak ada yg jalanin. Jadi tugas kami memastikan bahwa setiap gagasan dan ide itu berhasil terwujud.

Akhirnya setelah dia suka langkah-langkahnya Joe, masuklah pada pertanyaan paling riskan di dunia, gaji. Ini pertanyaan yang bikin sebagian pelamar jadi bego, salah tingkah. Pengennya sebesar-besarnya, sedangkan perusahaan maunya serendah-rendahnya. Asal tau aja, susah cari titik temu diantaranya.

Setelah gw nyengir-nyengir bego selama 5 menit, akhirnya Aldo, direktur IMI, nanya, kerjaan kami sebelumnya berapa. Itu pertanyaan yang salah bung. Cuma sepertinya Aldo, penasaran bangat. Akhirnya gw sebut sebuah nominal, lalu Aldo terdiam, dan akhirnya berkata, 'oow...' Yang panjang. 'di sini gak ada yang gajinya segede itu...'

Gw langsung buang muka. Kami bukan marah, tapi nahan ngakak dan kentut.

Akhirnya Joe menawarkan part time per project. Kalo dia senang, dia bisa pertimbangkan lagi gaji kami :D

Sabtu depan gw juga ada interview di Senayan Citiy. Wish me luck, ok.

18.30
Di SB gw sambil denger lagu-lagu natal, tapi teteup, Jazz. Gw suka bangat suasana Natal, lagu-lagu Natal, lampu-lampu Natal, dinginnya Natal. Mungkin kalopun gw bukan orang kristen, gw akan tetap menyukai Natal.

Kalo gw pikir, kadang kesalahan itu bisa menjadi kebaikan. Kalo kamu tau ya, Tuhan Yesus itu justru lahir sekitar bulan Juni-Juli (sesuai catatan Sipil orang Yahudi), artinya musim panas coy. Bisa menjadi tanggal 25 Desember itu erat dengan budaya Roma dan hari besarnya - kalo gw gak salah dan gak sotoy. Untuk info yang akurat tanya Benny.

Nah kebayang gak kalo Natal bulan Juli? kita berpanas-panas di greja sambil nyanyi Silent Night dan pasang lilin. Itu seperti merayakan malam Neraka dari pada merayakan malam Syahdu.

Jadi bisa disimpulkan Salju/Hujan itu penting di saat Natal. Gw suka huja, seperti yang gw sering katakan, tapi yang loe gak tau ialah, hujan tidak begitu suka dengan gw. Gw sering mengalaminya dan gw baru menyadarinya tadi.

Sewaktu gw bergegas ke Citra Land, di luar apartemen gw (dan gak hanya di apartemen gw aja) hujan lebat disertai angin kencang. Karena gw sudah terlanjur turun, akhirny gw putuskan duduk menunggu di selasar deretan ruko. Tidak ada bangku yang nyaman, jadi gw cuma bisa berjongkok menunggu hujan mereda, atau setidaknya merintik. Gw gak tau sudah berapa lama gw menunggu, yang pasti gw sempat tertidur cukup lama dengan posisi JB (jongkok boker).

Akhirnya saat yang dinanti pun tiba, hujan merintik. Gw pun bergegas beranjak keluar. Eh tepat ditengah jalan, hujan menderas. Benar-benar deras!

'Kentang lo, hujan!!' *sambil ngacungin kentang*

Selesai gw ngomong gitu, geledek gede bangat! Mau copot mata gw! Gw sudah males lari, akhirnya gw jalan dengan kesal. Tepat gw masuk pintu utama Citra Land, hujan berhenti.

'. . . t h a n k s G o d . . . . '

Yang ditunggu belum datang nih. Gw mau cerita-cerita lagi, tapi si Joe pengen baca buku. Rese! Sok pinter nih, Joe!

Dari pada lain kali gw gak diijinkan posting blog, mending gw sudahi sekarang. Bye.




Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!

Bulan Desember

Gila, benar-benar gak kerasa sudah masuk bulan terakhir di tahun ini. Padahal rasanya baru kemarin saya bingung bagaimana melewati tahun yang panjang ini, eh tau-tau sekarang sudah di ujungnya.

Bagaimana dengan kamu, apa semua target dan harapan tercapai tahun ini?

Saya pribadi ada beberapa yang belum tercapai, masih banyak malah. Namun tahun ini saya mendapatkan pelajaran yang teramat berharga.

