Hal apa yg paling menyegarkan yg dapat kita bayangkan di hari terik di musim panas? Minuman dingin? Es krim? Kita pilih es krim saja ya, karena kali ini saya mau bercerita tentang es krim
Cerita berawal dari tahun 1904, saat pameran sedunia di St Louis. Semua penemuan yang luar biasa pada tahu itu di pamerkan disana. Cuma jangan bayangkan keadaannya seperti saat ini. Saat itu gak ada yg namanya AC or kipas angin, apa lagi pameran tsb diadakan di musim panas. Para pengunjung pameran yang telah berjalan berjam-jam di bawah sinar matahari, tentu saja kelelahan. Mereka menginginkan sesuatu yg dapat mendinginkan tubuh mereka, melegakan dahaga mereka, yg segar dan kalo bisa murah meriah bahkan gratis (kalo yg terakhir ini pasti orang Indonesia deh). Disana terdapat stan Arnold Rornachou. Mungkin doi satu-satunya stan penjual ice cream disana sehingga para pengunjung berbondong-bondong ngantri di stan doi utk merasakan es krimnya.
Masalahnya adalah es krim Arnold begitu terkenalnya sehingga dia kehabisan mangkuk kertas. Remaja yg penuh semangat ini ini mencoba mempertahankan pelanggannya dengan mencuci dan menggunakan kembali mangkuk kacanya, meminjam gelas dari stan lain. Namun sayangnya tidak peduli bagaimana kerasnya ia bekerja, beberapa orang sudah kelelahan menunggu dan hendak mencari kesegaran di tempat lain. Saat itulah rekan yg belum dikenalnya muncul menjadi penyelamat. Eng, ing, eng (plus suara kereta berkuda dari kejauhan)
Namanya Ernest Hamwi, seorang pembuat kue-kue yg di besarkan di Damascus, Siria. Di stan sebelah Arnold, ia menjual wafer tipis manis Persia yg disebutnya zalabia (mirip d'chrips gitu). Itulah yg dia jual, namun sayangnya saat itu tidak ada pengunjung yg berminat. Mungkin strategi bisnisnya salah, wong panas-panas gitu kan harusnya jualan yg segar-segar.
Namun si Ernest ini baik bangat, ketika doi melihan tetangganya kesusahan, muncul sebuah gagasan yg bagus, yaitu mencuri pelanggannya Arnold. Gak lah, dia gak sepicik saya. Ia meraih sebuah zalabia hangat, menggulungnya membentuk kerucut dan menaburinya dengan gula. Kemudian dia berlari ke stan rekannya dan menawarkannya. Masih sambil mencuci mangkuk2 dan menunggu pelanggan, namun kali ini ditamba kebingungan karena tingkah rekannya yg lebih tua ini sibuk sendiri di stannya dia. Si Arnold sudah mau bilang, "woi salah stan bung.", namun ketika Ernest memberikan es krim yg telah di sendokan ke dalam kerucut manis itu ke pada seorang pelanggan, akhirnya ia segera dapat mengerti. Sebuah senyuman lebar menghias di wajahnya, "akhirnya juru selamat gw datang" pikir Arnold, dan dalam sekejap dua orang tersebut bekerja bersama. Setelah itu mereka di juluki World's Fair Cornucopias, dan mereka menjadi populer dalam pameran itu.
Sekarang kita cukup menyebutnya es krim cone, dan mereka tetap populer. Cerita ini selalu mengingatkan saya pada sahabat saya, Yosua Mesiano. Maka lain kali jika kamu mencari sesuatu di hari yg terik, ingatlah Arnold dan Ernest, dan rayakan persahabatan mereka dengan membawa seorang teman utk menikmati sebuah es krim cone. Cerita ini juga saya persembahkan untuk menghargai sebuah persahabatan yg semanis connelo chocochip (loh kok??)
Untuk info lebih lengkap seputar terciptanya ice cream cone, en mau liat foto mereka berdua, bisa cek disini ya.
0 comments:
Posting Komentar