Menutup Juni,


Saat ini gw sedang berada 30km arah utara dari Palangkaraya, Kalimantan Tengah, berada di desa terpencil, tepat di bawah tower BTS dengan sinyal dangdutan. Jangankan untuk ngeblog, untuk ngetweet aja gak bisa! Padahal ada beberapa dokumen yang harus segera dikirimkan ke kantor dan klien.

Tentu butuh kesabaran dan rubber cover handphone yang baik (banting HP kalo kesel.red) untuk menghadapi sinyal yang merana seperti ini. Kalo denger certia temen-temen gw yang tinggal di luar negri, betapa enaknya mereka. Nonton youtube gak perlu buffering, email udah kayak chat, chat udah pake video. Nah kita, jangankan webcam, message aja belum tentu sampai!

Ok, posting ini menutup bulan Juni dalam tahun 2010 dan setelah gw cek bulan ini merupakan postingan terbanyak gw dalam tahun ini (berarti betapa malasnya gw ngeblog selama ini).

Sebelum smester pertama tahun in berakhir, atau juga quartal ke dua berjalan, atau bisa juga triwulan ke kedua berakhir, bisa juga dwiwulan ke tiga, ok cukup! Intinya sebelum bulan ini berakhir gw akan merivew apa aja yang sudah gw lakukan tahun ini.

Pertama, gw sudah mulai ngeblog lagi berkat ketemu buku-buku lama gw, seperti the First Five Pages, dan beberapa kumpulan cerpen A. S. Laksana dan juga Pramoedya Ananta Toer. Itu menyebabkan gw balik ke Banjarmasin dengan dos besar berisi buku-buku gw dari Jakarta dan akan menyusul beberapa paket buku dalam dos yang lebih banyak. Intinya gw akan menikmati kembali membaca buku-buku gw yang hampir terlupakan.

Gw sudah mulai melanjutkan kembali menulis sebuah buku yang sempat terbengkalai sebelumnya. Walaupun beberapa data gw ilang karena disebabkan gw sok-sok nulis pake micrsoft office OneNote dan gw gak tau gimana cara ngebackup ke hardisk, gw tetap antusias melanjutkan buku tsb, beda dengan prabuku gw yang lain. Oh baru gw inget, soalnya ini buku gw dan sahabat gw; lebih tepatnya gw ghost writer-nya. Keren kan? Keren kalo berhasil, mampoes kalo gagal!

Termasuk jg soal proyek kerjaan gw yang baru. Ini proyek ambisius gw sama ade gw. Tapi kayaknya cuma gw doang yang punya ambisi. Ade gw punya pacar dan kerjaan, jadinya gak maju-maju (salah ngajak orang nih). Cuma mulai bulan ini gw juga sudah mencoba mengerjakan blue print dan beberapa proposal terkait proyek tersebut. Gw harap akhir tahun ini sudah bisa soft launching.

Gw juga sekarang jadi lebih serius dengan penyakit kronik gw. Kalo sebelumnya gw ogah-ogahan sekarang gw serius Bukan, bukan serius sakitnya, tapi serius sembuhinnya. Gw juga akhirnya dengan serius memikirkan ngurusin gigi gw yang makin ancur. Gw bertakat ingin jadi model iklan! Oh, maaf kalo itu gw sudah gagal sebelum mencoba.


Powered by Android neXus one ™

2-0


Senin terakhir di bulan Juni gw sudah kembali ke rumah di Banjarmasin. Liburan selama dua minggu kemarin di Jakarta cukup menyenangkan, dari yang direncanakan hanya seminggu.

Gw bisa nonton adik gw wisuda dari luar gedung karena satu undangan hanya untuk satu orang (padahal JhCC yang sebesar itu banyak kosongnya!). Gw bisa ketemu cewek yang selama ini hanya gw temui di facebook. Gw bisa ketemu sahabat gw yang baru balik dari Belanda, gw bisa ketemu sohib baik gw yang sudah jadi artis ibu kota (yang kalo ketemu dia habrus bikin janji dulu dari tahun lalu) -- susanya setengah mampus.

