Akhirnya pendeta Tery Jones membatalakan niat kesurupannya dalam membakar ribuan alquran. Walaupun ada yang menyarankan lebih baik bakar ribuan koran, tindakan dari pastor Tery Jones sebenarnya merupakan bentuk reaksi dari ketidakmengenalnya dia akan dunia islam dan apa sebenarnya itu islam. Di benak kebanyakan orang barat khususnya, menyiratkan islam adalah agama cinta kerusuhan dan cinta teroris. Padahal sebenarnya ada juga teroris ekstrimis kristen, tapi mereka gak bilang kristen agama biadab.
Gak beda sebenarnya dengan di Indonesia yang menganggap kristen sebagai negara penjajah, terutama mengingat Belanda pernah menjajah negara kita terlampau lama sehingga mematrikan negara Kristen adalah biadab. Doktrinasi yang populer di pesantren dan langgar ini awalnya untuk membangkitkan rasa benci terhadap penjajah, karena ini hal yang paling mudah; membuat kita segolongan dengan kawan dan membuat berbeda dengan musuh (penjajah). Kalo gw bilang ini perang isu agama. Cepat. Mudah. Efektif untuk memprovokasi.
Tapi kalo mau diperhatikan dengan seksama sebenarnya perjuangan ini gagal karena masing-masing suku berjuang sendiri. Bagaimana pun Indonesia terdiri dari berbagai suku dan... agama. Baik agama asli maupun agama yang sama dengan para penjajah. Jadi isu agama gak efektif dan relevan.
Tapi pada saat para pilar negara kita menyelogankan satu bangsa, satu tanah air - prinsipnya sebenarnya sama dengan perjuangan agama yang menunjukan persamaan dengan sekutu dan perbedaan dengan penjajah, namun konsep nasionalisme & kenegaraan punya daya jangkau lebih luas, itu sebabnya perjuangan kita memperoleh kemajuan signifikan.
Entah bagaimana setelah merdeka kok doktrinasi ini masih saja berjalan. Dan bukan rahasia umum bahwa orang Islam menyebut agama di luar Islam sebagai kafir. Untung agama lain gak ikut-ikutan mencari istilah untuk mendiskritkan agama di luar agama mereka.
Tapi mirip dengan pastor Tery Jones dari NYC, dorongan untuk membenci kristen bahkan penutupan beberapa gereja juga didasarkan pada tidak mengenalnya kita terhadap agama Nasrani. Orang bilang gak kenal maka gak sayang. Kenal jadi sayang.
Gw gak tahu apakah pastor Tery Jones mengurungkan niatna untuk membakar Alquran karena sadar tindakannya salah atau karena batalnya pembangunan mesjid di Ground Zero atau karena Idul Fitri 1 Syhwal 1431 H; jadinya saling maaf-memaafkan, tapi yang pasti selama bulan Ramadhan ini gak ada gereja yang IMBnya ditangguhkan diberikan. Padahal selama bulan Ramadha ada grasi untuk para pidana. Mugkin karena Kafir lebih bejat dari pelaku pidana.
Eniwei, ditengah pergolakan ini sebenarnya antara Islam dan Kristen punya banyak persamaan. Terlalu banyak malah. Mungkin itu kali sebabnya, kalo terlalu banyak kesamaan jadinya sering cekcok. Bedanya cuma di Nabinya aja.
Gw gak tahu bagaimana kalo di suku lain, tapi di kampung gw, saat Natal itu dikenal dengan sebutan lain, yaitu 'Hari Pengakuan' atau bisa juga 'Hari Pengampunan'.
Kamu bisa bikin salah atau dosa apa saja sama orang lain atau orang tua kamu bahkan bisa jadi kamu diusir atau minggat atau apapun itu yang membuat hubungan silahturahim kamu putus dengan oang tua, saudara atau kawan. Tapi saat tiba Natal (biasanya malam Natal) maka tibalah air mata menderai di setiap rumah yang memiliki ganjalan maaf. Masing-masing orang di kampung gw sangat tahu dan sadar apapun dosa kita dan apapun dosa orang lain pasti memperoleh pengampunan saat Natal karena sang penebus telah turun dengan wujud Manusia untuk menebus setiap dosa dan pelanggaran.
Gak beda jauh kan sebenarnya dengan Idul Fitri.
Kalo umat Islam pun berpuasa selama kurang lebih sebulan penuh agar kembali pada raga yang fitrah dan puncak dari berpuasa itu adalah saling memaafkan dan dimaafkan, sebesar apapun salah kita, baik pada orang tua, saudara dan kawan.
Memaafkan dan dimaafkan - di sisi manapun kamu berada, itu indah. Jadi kalau kita sudah dimaafkan atau memaafkan, adakah alasan untuk mendendam atau mencari perbedaan untuk diributkan? Mungkin jawabannya ya, agar Idul Fitri tahun depan kita punya sesuatu untuk dimaafkan atau memaafkan.
Itu pun kalau kita masih ada tahun depan.
Sebelum gw lebih banyak ngelindur dengan tulisan gw di posting ini dan membuat semakin bertambahnya dosa gw, sebaiknya gw hentikan sambil menghaturkan permohonan maaf jika ada salah tulisan, baik disengaja maupun tidak pada blog ini. Selamat Idul Fitri 1 Syahwal 1431 H, mohon dimaafkan lahir batin.
Sent from my Google neXus One™
0 comments:
Posting Komentar