Hancock
Kemarin saya tiba di mall Taman Anggrek pukul 18.43, niatnya sih sambil menitipkan sepatu di laundrette. Tapi dasar informannya flybynight, akhirnya saya tenteng-tenteng sepatu tsb ke lantai atas. Di sana sudah ada ade perempuan saya yang menunggu. Karena masih ada waktu sekitar 20 menit lagi, saya memutuskan untuk membeli secup cappuccino. Tepat pukul 18.20 kami masuk ruang studio satu, duduk di kursi nomor 18 dan 19 deretan G.
Saya tidak memiliki gambaran apa-apa mengenai film ini, sama sekali. Kecuali beberapa comment di forum yang berkata film ini bagus, hanya bermodalkan itu saya nekat menonton film tsb. Begitu melihat Will Smith, saya pun lega. Ok, memang tidak sportif menilai film hanya dari bintangnya, tapi dia favorit saya, dan kalaupun film ini jelek maka dia yang terakhir menjadi alasan saya menyukai film ini.
Plot
John Hancock (Will Smith) adalah seorang tunawisma, alcoholic, pemarah dan anti sosial. Sayangnya ia juga merupakan superhero di LA - jika definisi superhero adalah orang yang memiliki kekuatan super. Prilaku yang ugal-ugalan dan suka merusak properti dalam setiap aksi ini lah yang membuat masyarakat justru muak dan membencinya.
Suatu hari ditengah hal-hal buruk yang menimpa seorang Public Relations, Ray Embrey (Jason Bateman), Hancock datang menyelamatkan nyawanya dari kecelakaan kereta. Dari sini Ray ingin memperbaiki citra publik terhadap Hancock, karena dia merasa Hancock sebenarnya merupakan orang yang baik namun kesepian.
Awalnya Hancock menolah niat baik Ray, tapi karena tidak ada pilihan lain, maka dengan sedikit berat hati ia jalani juga. Langkah pertama ada adalah memohon maaf kepada publik LA, dan bersedia difonis penjara untuk semua kerugian yang sudah ia perbuat. Tujuan utamanya adalah membuat masyarakat merasa kehilangan Hancock, dan begitu LAPD meminta pertolongannya, maka ia akan muncul dengan citra yang baru - mengembalikan simpati masyarakat terhadap Hancock.
Akhirnya tiba juga saat yang dinanti. Hancock mendapat telpon dari polisi, dan meminta pertolongan untuk sebuah kasus penyanderaan bermotif perampokan bank. Pemimpin perampokan ini (diperankan oleh Eddie Marsan) memegang sebuah detonator yang menyandera tawanan dengan C4.
Seusai penyelamatan tsb, masyarakat menyambut kembali datangnya Hancock sebagai pahlawan kota, seperti yang sudah diprediksikan Ray. Sayangnya dari sini Hancock menyadari bahwa ia tidak sendiri, bahwa selain dia ada seorang lagi yang memiliki kekuatan yang sama malah lebih kuat dari dia, yaitu istrinya dari masa lalu, sebelum ia kehilangan ingatannya. Tidak hanya sampai di situ, karena istrinya itu sekarang menjadi istri Ray, orang yang paling mempercayai dirinya; Mary (Charlize Theron).
(+) Pros
Hancock merupakan film Action Comedy yang penuh dengan special effect serta plot yang terbilang rumit. Tapi ide ceritanya benar-benar menyegarkan dan unik. Kalo kebanyakan superhero adalah orang-orang idealis dan sempurna, maka Hancock merupakan landscape yang baru dalam melihat sebuah kepahlawanan. Di sini Hancock benar-benar seperti manusia kebanyakan, yang punya ego, dilematis dan semua kelemahan yang berterbaliakn dengan kekuatan fisiknya.
Sisi comedy Hancock pun benar-benar menggelitik, khususnya muncul dari tingkah Hancock yang ugal-ugalan, nyeleneh dan anti sosial. Pesan yang dibawa Hancock pun terbilang padat dan holistik. Dari kepercayaan, persahabatan, bahkan cinta. Tapi sepertinya Vince Gilligan dan Vincent Ngo tidak ingin menggurui penontonya, dan mengembalikan kepada masing penonton untuk nilai apa yang bisa diambil dari film ini.
(-) Cons
Film ini hampir sempurna di mata saya, kecuali sedikit kelemahan yang agak mengganggu. Charlize Theron kurang dalam penokohan. Satu-satunya signal bahwa ia memiliki hubungan dengan masa lalu Hancock, hanya kamera yang meng-close up wajahnya, dan bibir yang sengaja dimainkan. Kalo kek gini juga artis sinetron indonesia biasa lakukan.
Selain itu juga Hancock mengambangkan asal-usul tokoh protagonis dan antagonisnya. Misalnya, walaupun kita mengetahui 'mereka' imortal, dan akan berubah menjadi manusia biasa saat bertemu pasangannya, tapi hanya sampai di situ saja. Tidak ada keterangan yang lebih ditel lagi seperti dari planet mana ia berasal, kecuali bahwa mereka diciptakan begitu adanya oleh 'pencipta' mereka.
Disaat Hancock terbaring di RS pun, Mary hanya bilang bahwa 'mereka' akan terus memburu jika tetap bersama-sama. Siapakah yang memburu mereka? Manusia yang lebih kuat? manusia yang mengetahui rahasia penciptaan mereka? Nyatanya yang memburu mereka tidak lebih dari manusia lemah.
Begitu juga saat tokoh antagonis yang diperankan Eddie Marsan mengumpulkan sekutu, ia berujar, 'kita akan merebut kembali kekuatan yang telah di rampas Hancock!'. Tapi kekuatan yang mana? Karena sepanjang cerita dikisahkan mereka hanya penjahat biasa tanpa kekuatan khusus. Apakah ini yang disebut-sebut Mary sebagai pemburu mereka? Berarti mereka pun imortal? Tapi kenapa mereka bisa dicedrai, bahkan oleh seorang manusia biasa?
Tapi justru saya melihat pertanyaan-pertanyaan ini sengaja dimunculkan oleh sutradara agar tetap membekas di nalas penontonnya. Tipikal film yang akan dibuat sequel-nya. Ya kita tunggu saja.
Ranking A untuk film ini.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar