Am passing the night with my new book (I bought in Gramedia Duta Mall, Banjarmasin last monday), Managing Artist in Pop Music, great book anyway. Promise I'll review this book after finished, maybey on fivestroke's blog.
Cukup, biar ngeblog dengan bahasa Inggris menjadi resolusi tahun depan - atau enggak sama sekali.
Banyak hal yang mengejutkan terjadi di tahun ini, bahkan menjelang akhirnya pun masih sempat-sempatnya mengejutkan kita dengan meninggalnya mantan presiden Indonesia, Abduhrrahman Wahid. Membaca obituari om Gus Dur di twitter, khususnya dari om Ndorokakung, bikin mata jadi berkaca-kaca. Entah mengapa mendengar, sori maksud gw membaca kembali qoutes om Gus Dur dari rekan-rekan di twitter bikin gw jadi berduka mendalam, padahal sungguh mati gw belum pernah ketemu secara langsung apa lagi kenal secara pribadi. Mungkin memang sosok Gus Dur mudah untuk kita merasa dekat dengannya.
Indonesia kehilangan seorang pahlawan demokrasinya sekaligus Guru Bangsa. Mungkin karena duka itu sebabnya sepanjang malam sampai siang tadi mendung bahkan hujan menyelimuti sebagian besar wilayah Indonesia. Tapi itu juga yang terbaik untuk Gus Dur, selesai sudah tugasnya mengabdi kepada ibu pertiwi ini dengan segala keterbatasan fisiknya dia berbuat lebih untuk bangsanya.
Selamat jalan om Gus Dur... Indonesia tidak akan pernah sama lagi tanpa dirimu.
Sehari sebelum om Gus Dur wafat jemaat bokap gw ada yang kehilangan ayahnya, juga karena sakit. Padahal baru dua hari sebelumnya berkirim salam natal lewat telpon.
Sungguh hidup manusia itu seperti embun, datang dan perginya begitu cepat. Contohnya saja diakhir tahun ini. Mungkin sebagian dari kita berpikir satu tahun itu lama sekali;
Kalau mau diingat-ingat banyak sekali kejadian yang gw sudah alami selama setahun ini. Dari hal-hal menyenangkan seperti bergabungnya gw di Systronic dan BeON di awal tahun, kembalinya gw di dunia musik dan menemukan sahabat-sahabat baru di akhir tahun, juga adik gw Andrew yang ke Jepang dan memenangkan Asian Beat 2009 seasia. Ada juga hal-hal yang membuat sedih seperti keluarnya gw dari Systronic sekaligus BeON dan bahkan kejadian mengerikan dan tak terlupakan mengenai mobil kantor yang gw hilangkan.
Gw juga masih ingat film-film terbaik tahun ini, Transformer: Revenge of the Fallen, di mana gw dan adik-adik gw gak perlu ngantri berjam-jam berkat bantuan mba Ayu dari management XXI. Juga film Star Trek yang gw nonton atas undangan hangat dari sahabt gw, Benny Wibowo dan Onnik Suharto. Sebenarnya masih banyak film bagus tahun ini, tapi gw gak banyak menghabiskan tahun ini di kuris 21.
Peristiwa politik nasional pun gak kalah serunya tahun ini, mengingat tahun ini diselenggarakannya pemilu, juga kasus Cicak vs Buaya, sampai prahara Gurita Cikeas.
Tapi gw yakin juga semua dari kita sependapat bahwa saat kita berdiri di titik akhir suatu masa maka jengkal waktu itu menjadi teramat singkat. Januari 2009 itu bak sehari kemarin.
Mungkin ada baiknya kita belajar untuk menghitung hari-hari yang kita miliki agar sadar bahwa kita tidak hidup untuk selamanya, dan karena itu kita harus berlaku bijaksana.
Bijaksana itu waktu yg kamu gunakan untuk melakukan sesuatu bagi orang lain, baik dengan pemikiran, perkataan, bahkan dengan perbuatan kita.
Jika kita melihat kejadian yang lalu dalam hidup ini, justru hal-hal yang gw sebutkan di atas itu yang menjadi saat-saat paling berkesan dalam hidup ini. Atau sebaliknya bisa jadi kita malah minim memiliki pengalaman berkesan itu dan hanya sibuk dengan diri sendiri.
Ok, biar itu menjadi resolusi bersama kita di tahun yang baru, sehingga di akhir tahun depan kita pun punya pengalaman berkesan itu.
Akhirnya gw mengucapkan selamat tahun baru 2010!
Sent from my BlackBerry® Jave
0 comments:
Posting Komentar