My Last Posting in 2009

I have not been sleeping since last night. Yes, insomnia attack! It's not bad for last night in 2009, I thought.

Am passing the night with my new book (I bought in Gramedia Duta Mall, Banjarmasin last monday), Managing Artist in Pop Music, great book anyway. Promise I'll review this book after finished, maybey on fivestroke's blog.

Cukup, biar ngeblog dengan bahasa Inggris menjadi resolusi tahun depan - atau enggak sama sekali.

Banyak hal yang mengejutkan terjadi di tahun ini, bahkan menjelang akhirnya pun masih sempat-sempatnya mengejutkan kita dengan meninggalnya mantan presiden Indonesia, Abduhrrahman Wahid. Membaca obituari om Gus Dur di twitter, khususnya dari om Ndorokakung, bikin mata jadi berkaca-kaca. Entah mengapa mendengar, sori maksud gw membaca kembali qoutes om Gus Dur dari rekan-rekan di twitter bikin gw jadi berduka mendalam, padahal sungguh mati gw belum pernah ketemu secara langsung apa lagi kenal secara pribadi. Mungkin memang sosok Gus Dur mudah untuk kita merasa dekat dengannya.

Indonesia kehilangan seorang pahlawan demokrasinya sekaligus Guru Bangsa. Mungkin karena duka itu sebabnya sepanjang malam sampai siang tadi mendung bahkan hujan menyelimuti sebagian besar wilayah Indonesia. Tapi itu juga yang terbaik untuk Gus Dur, selesai sudah tugasnya mengabdi kepada ibu pertiwi ini dengan segala keterbatasan fisiknya dia berbuat lebih untuk bangsanya.

Selamat jalan om Gus Dur... Indonesia tidak akan pernah sama lagi tanpa dirimu.

Sehari sebelum om Gus Dur wafat jemaat bokap gw ada yang kehilangan ayahnya, juga karena sakit. Padahal baru dua hari sebelumnya berkirim salam natal lewat telpon.

Sungguh hidup manusia itu seperti embun, datang dan perginya begitu cepat. Contohnya saja diakhir tahun ini. Mungkin sebagian dari kita berpikir satu tahun itu lama sekali;

Kalau mau diingat-ingat banyak sekali kejadian yang gw sudah alami selama setahun ini. Dari hal-hal menyenangkan seperti bergabungnya gw di Systronic dan BeON di awal tahun, kembalinya gw di dunia musik dan menemukan sahabat-sahabat baru di akhir tahun, juga adik gw Andrew yang ke Jepang dan memenangkan Asian Beat 2009 seasia. Ada juga hal-hal yang membuat sedih seperti keluarnya gw dari Systronic sekaligus BeON dan bahkan kejadian mengerikan dan tak terlupakan mengenai mobil kantor yang gw hilangkan.

Gw juga masih ingat film-film terbaik tahun ini, Transformer: Revenge of the Fallen, di mana gw dan adik-adik gw gak perlu ngantri berjam-jam berkat bantuan mba Ayu dari management XXI. Juga film Star Trek yang gw nonton atas undangan hangat dari sahabt gw, Benny Wibowo dan Onnik Suharto. Sebenarnya masih banyak film bagus tahun ini, tapi gw gak banyak menghabiskan tahun ini di kuris 21.

Peristiwa politik nasional pun gak kalah serunya tahun ini, mengingat tahun ini diselenggarakannya pemilu, juga kasus Cicak vs Buaya, sampai prahara Gurita Cikeas.

Tapi gw yakin juga semua dari kita sependapat bahwa saat kita berdiri di titik akhir suatu masa maka jengkal waktu itu menjadi teramat singkat. Januari 2009 itu bak sehari kemarin.

Mungkin ada baiknya kita belajar untuk menghitung hari-hari yang kita miliki agar sadar bahwa kita tidak hidup untuk selamanya, dan karena itu kita harus berlaku bijaksana.

Bijaksana itu waktu yg kamu gunakan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain, baik dengan pemikiran, perkataan, bahkan dengan perbuatan kita.

Jika kita melihat kejadian yang lalu dalam hidup ini, justru hal-hal yang gw sebutkan di atas itu yang menjadi saat-saat paling berkesan dalam hidup ini. Atau sebaliknya bisa jadi kita malah minim memiliki pengalaman berkesan itu dan hanya sibuk dengan diri sendiri.