Gak kalah menyenangkan, akhirnya gw bisa makan sushi bareng sohib gw calon-artis-ibu-kota; makan di sushi tei dengan kalap, habis 800 ribu *nangis darah* (untuk para cowok: gak direkomendasikan makan sushi dengan perut lapar). Gw juga bisa habiskan duit untuk hal lain yang gak kalah bergunanya *berpikir ulang untuk jadi pengemis* Gw juga bisa main ke bengkel opel di Jakarta dan lihat Opel limo. keren bangat! Sayang lagu dangdutan, jadi lebih berasa naik angkot ketimbang naik mobil mewah...

1-0


Senin terakhir di bulan Juni gw sudah kembali di belakang meja kerja gw di Banjarmasin. Liburan selama dua minggu kemarin di Jakarta cukup menyenangkan. Gw bisa ketemu cewek yang selama ini hanya gw temui di facebook. Gw juga bisa habiskan duit untuk hal yang gak berguna *asem!* gw bisa ketemu sahabat gw yang baru balik dari Belanda, gw bisa ketemu sohib baik gw yang sudah jadi artis ibu kota (yang kalo ketemu dia habrus bikin janji dulu dari tahun lalu) -- susanya setengah mampus.

Gak kalah menyenangkan, akhirnya gw bisa makan sushi bareng sohib gw calon-artis-ibu-kota; makan di sushi tei dengan kalap, habis 800 ribu *nangis darah* (untuk para cowok: gak direkomendasikan makan sushi dengan perut lapar). Gw juga bisa main ke bengkel opel di Jakarta dan lihat blazer limo. keren bangat! Sayang lagu dangdutan, jadi lebih berasa naik angkot ketimbang naik mobil mewah.

Sahabat Dante gw


Sebelum gw mulai mengerjakan tugas-tugas kantor yang selalu membuntuti kemana pun gw pergi, gw sempatkan untuk ngeblog. Kali ini gw ngeblog dengan ditemani senandung "I Get Along Without You Very Well" di iPod gw, Vietnam coffee dan tiramisunya Dante di balik laptop gw.

Gw termasuk orang yang senang dikelilingi sesuatu yang memiliki kenangan (mungkin itu sebabnya gw suka ngumpulin 'sampah'), termasuk juga dengan makanan dan minuman. Gw punya sedikit kenangan mengenai Vietnam coffee, berbeda dengan tiramisu. Gw masih ingat tiramisu pertama yang gw makan dan langsung jatuh cinta sama kue asal Italy ini. Gw masih ingat Tiramisu yang gw makan bareng mantan gw dengan gaya sok-sok romantis ala Bollywood (yang kalo gw bayangkan kembali saat jadi pengen nari-nari pake tiang di taman). Gw masih ingat kenangan manis maupun pahit yang gw alami bersama tiramisu, salah-satunya saat makan tiramisu paling mahal di Hotel Mulia. Betapa sedih hati ini.

Lima Android PhoneTerbaik (Ngobrolin Android 2)

.... Tapi gw percaya itu gak lama lagi.



Bisa dibilang google tamak dalam hal ini. Google memberikan lisensi kepada gadget manufactur untuk menggunakan OS Android -- seperti Wimo (Windows Mobile) maupun Symbian; namun juga membuat gadget sendiri untuk OS Android -- seperti Blackberry dan iPhone. Terjunnya google ke perangkat keras yang dikecam oleh Windows dan Mac dengan menyetop penggunaan google search sebagai native search engine di browser mereka. Bahkan Mac menghapus Google Earth dari iPhone dan iTouch dan Windows berencana mengeluarkan gadget berOS7, OS baru dari Windows.

