Tak Berkutang
Penulis : Raditya Dika
Editor: Windy Ariestant
Penerbit: Bukuné
Tebal : 148 halaman
Format : 11 cm x 19 cm
Akhirnya kesampaian jg untuk beli buku ini, walaupun harus absen makan tiga hari buat beli. Soalnya kalo saya ke toko buku, seperti anak perawan lepas kandang, liar! Pengennya semua buku diborong. Baca gak baca, pokoknya beli dulu. Dari tiga buku yg ingin saya beli kemarin, jadinya hanya dua buku yg ikut kerumah, dan salah-satunya Babi Ngesot: Datang tak Diundang, Pulang Tak Berkutang.
Judulnya kok aneh gitu?
Yah, memang dari ke4 bukunya Dika, judulnya gak ada yg beres. Mungkin sekaligus menunjukan bahwa yg nulis dan yg baca, sama-sama gak beresnya. Judulnya yg agak spooky tsb dimaksudkan oleh penulis untuk merujuk pada hal-hal berbau gaib, yg biasanya menjadi ketakutkan bagi kebanyakan orang.
Cuma bukan berarti buku ini berkisah mengenai Dika dengan Tuyul, atau Dika dengan Babi Ngesot -- konteks ketakutan lebih luas. buku ini berisi cerita mengenai pengalaman spooky Dika dalam OSPEK, menghadapi cewek, kawin, kencan buta, dan buta benaran. Masih sama seperti ke3 bukunya yg terdahulu, buku ini berisi cerita pengalaman-pengalaman gokil Dika.
Mana yg lebih bagus diantara semua bukunya?
Kalo Dika bilang, buku-bukunya dilahirkan -- dengan berpilu kringat dan cucuran darah, sehingga sama seperti seorang anak di mata orangtuanya, tidak bisa dibandingkan. Tapi toh di mata orang lain, entah anak siapa kek, pada akhirnya perbandingan itu tidak bisa dielakan.
Kalo kata teman saya, ortu saya melahirkan saya waktu masih belajar bikin anak -- jadi hasilnya jauh dari cakap, maklum anak sulung. Anak kedua lahir sudah agak berpengalaman. Anak ketiga lahir makin berpengalaman. Anak keempat lahir, lupa pengalaman...
Tapi tidak seperti nasib tragis anak ke4 ortu saya, anaknya (baca: bukunya) Dika kali ini lebih mantab. Menunjukan pengalam Dika dalam bermain posisi di ranjang. Sori, maksudnya pengalaman dalam menciptakan posisi ledakan tawa.
Kalo cerita dalam buku ini, mana yg paling bagus?
Beberapa judul yg asik tuh: Asal Jangan Jadi Perkedel, Panduan Singkat Menghadapi Cewek, Surup-Menyurup, Gosip, Kencan Buta, My Heart is Like in Jail, Itu Kan..., wait, wait, ini mah bukan beberapa, tapi hampir semua! Ok, cerita favorit saya dalam buku ini jatuh pada Merinding Disko, judul awal dari buku ini, sebelum dirombak jadi Babi Ngesot.
Overall...
Dibanding bukunya yg pertama -- Kambing Jantan, buku-buku Dika selanjutnya justru memperlihatkan kepiawaiannya dalam menulis cerita komedi, mengolah plot dan merusak realita pembaca.
Wah jangan salah, walaupun buku-bukunya menceritakan pengalaman tolol tapi nyata dari Dika, plot yg digunakan dalam bercerita sama penting dan susahnya seperti ceritak-cerita fiksi.
Menurut saya buku ke4 ini justru memikul beban yg berat dibanding ke3 buku lainnya. Alasannya? Ekspektasi pembaca semakin tinggi, sehingga standar tsb dibebankan di pundak buku ke4 ini (itu pun kalo buku tsb memang memiliki pundak). Saya pribadi sempat was-was sebelum membeli buku ini, takut uangnya gak cukup (??).
Bagi para pembaca setia bukunya Dika, pasti semakin mengerti dan sadar gaya komedian Dika, dan kalo Dika hanya memanfaatkan kesuksesan lama (hanya beda sampul dan cerita), buku Babi Ngesot ini pasti akan jadi picisan.
Faktanya, justru saya masih tetap tertawa membaca buku ini. Walaupun saya sudah tidak asing dengan komedian ala Dika, dan berusaha untuk meraba vorstellung1-nya, namun toh kekonyolannya tetap saja tidak terduga.
Dan buku Babi Ngesot ini, menurut saya, puncak dari pengalaman Dika yg ter-asah dan semakin mahir menciptakan ledakan tawa, asosiasi yg tidak terduga antara Representasi Konseptual1 dengan Realita1. Kalo memang ini buku Dika yg terakhir dalam bertutur pengalaman pribadinya, maka memang pantas jadi the best dari ke tigak buku lainnya. Salut buat Dika.
Ranking A. Kamu harus punya buku yg satu ini, walaupun harus ngutang di kasir.
1The World as Will and Representation
Blog Archive
-
▼
2008
(128)
-
▼
Mei
(15)
- Obrolan Kami: dari Meteor Garden sampai Kebaikan
- Bagaimana?
- Dari mood sampai BBM
- Ways to Live Forever
- Ada Ndeso, Ada Nafsu
- Pola Makan: Sehat Jantung
- Berjudi dengan Maut
- To'o dan Te'o
- at Starbucks Plaza Semanggi
- Axis=SixA(setan) Hoax Paling Menggelikan!
- Lari Pagi Bersama Yuda...
- Greenpeace buka Stand
- Si Kaya dan Si Miskin
- Mendengar Dengan Telinga, Bukan Dengan Mulut
- Babi Ngesot: Datang tak Diundang, Pulang tak Berku...
-
▼
Mei
(15)
Labels
Popular Posts
johjuda. Diberdayakan oleh Blogger.
4 comments:
pinjeeeeeeeeeeeeeeeemmm kak.........
*dasar gak mau rugi*
Ade gak baca,
"kamu harus punya buku ini, walopun harus ngutang di kasir" ?
Hahahahahahahhahaa
Jadi pengen beli ...
Tapi susah ya cari nya ... barusan ke Gramed CL kok gak nemu...
Waduh, justru banyak bro. Tadi malam saya baru habis dari sana, stoknya masih banyak.
Adanya dibagian novel. Coba tanya aja sama staf Gramed.
Posting Komentar