Ok, biar itu menjadi resolusi bersama kita di tahun yang baru, sehingga di akhir tahun depan kita pun punya pengalaman berkesan itu.


Akhirnya gw mengucapkan selamat tahun baru 2010!



Sent from my BlackBerry® Jave

Selamat Natal

Sent from my BlackBerry® Jave

Pondok Ikan Bakar Asian

Tepat tangga 18 Desember kemarin orang tua gw merayakan wedding anniversary yang ke 28. Sejujurnya gw sendiri lupa, bahkan bokap gw sendiri pun lupa. Yang ingat cuma - seperti yang bisa kamu tebak, nyokap gw. Pertanyaan: kenapa cewe-cewe selalu inget tanggal anniversary dan lupa tanggal jatuh tempo tagihan?

Akhirnya kami sekeluarga (minus Rchard dan Andrew yang masih di Jakarta) merayakan di Pondok Ikan Bakar Asian. Beugh nih tempat makan sangar bener makananya!
bonyok gw

ade-ade gw yang bencong kamera

Tempatnya lumayan besar, dengan meja-meja yang dilapisi pelastik agar seusai makan mudah untuk membersihkan meja. Pada dinding terpasang foto-foto orang ngetop (setidaknya itu pendapat yang punya restoran) yang pernah makan di situ. Sebelum kami memesan, setiap tamu dihidangkan tahu isi bumbu kacang sebagai makanan pembuka. Tidak butuh waktu semenit untuk dihabiskan. Yammy deh!
piring bekas tahu isi yang ludes dalam beberapa detik

Sesuai dengan namanya, yang dijual adalah lauk sea food. Ragamnya sangat lengkat, tidak hanya berbagai macam hewan laut saja, jenisnya pun banyak. Misalnya ikan kerapunya yang lengkap (dari kerapu merah, batu, belang, pokoknya banyak deh). Kami sendiri memesan kerapu batu steam, kepiting saus padang, kerang hijau bumbu pedas, karedok dan cah kangkung polos.

Kelebihan ke dua setelah beraneka ragam jenis hewan laut yang dijual, adalah porsinya. Sebut saja kerapunya yang seekornya saja sekilo, kepalanmya itu loh, gede bangat! Belum lagi seporsi kepitingnya itu terdiri dari tiga ekor, Kerang hijaunya mak segede kepalan tangan cewe! *pingsan*
kerapu batu masak steam

kepiting saos padang

kerang ijo saos padang

Ini perlu waktu sedikit lebih lama untuk dihabiskan. Tapi maknyos! Sayang bumbunya kurang berani. Seperti saos padangnya yang kurang nendang rasanya. Selain itu juga karena tempat makan ini di-design seperti pondokan, maka makan pada malam hari membuatnya menjadi gak nyaman - kita harus berebut makan dengan nyamuk.

sisa 'perang'

ade gw yang sedang berjuang menghabiskan makanan

akhirnya habis juga...

Overall gw kasih nilai 80 deh!

My Parent


Tepat tangga 18 Desember kemarin orang tua gw merayakan wedding anniversary yang ke 28. Sejujurnya gw sendiri lupa, bahkan bokap gw sendiri pun lupa. Yang ingat cuma - seperti yang bisa kamu tebak, nyokap gw. Anekdot: kenapa ibu-ibu selalu ingat tangal anniversary dan tanggal gajian suaminya?.

Melihat mereka, sedikitnya gw tahu membangun keluarga itu susah - wong orang pacaran aja yang notabene masih penuh bunga-bunga cinta bisa berantem, apa lagi orang yang menikah, pasti lebih banyak lagi masalahnya.

Spaghetti 'Ulangtahun' Bolognese

Setelah selesai nyiapin beberapa project buat nanti malam dan besok - ok sebenarnya belum benar-benar selesai cuma kangen ngeblog absrud, gw pengen posting post yang sudah lama pengen gw nulis, yaitu masa spaghetti Ulangtahun!

Kalo di beberapa tradisi biasanya ulangtahun atau tahun baru itu masa mi goreng (katanya biar umur panjang dan masalah banyak), maka dikeluarga gw tradisinya masak spaghetti. Gw gak tahu pastinya sejak kapan tradisi itu berawal, tapi seingat gw semenjak gw jualan spaghetti di bazar SMU gw dulu. Mungkin karena pujian dari Errick (gw sampai hafal gitu namanya?!) bilang bahwa spaghetti nyokap gw lebih enak dari spaghetti Pizza Hut, makanya keluarga gw getol bikin spaghetti tiap ngumpul. Yang kami gak tau ternyata Errick gak pernah makan spaghetti di Pizza Hut *long sigh*.

Ok, bahan-bahan apa aja yang perlu disiapkan untuk membuat Spaghetti Ulangtahun ala Joe?

Pertama, pastikan siapa dulu yang ulang tahun. Kalo gak ada yang ulangtahun gak relevan dong bikin Spaghetti Ulangtahun.

Kedua, yang gak kalah penting siapkan spaghetti keringnya. Ini gak bisa ditawar. Soalnya kalo spaghettinya digantikan dengan fetucini atau makaroni, jadinya bukan Spaghetti Ulangtahun jg - gak relevan dengan judul. Beli 750gram.

Ketiga, Beli daging sapi giling. Kalo gak salah 1ons itu IDR7000, belinya IDR10.000 aja. Ow iya, ini gw masak untuk 4-5 orang ya. Lebih dan kurangnya ditakar aja pake ilmu perbandingan> masih ingat kan rumusnya? Syaratnya angka-angka dalam perbandingan tidak boleh ada pecahan!

keempat, Beli smoked sosis. Kalo yg ini setahu gw gak bisa beli batangan, jadi beli satu bungukus, nanti ambil secukupnya.

Untuk bumbu dan saos:
  • Pasta tomat 7-8 buah ukuran sedang, itu kalo kalian mau repot. Kalo gw sih pake pasta tomat 4sdm dan saos tomat 10sdm.
  • Satu buah bawang bombai, cincang. Saran gw, motongnya jauh-jauh kalo gak mau nangis bombai. Soalnya gw butuh tiga kali bolak-balik ke WC nyeka air mata untuk bisa nyincang satu bawang bombai
  • 5 buah tomat ukuran sedang
  • 4 batang peterseli, cincang; 1/2 sdt oregano dan 1/2 sdt basil - gw gak tahu di mana kalian bisa beli ini, tapi yang pasti di pasar kopro gak ada. Gw sudah pernah tanya kok.
  • keju parmesan
  • butter
  • olive oil / minyak goreng
  • bumbu penyedap: garam secukupnya, lada hitam sebanyaknya

Cara Memasak:
  1. Rebus spaghetti di dalam air mendidih, taburi garam secukupnya. Tiriskan. Campur dengan 2sdt olive oil atau minyak goreng.

  2. Goreng bawang bombai dengan olive oil dan butter (3sdt), tunggu sampai harum. Setelah itu masukan daging giling, masak sampai berubah warna. Setelah agak kecoklatan, masukan sosi yang sudah dipotong-potong (eh ada sake sisa dari Jepang, masukan aja sekalian). Masukkan garam, lada, oregano, basil. Aduk sebentar, lalu masukkan saus tomat, pasta tomat, dan tomat yang sudah dipotong kotak-kotak kecil. Aduk dan masak terus di atas api kecil hingga mengental.
  3. Tuang saos di atas spaghetti plus parutan parmesan.


Sori kalo penyajiannya berantakan, itu menunjukan eksistensi gw sebagai cowo


Kalo masih terlalu sulit, saran gw pesan aja spaghettinya di pizza hut.

insomnia-kjk-pimidnightsale-terkilir

Insomniaku menyerang tanpa ampun kali ini, padahal malam kemarin gw sudah kurang tidur. Entah bagaimana nasib gw hari ini, karena hari ini di gw dibantai dari pagi, ke Bekasi. Semoga di perjalanan dapat gw curi secuil waktu untuk mengistirahatkan mata ini.

Serius, sering kali otak gw gak mau berhenti untuk berpikir, bekerja, bahkan untuk bengong melebihi yang dapat ditanggun kekuatan mata. Mungkin kalo bisa gw berpikir sambil tidur.

Pagi ini gw ditemani lagu-lagu Rod Stewart dari album The Complete Great American Songbook - yang sudah jenuh menghibur gw dari kemarin malam. Saat ini lagi muterin 'a nightingale sang in berkeley square' Panjang ajah nih judul. Pantes aja gw gak pernah berhasil bawain nih lagu, sebelum gw beres mengucapkan judulnya, musisi lain sudah keburu masuk intro lagu selanjutnya.