Gadget yang google buat sendiri awalnya kurang begitu diminati (G1 dan G2), Tapi begitu Google kerja sama dengan HTC dan menghasilkan neXus One langsung membuat banyak kritikus tercengang dan itu juga yang membuat persainga antara android dengan Wimo dan Mac semakin meruncing.

Menutup blog gw yang mirip jualan ini, gw sertakan lima android phone terbaik saat ini (versi gw).

Android Google NeXus One

Gw tempatkan ini yang pertama karena ini yg gw punya dan ini dijual secara ekskulusif di google online (www.google.com/phone). Spec sudah gak terlalu istimewa lagi (soalnya sudah banyak yang setara).

HTC Incredible

Native CDMA. Dengan harga di atas 6juta rasanya sulit bersaing. Tapi speck memang ok bangat, sedikit di atas N1 (neXus One).

HTC Desire

Sedikit kelebihannya dibandingkan neXus One, layarnya lebih cerah, ROM 2X lebih cepat, IU sense, auto focus control... loh kok jadi banyak kelebihannya??

Sony Ericsson X10

Dengan prosesor yang ngebut, kamera pixel terbesar android phone (8MP), dan layar 4" menjadi kekuatan gadget ini. Di tambah dengan multi media terbaik di antara android phone, membuat X10 dianggap sebagai perpaduan antara iPhone dan Android yang berhasil tentunya. Cuma memang kinerjanya masih terasa lamban, mungkin kalo sudah keluar versi froyo nya (2.2) bakalan lebih ok lagi.

Motorola Milestone

Ini android pertama yang menyertakan keyboard qwery real dengan mekanisme sliding. Layarnya ok, bentuknya macho bangat. Keren deh pokoknya.


Niatnya mau ngeblog pendek aja eh malah terlalu semangat ngeracoenya... *ngelirik tumpukan kerjaan* Tidaaakkk.... *jambak rambut*

10 Software yang harus diinstal pertama kali di androidmu...

Ngobrolin Android


Sebelum gw mulai mengerjakan tugas-tugas kantor yang selalu membuntuti kemana pun gw pergi, gw sempatkan untuk ngeblog. Kali ini gw ngeblog dengan ditemani senandung "I Get Along Without You Very Well" di iPod gw, Vietnam coffee dan tiramisunya Dante di balik laptop gw.

Beberapa pelayannya gw kenal, soalnya mereka sebelumnya di Dante CL. Sebenarnya walaupun Dante CL lebih kecil tempatnya, tapi lebih nyaman di sana, soalnya internetnya kuenceng bener! Dan minimal ordernya cuma 40.000 agar bisa ber-wifi ria. Berbeda dengan Danet MKG yang minimal ordernya 50.000, udah gitu ternyata koneksi jebrut kayak jemuran kancut.

Lalu gw OL pake koneksi apa?

Dengan super smartphone Android Google neXus One!

Oh, oh, kalo kamu pikir ini hape yang dijadikan modem dengan menggunakan kabel? Ketinggalan jaman deh! Ini hape gw manfaatkan untuk jadi router. Gw ulangi lagi, router! Can you believe it??

Ini baru laptop aja, kalo gw biasa di hutan yang nebeng koneksi lebih banyak: iTouch, blackberry (secara dihutan gak ada sinyal XL), dan laptop bokap. Gw pernah routed dengan 5 gadget oleh neXus. Speed up tetaq stabil, cuma batrenya kayak ember bocor.


Sedikit mengenai gadget ini (awas racoen dan percayalah, ini bakalan gak sedikit). Seperti namanya gadget ini ber OS Android. Apa itu OS android? OS milik google dengan base on Linux dan termasuk lima besar platform untuk hape-hape pintar dan komputer. Bahkan kalo di Amerika OS ini masuk tiga besar, di bawah blackberry dan iPhone. Karena merupakan pengembangan dari Linux maka OS ini bersifat open source. Ini merupakan berita baik karena dengan demikian semakin banyak developer software yang bisa bergabung. Untuk lengkapnya kamu bisa cek di wikipedia.

Walaupun platformnya sama-sama android tapi OS android yg ada dipasaran ada beberapa macam, diantaranya:

Android versi 1.1
Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, voice search (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

Android Cupcake (versi 1.5)
Pada pertengahan Mei 2009, Google merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa langsung dari telepon, dukungan Bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke headset Bluetooth, animasi layar, dan keyboard pada layar yang dapat disesuaikan dengan sistem.

Android Donut (versi 1.6)
dirilis pada September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

Android Eclair (versi 2.0/2.1)
Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1.

Android Froyo (Versi 2.2)
Froyo launching tahun ini, merupakan pengembangan lebih lanjut dari Linux Kernel. Perubahan yang dilakukan adalah pada tampilan dan efisiensi kerja dan sudah mendukung penuh flash v10. Sebenarnya masih banyak lagi perubahan yang ada, tapi gw malas menjelaskan (dan kamu juga pasti gak tertarik dengan ditelnya). Kamu bisa cek di_sini untuk informasin yang lebih lengkap.

Apa kelebihan android dibandingkan dengan OS lain?

Kelebihannya ada pada open source nya tsb, ini membuat OS ini lebih mudah untuk dimodifikasi juga untuk developing software pihak ketiganya. Interface nya atraktif seperti apple. Push mailnya tob! Walaupun masih di bawah Blackberry tapi diatas kinerja wimo dan iPhone. Dan buat gw pribadi tethering-nya itu yang bikin istimewa. Sampai saat ini setahu gw baru Android aja yg punya. iPhone katanya jg sudah bisa, tapi routing ke iPad dan iTouch aja gak bisa.

Kekurangannya?

Karena OS ini termasuk baru sehingga jalan masih membentang lebar untuk menjadi market leader. Tapi gw percaya itu gak lama lagi.


Bisa dibilang google tamak dalam hal ini....

Marmut Merah Jambu Paling Manusiawi



Sembari nunggu ade gw ke La Piazza, gw bunuh waktu (dan diri gw) dengan makan junk food terpopuler, Burger King.

Gw baru selesaikan baca buku terbaru dari Raditya Dika, Marmut Merah Jambu. Yang bikin buku-buku Dika menarik adalah walaupun gokil tapi kisah tsb nyata (setidaknya kita yakini demikian dan hanya Tuhan dan Dika yang tahu kebenarannya). Sedangkan buku- buku sejenis itu kebanyakan mengada- ada; mungkin benar terjadi tapi ditulis dengan gak nyata. Mungkin seperti penulis buku the Ghost Writer, yang membedakan buku laris dg sebaliknya, buku-buku laris ditulis dengan kejujuran - atau setidaknya demikian kita yakini.

Cerita-Cerita Soal Bokap

Kondisi panas, berawan, hujan; kalo lu pernah ke Kalimantan pasti gak bakal heran dengan cuaca macam ini, di tambah gw berada di tengah-tengah hutan rimba yang gak asing dengan monyet, ular, dan aneka satwa lain yang sebelumnya gw cuma lihat di kebun binatang.

Di tambah dengan sinyal yang dangdutan dan listrik yang langka, gak banyak yang bisa menghibur diri. Oh iya, iPod gw juga habis batre, jadi lengkap deh ngangurnya. Untung ada android gw yang setia menemani diriku. Walaupun batrenya selalu musuhan dengan gw, tapi gpp deh dari pada gak sama sekali *sambil elus-elus N1*

the Ghost Writer

Kalo baca judulnya mengingatkan gw pada sebuah film pertengahan 2007 lalu, the Ghost Rider. Sound's silly, but true.

Maksunya dibanding dengan tengkorak mengendarai motor, ghost writer itu memang kerjaan yang real, alias nyata. Sedikit soal Ghost Writer, atau penulis banyangan; Penulis bayangan biasanya adalah orang yang dibayar untuk menulis manuskrip (biasanya jurnal atau bibliografy) seorang tokoh.  Jadi kalau kamu menemukan buku biografi seorang artis, atau musisi terkenal, atau bintang olahraga, bahkan presiden/ tokoh politik, hampir biasa dipastikan yang menulis adalah penulis bayangan mereka, bukan diri mereka sendiri. Intinya seorang penulis bayangan berperan sebagai klien dalam menulis buku mereka.

Walaupun keberadaan dan profesi mereka diakui, tapi tidak karya mereka. Kebanyakan mereka hanya dicantumkan sebagai kontributor.

Mengambil latar belakang tsb, Robert Harris mengangkat kisah penuh intrik yang bisa kamu masukan dalam genre misteri. Mirip seperti kisah-kisah Tom Clancy tentang intrik politik dan perang. Bedanya tokoh utamanya adalah seorang penulis bayangan yang buta politik dan terjebak dalam intrik politik itu sendiri dan menyeret dirinya ke dalam bahaya yang mengerikan.

Dikisahkan seo penulis bayangan yang cukup ahli dibidangnya ditawari sebuah project yang sebelumnya tidak pernah dia kerjakan. Memang klien sebelumnya adalah tokoh-tokoh yang cukup terkenal, misalnya bintang persepak bola, artis, bahkan musisi-musisi dunia; siapaun itu orang terkenal tapi bukan politisi.

Adam Lang, mantan perdana menteri Inggris, menghadapi tuduhan kejahatan perang. Seorag penulis bayangan direkrut untuk membantunya menulis autobiografi yag menjadi satu-satunya cara membela dirinya di mata dunia.

Hanya saja ketika sang "hantu" mulai bekerja, dia menemukan terlalu banyak hal yang tidak sesuai; tentang awal karir politik Adam Lang, tentang kebijakan-kebijakan politiknya, tentang keterlibatan badan intelejen negara asing...

Dan yang paling mengancam nyawanya adalah kematian tak wajar McAra, ajudan politik Adam Lang yang awalnya membuat penulisan memoar sang Perdana Menteri, yang melakukan riset menyeluruh terhadap masa lalunya.... tapi kemudian ditemukan tewas di pantai sunyi Martha's Vineyard. McAra mengetahui terlalu banyak rahasia -- rahasia yang membawa kematiannya.

Yang menarik dari novel ini karena banyak tertuang emosi-emosi dari pemeran utamanya (dalam buku ini adalah 'aku'), dan karena sudut penceritanya adalah orang pertama sehingga membuat pembaca (setidaknya gw) terlarut dalam emosi.

Penuturannya lugas, menarik dan cerdas. Namun waupun buku ini disusun secara seksama dengan revrensi dan riset dari berbagai penulis, gw temukan beberapa hal yang ganjil. Misalnya sering nya tokoh utama menyebutkan waktu dengan perkiraan. Awalnya gw berpikir tokoh utama tipe pria yang tidak suka menggunakan jam tangan, ternyata gw keliru karena pada halaman 64 paragraf ke 4 disebutkan pria ini punya jam tangan -- walaupun begitu dia tidak yakin dengan angka yang ditunjukan jam tsb.

Selain itu masih ada beberapa pernyataan yang tidak mendukung jalan cerita, seperti sengaja ditulis untuk menyesatkan pembaca. Itu sebabnya gw lebih condong menyebut ini kisah misteri, mirip seperti 10 Anak Negro karya Agatha Christie -- karena tidak ada detektifnya.

Walaupun begitu ending buku ini sungguh mengejutkan, dan karena ending tsb gw masih terngiang-ngiang akan kisah ini walaupun sudah lebih dari seminggu selesai membacanya.

Ranking A untuk buku ini, dan untuk lebih jelasnya langsung beli dan dibaca nih buku. Gw sarankan untuk para penulis dan pecinta kisah misteri untuk membacanya.