Jadi, sudah lama saya gak ngeblog di sini, dan sekarang saya kembali ke sini. Saat kita merasa melangkah terlalu jauh dan hilang arah, sering kali kembali ke awal adalah salah-satu cara untuk mengingatkan kembali tujuan kita, dan sekarang di sini lah saya kembali, menulis di blog ini.
Sudah dua tahun ini saya fokus pada mobile-fotografi, khususnya menggunakan kamera smartphone Android. Kamu bisa lihat karya-karya saya di sini dan di sini. Saya banyak bgeblog dan nulis artikel mengenai itu, dan menjadi kontributor lepas di beberapa website. Tahun ini juga saya menjalankan usaha baru di bidang safety tools. Usaha yang baru dirintis pertengahan tahun ini. Bagaimana dengan bisnis saya yang sebelumnya? Hampir tutup.
Memasuki tahun ini biasa saja, tidak ada yang istimewa hingga bulan Mei, seseorang dari masa lalu menghubungi, dan tidak terbayang sebelumnya. Bukan tidak terbayangkan, tapi lebih tepatnya tidak ingin dibayangkan jika terjadi, namun terjadi.
Pertama kali melihat dia kembali, dengan baju putih dan celana jins. Dia tidak berubah sama sekali. Kami duduk di tepi pantai, aku dengan kikuk entah harus berpikir apa. Sikapnya pun tidak berbeda, seolah tidak ada salah yang perlu dimaafkan, dan tidak ada sesal yang harus diutarakan. Seluruh hidupnya seperti tape yang di-pause untuk saya, dan diputar kembali saat bertemu. Hingga akhirnya kami memutuskan untuk kembali....
Tapi benarkan semuanya sama?
Tidak ada yang bersifat selamanya di sini, di dunia ini. Tidak rasa sayang, tidak juga benci, bahkan tidak juga penyesalan. Semua bersifat relatif. Dulu yang saya sesalkan saat bertemu dengan seseorang, dan rasanya itu kesalahan terbesar saya, namun sekarang penyesalan yang terberat karena saya menyia-nyiakan hidup dan waktu ini, dan sekarang tidak mampu dibeli kembali.
Sama seperti menyayangi. Ada seseorang yang kita sayangi dan kita pikir akan demikian seterusnya. Namun bertahun kemudian kita sadar, beberapa lebih baik tetap menjadi sebuah kenangan. Kita sebenarnya lebih merindukan kenangan bersama orang tsb dibanding orangnya sendiri. Akhirnya memang tidak ada yang tetap, semua bersifat relatif.
Apa yang kita pikir, hidupku akan lebih baik jika bisa bersama dengan dia, atau hidupku akan lebih bahagiah jika ini tidak terjadi, adalah keliru, karena apa yang baik dan terbaik bagi kita, adalah apa yang terjadi saat ini. Entah itu merupakan kesalahan pilihan, tapi yang terbaik yang bisa kita alami.
1 comments:
Keren
Posting Komentar