Tapi thanks to Rod, karena gw bisa dengar lagu-lagu yang selama ini hanya gw dengar dalam nada tanpa lirik - akhirnya gw tahu lagu-lagu itu berkisah tentang apa.

Seperti 'lagu-dengan-judul-panjang' tsb, berkisah mengenai cinta satu malam (kek negri dongeng - somehow musik jazz itu isinya gombal). Atau 'How High The Moon' yang selama ini sering gw bawakan dengan gaya swing, ternyata berkisah sedih tentang cinta cowo yang bertepuk sebelah tangan - yang seharusnya mungkin lebih tepat dibawakan dengan irama balad.

Ngomongin soal jazz, Sabtu besok gw akan main di KJK Monthly Gathering di JaCC bareng Mr Yudi. Adik gw juga bakalan main dengan band project dia, Andrew Permana Project. Ada Heri Toledo juga dengan bandnya. Pokoknya ramai deh. Ow iya, sebagai info tambahan Sabtu itu ada midnight sale di Plaza Indonesia (uo to 90%!), dan JaCC itu di samping GI. Jadi buat yang mau shopping tapi gak tahu habisin waktu di mana, monggo datang ya. Hm... jadi bingung mau main di KJK apa ke PI?

Terkait soal main itu ada yang mengganggu ketenangan gw dari kemarin malam. Entah kenapa tangan kiri gw terkilir di pergelangan tangan. Padahal gw gak kerja berat atau bawa bawaan berat kemarin - seingat gw. Yang nambah pusingnya lagi gw ada latihan nanti malam. Gimana coba main drum dengan tangan terkilir??

Dulu gw pernah kejadian gini juga. Waktu itu gw masih SMU. Tangan gw terkilir karena main basket, padahal lusa gw ada ngeband di SPH (Sekolah Pelita Harapan) Sentul. Itu gw yang paling anti diurut sampai rela menyerahkan diri untuk diurut. Bagaimana tidak, temen-temen seband gw memelas minta gw diurut! Alhasil selama satu jam ke depan gw teriak kek anak bencoon!! Jadi kali ini opsi untuk diurut, jangankan dicoret, masuk daftar gw pun enggak!

Temen gw ada yang kasih saran suruh rendam di air garam hangat. Yang gw tahu sih biasanya itu untuk badan pegel-pegel, mandi pake air garam (mungkin itu sebabnya orang yang tinggal di pantai jarang beli koyo). Ya gw turuti aja anjuran temen gw. Anehnya, berhasil! Dari yang sakit kalau digerakan ke atas, jadi gak berubah sakitnya - alias berhasil bikin asin tangan gw! Tinggal dikasih tepung aja nih siap digoreng.
ternyata gak cuma ikan aja yang diasinkan, tangan juga bisa

Mungkin teman-teman ada yang bisa kasih saran yang manjur?

Coin A Chance - Buka Semangat Baru

Hai, coin droppers di seluruh Indonesia! Biasanya kawan-kawan yang di luar Jakarta, atau Jogja, dan Bali suka bingung gimana caranya menyalurkan uang receh kalian buat Coin A Chance!.

Sekarang, kawan-kawan di seluruh Indonesia bisa ikut donasikan dana buat Coin A Chance! lewat Twitter!

Coca-Cola lewat kampanye Buka Semangat Baru akan mendonasikan Rp 100,- ke Coin A Chance! untuk setiap tweets (tidak termasuk replies dan retweet) dari kawan-kawan yang menggambarkan SEMANGAT, HARAPAN, OPTIMISME, atau PIKIRAN POSITIF yang diberi hashtag #bukasemangatbaru.

Hasil donasi akan dibagi rata antara Coin A Chance! Jakarta, Jogja, dan Bali. Informasi lengkapnya lihat di sini, ya: http://coinachance.com/?p=673

Kalau member Coin A Chance! di sini ada 5,000 orang dan masing-masing memberikan 1 tweet #bukasemangatbaru aja, kita udah bisa mengumpulkan Rp 500,000,- lho! :)

So, let's tweet, collect, and send those kids back to school! Thank youuuu!!!!

Disadur dari sini.