Sampai akhir tahun ini pun masih belum bisa bersantai. Pertama, seperti yang sudah saya singgung, bantu ngurusin nikahan teman saya tanggal 20. Kedua, natal umum di greja tanggal 14, itu berarti minggu depan. Crab! Ow iya, saya bagian perlengkapan, it's mean semua kebutuhan perlengkapan dari dekor, drama, makan, pembicara, dan semua yang butuh kelengkapan, itu jatah saya. Tapi kenapa giliran hitung persembahan saya gak diajak ya??

Ketiga dan keempat adalah main musik untuk Natalan Artha Gading tanggal 12 dan untuk wawancara kerja tanggan 13 di Senayan City. Karena waktunya selang sehari semua, bisa dipastikan di hari terakhir saya bakalan berubah jadi kentang benyek.

Ow iya, mungkin beberapa dari kamu sudah tahu kalo kantor saya di Jakarta tutup, sehingga ditarik ke Kalimantan. Namun berita baiknya, saya bakalan stay di Jakarta. Kenapa? Karena akan melanjutkan sekolah. Cihuuy! Sebenarnya awal tahun ini sudah masuk satu semester, cuma saya kurang disiplin diri sehingga semester berikutnya absen. Selama saya menunggu semester depan, status saya adalah jobseeker. Jika tidak dapat kerja dalam bulan ini juga, bakalan nunggu kuliah di Kalimantan. Sadis... Ada yang punya lowongan?

Rencana untuk tahun depan, selain kuliah tentunya, ingin buka usaha baru di bidang yang baru. Apakah itu? Masih baru (baca: rahasia), soalnya yang mau saya ajak terlibat belum baru (baca: lengkap). Selain itu juga modalnya cukup baru (baca: gede), dan itu bikin gak baru (baca: percaya diri). Maaf kalau baru. Selain usaha, ada buku baru yang harus keluar (Joe, kali ini harus benar-benar keluar ya, awa kalo enggak!). Saya akan berusaha sebaik mungkin. Wish me luck, guys.

Cerita lain di bulan ini, sepertinya kesabaran saya sedang diuji. Kejadian pertama sewaktu saya di Takeabreak seminggu yang lalu. Tanpa sengaja saya menyenggol kabel laptop tetangga saya dan membuat laptopnya mati. Di meja dia tidak ada stopkontak sehingga numpang di meja saya. Seharusnya ada saling pengertian dong. Saya juga kan tidak sengaja dan tidak tahu kalo batre laptonya gak ada. Jadi saya rasa wajar jika saya ngamuk saat dia memaki 'f**k' dan 's**t' ke saya. Untungnya yang mendengarkan itu bukan saya, tapi teman-teman saya. Entah apa yang terjadi jika saya yang mendengarnya langsung, karena saat diceritakan sempat emosi, cuma basi bangat kalo marah-marahnya telat.

Keesokan harinya, di tempat yang sama, baru saya tahu kalo dia bukan orang Filipina, seperti yang saya pikir sebelumnya. Hanya orang Solo yang ngomong sok pake bahasa Inggris tanpa otak dengan rambut sok bule. Bukan tanpa alasan saya berkata tanpa otak. Dia ngomong sama pelayan, yang notabene orang Indo yang gak pernah belajar di LIA dengan bahasa Inggris, seolah-olah gak bisa ngomong bahasa Indo. Baru saat Bude-nya ikut nimbrung di situ (gw tahu itu Budenya setelah nguping), keluar deh medoknya.

Buat saya, selain cewek yang tidak bisa antri, cewe bermulut kasar itu bikin ilfil. Kalo sopir angkot atau kenek Matromini wajar ngomong kasar, ini perempuan.

Kejadian lainnya terjadi kemarin. Sebenarnya bukan dialami diri saya, tapi adik saya. Konyol memang kalau saya ikut campur masalah adik saya (apa lagi dia sudah dewasa), tapi mendengar adik saya diperlakukan demikian, gerah rasanya. Entah kenapa kali ini pun seoran wanita lagi. Saat seseorang berkata, dokter mau bunuh saya ya kasih salah obat??!', di saat adik saya melakukannya dengan tulus, itu benar-benar melecehkan. Yang menambah kekesalan, orang tersebut dekat dengan kami.

Tapi anehnya kok adik saya merasa itu bukan bagian dari hinaan. Tenang-tenang aja tuh orangnya, sayanya malah yang emosi. Ah tapi sudah lah. Mengutip perkataan temanku tadi siang, "kita tidak bisa mengontrol apa yang keluar dari mulut orang lain, tapi kita bisa mengontrol respon kita"


Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!