Report NgaYog Jazz Bantul 20-21 November 2009

Rekan-rekan saya pengen berbagi cerita nich …

Karena apa yang saya rasakan pada waktu datang, berkumpul dan bermain di NgaYog Bantul Yogya 2009 kemarin sangat lah berkesan, bukan dari sisi mainnya saja, tapi perjalanan, penyelenggaraan, venue, suasana, appresiasi penonton dan lain sebagainya sangatlah berkesan, tapi kali ini saya mau sharing soal Penyelenggaraan dan suasana pada waktu di Venue saja, termasuk pertemuan dengan rekan2 komunitas seluruh Indonesia …. Wuihh ngangenin …

Terus terang, dari beberapa Jazz Festival yang pernah saya ikuti, NgaYog Jazz Festival kemarin adalah salah satu yang paling berkesan.

Pada hari H tgl. 21 November 2009, saya lihat di Rundown jam 10-13 ada acara Seminar, kumpul-kumpul antara Komunitas Jazz Se Indonesia (acara ini sudah di sounding sebenarnya oleh Mas Agus Setiawan Basuni, Warta Jazz), bayangkan … saya sudah nggak sabar pengen ketemu para penggila2 Jazz yang mau capek2 berjuang untuk memperkenalkan Jazz di daerah-nya masing2.

Ok Langsung saja tepat Jam 9 Kami yang terdiri dari Saya sendiri, Nair (Drum), Taufan (Bass), Ade Irawan (piano) dan Ade Oxa (Vocal) rekan2 dari Beben Jazz & Friends yang mewakili KJK untuk main nanti malam di jemput oleh Panitia yang di wakili mbak Itong LO kita yang tak kenal lelah mondar mandir antar jemput menemani saat di Venue.

Kurang lebih 30 Menit kita sampai di Venue di wilayah bantul tepatnya di Pasar Seni Gabusan (PSG) tempatnya menampung karya seni, kerajinan Warga Yogya, dalam perjalanan juga kita melewati Desa Tembi, tempat dilangsungkannya Ngayog Jazz tahun lalu. Boleh dibilang lokasi-lokasi dilangsungkannya Ngayog jazz yang sudah 3 x ini, selalu berada di pinggiran kota, bahkan boleh dibilang di Desa-Desa, hal ini ternyata memang disengaja, dengan maksud untuk membawa Jazz lebih merakyat, dan khususnya juga memperkenal Jazz ke Desa-Desa wuahh luar biasa !!!! Pemandangan menarik bisa kita lihat pada pameran photo Ngayok tahun lalu yang diperlihatkan di sekitar lokasi, dimana di pinggir panggung ada mbok2, nenek bahkan merapat di bibir panggung, dengan ekspressi “Musik apa ini … he..he…” tapi tetap dengan wajah sumringah bahagia.

Setelah sampai, kami langsung Tek … hati kami ada yang bergetar surprise … keren banget nich tempat-nya bukan dalam artian Mewah ruang ber-AC dan sebagainya, tapi Kerennya tuch …”Artistik, Nyeni dan Nge-Jazz Banget”, Artistik nyeni ini makin di pertegas oleh BackDrof 4 Panggung yang sangat luar biasa Lukisannya itu Loooo …, Dan ke-empat panggung di Beri nama sesuai dengan nama Seniman2 Yogya yang sangat luar biasa “BASIYO” seniman lawak, pelopor dagelan mataraman dan pangkur jengleng, “KUSBINI” mewakili seniman keroncong dan komponis lagu nasional, “CONDROLUKITO” Sinden dan “COKRO WASITO” seniman gamelan, asyikk banget tuch nama-nama nya “Toub abiss dech buat Mas Jaduk yang punya konsep, serta rekan2 Warta Jazz, Panitia dan rekan Jazzer, Komunitas di Yogya yang membuat semua ini dapat terwujud (Thanks ya telah mengundang kami). Usai berkeliling panggung, kami pun ber-photo2 di depan pintu masuk yang ada GONG GEDE BANGET itu lo, kemudian kamipun melihat pameran photo dari pelaksanaan ngayog jazz sebelumnya, wuihhh photo-nya keren2 lo ….

Usai berkeliling, kamipun ngumpul dech ditempat yang telah disediakan untuk acara Kumpul2 Komunitas Jazz Seluruh Indonesia, bakalan seru nich nampak-nya … Tempat di setting lesehan santai agar tidak terlihat formal, pokoknya suasana harus cair dech khas Komunitas. Kita diatur berkeliling seperti huru U, dan di bagian tengah/depan disediakan DVD Player, Infocus jika memang suatu saat dibutuhkan (dan saya memang sudah siap nich bawa 2 bekal dvd, dvd pertama adalah hasil Dokumentasi Mas Iman pada waktu acara pertemuan KJK ke-11 di rumah saya kemayoran dan pada waktu kita Ultah pertama di Kandang Jurang Doang, dan DVD kedua adalah liputan O-Chanel pada waktu kita mengadakan acara di Pasar Gambir Jakarta) dengan maksud nanti akan saya pasang untuk sharing, biar rekan-rekan di daerah yang belum pernah datang, menyaksikan langsung acara pertemuan kita, jadi bisa lihat dan punya gambaran mengenai pertemuan yang kita suka adakan tiap bulan tersebut.

Acara ini di buka oleh Moderator mas Aji Wartono, Warta Jazz Yogya, kemudian dilanjutkan sambutan dari Mas Jaduk yang pada akhir sambutannya memberikan info kalau Fritz Thom Presiden Organisasi yang megang 12 Festival Jazz di Eropa juga akan hadir, dan selain anggota komunitas juga hadir pemain, serta budayawan seperti Franki Raden budayawan kita yang banyak mengajar di luar negeri, yang kebetulan baru datang ke Indonesia, selamat datang Mas Franki …

Usai Mas Jaduk memberi sambutan di lanjutkan dengan sharing dari setiap masing2 komunitas, Saya mendapat giliran pertama untuk sharing, saya cerita panjang lebar mengenai keadaan komunitas saat ini, dan juga menceritakan apa yang telah kita capai, selain itu juga saya sharing mengenai kendala2 awal, kemudian tantangan berikut-nya dari tahun 2, 3 s.d ke 5 hingga saat ini. Karena mungkin tantangan awal di tahun2 pertama bagi komunitas yang baru, adalah upaya bagaimana agar masyarakat mau datang ke komunitas yang di bentuk, namun nanti setelah masyarakat sudah mau datang dan makin banyak, tantangannya ada lagi dst. Wah panjang banget ya kalau ditulis semuanya apa yang saya utarakan, pokoknya seru dech …, giliran berikutnya Mas Niman dari Klab Jazz Bandung, kemudian satu persatu sharing Komunitas Jazz Pekalongan, Malang, Riau, Batam, Surabaya, Palembang dan terakhir Komunitas Jazz Yogya, dan setelah semuanya selesai sharing. Saya diminta untuk memberikan masukan/usulan, biar ada progress juga dari pertemuan ini, yang boleh dibilang adalah pertemuan kedua, dimana yang pertama waktu itu sempat kumpul2 juga di Cendrawasih room Java Jazz 2006, kemudian dilanjutkan di Ngayok Jazz ini. Pertama saya mengusulkan:

1.Kerjasama Event,
maksudnya adalah jika sebuah komunitas mengadakan suatu event, paling tidak prioritas untuk menawarkan komunitas lainnya untuk mengirimkan wakilnya, paling tidak hal ini membantu menggairahkan, menghidupkan band2 yang lahir dari Komunitas.

2. Distribusi Pemain,
jika ada kebutuhan pemain disuatu daerah misalnya , untuk special Event maupun regular Komunitas lainnya bisa membantu. Misalnya untuk kebutuhan entertaint, variasi dll. Saya membutuhkan pemain yang berasal dari Pekalongan, nach KJP bisa mengirimkan salah satu band terbaiknya untuk datang Ke Jakarta sesuai kebutuhan, ataupun hal ini berlaku bagi band2 daerah yang ingin merantau ke Jakarta, kemudian mau mencari tempat bermain, paling tidak mereka punya link awal dari komunitas2 yang berada di Jakarta demikian juga sebaliknya.

3. Membantu Komunitas dalam mengadakan event, termasuk membantu link/approaching ke artis2 yang dibutuhkan atas nama Paguyuban Komunitas Jazz Indonesia, maksudnya suatu saat sebuah komunitas yang masih baru, dan belum besar ingin mengadakan event, kemudian membutuhkan artis2/players tertentu untuk main, tapi nggak punya link-nya, atau punya Cp tapi masih sungkan untuk menghubungi secara langsung, nah hal ini Komunitas Lainnya dapat membantu untuk kebutuhan hal tersebut, agar tercapai apa yang di inginkan. Yang penting juga komunitas yang bersangkutan jangan sungkan untuk mohon bantuan ke komunitas lainnya.

4. Membuat suatu wadah untuk komunikasi se hari-hari
Bisa facebook ataupun membuat milis khusus untuk hal ini, agar keseharian kegiatan masing2 komunitas bisa terpantau/segera di ketahui komunitas lainnya.


Saya rasa itu saja untuk sementara sudah cukup, sampai nanti suatu saat kita bisa berkembang ke sasaran2 yang lebih besar, Hayookk Komunitas Jazz se Indonesia Majuuu Terusss ….


Wah sudah hampir jam 2 siang nih, harusnya sesuai jadwal jam 1 acara ini sudah selesai untuk makan siang, jadi molor dech, tahu sendiri dech kalau komunitas sudah ngumpul, hayoookk dech kita makan dulu … obrolan yang lebih santai namun seru dilanjutkan sambil makan, sambil sebagian menonton dvd yang saya bawa dari Jakarta, kemudian masing2 peserta, dapat bingkisan kenang2 an dech dari Panitia.



Kalau cerita dari sisi Main , secara singkat:

Kami, beben jazz & friends yang mewakili KJK, sesuai Rundown main usai Maghrib jam 18.30, dan venue masih diguyur hujan rintik2 alis gerimis, namun pengunjung luar biasa makin ramai tidak bergeming. Dan kami yang mendapat panggung paling depan yaitu Panggung Basiyo yang sangat artistic, selain itu juga di sebelah kanan panggung artistiknya ditambang dengan parade VW yang menambah seru suasana, pokoknya asyik banget dech pemandangannya, kemudian penonton merapat ke panggung berdiri, ada yang payungan, ada yang cuek aja basah dikit, ada juga yang nonton dari stand2 yang ada tenda-nya, pokoknya masing penonton punya gaya yang nyaman dengan versi-nya masing2 dech. Sebagai lagu pembuka Now it’s the time dari Charlie Parker sebuah Blues dari era Bebop, usai lagu ini saya langsung menyapa penonton sambil memberikan pertanyaan Quiz seputar bebop, yang benar menjawab saya kasih hadiah sebuah pick guitar yang ada logonya KJK nya dech, usai Now it’s the time, dilanjutkan dengan lagu kebangsaan it had to be you, kemudian don’t get around much anymore, Mr.P.C, Take the A Train, body and soul, the girl from ipanema hingga ditutup dengan Cheek to cheek.

Selain bermain, kita sambil menyelipkan, memberikan quiz2 lainnya , dan di sela2 lagu juga saya sambil bercerita kadang mengenai history jazz secara umum selain itu kadang juga cerita mengenai sejarah atau pun makna lagu yang dinyanyikann. Yang saya salut 2 acungan jempol, penontonnya sangat appresiatif sekali, menyimak, memberikan applause yang tulus usai setiap lagunya, sementara mereka tetap menonton sambil diguyur hujan yang turun dengan hitungan ¾ kadang 4/4, kadang 6/8 dengan variasi tempo dari mulai largo hingga vivace …

Akhirnya kami turun panggung dengan perasaan yang sangat bahagia, begini nich harus-nya Jazz di hargai … Luar biasa memang Yogya, Toubb Banget dah …


Secara singkat, intinya : (wahh.. sudah 4 halaman word, masih bilang secara singkat ya) …. Hayook dech, Masukkan Ngayok Jazz tahun depan ke dalam kalender tahunan/liburan/ jazz para kjker’s

Ini salah satu Festival Jazz yang sangat layak di Kunjungi … punya gaya dan kesan tersendiri, hanya 1 jam kok naik pesawat, atau hanya 8-10 jam kok naik kereta, seru kali ya kalau kita 1 gerbong KJKer’s semua isinya he..he.. ok. Sekian dulu.

Thanks ya sekali lagi buat Mas Jaduk, Ngayok Jazz, dan Warta Jazz yang telah mengundang kami. Thx ..thx …thx ….



Salam,

Beben jazz


*foto menyusul