Tadi pagi bangun dengan mata yang sepet. Eh ternyata buka sekedar sepet, tapi mata sebelah kiri bengkak. Bukan matanya yang bengkak, tapi kelopak matanya yang bengkak. Entah apa yang telah terjadi kemarin malam, mungkin ada hewan asing dalam kamar yang gak tau diri numplek di mata atau justru makluk asing nonjok mata gw.
Anyway kemarin malam saya berkesempatan nonton konsernya GMB. Kalo tidak salah ini pertama kali nonton konsernya mereka. Undangan dari mereka sudah saya terima dari bulan lalu, dari mas Amos sendiri. Cuma karena tidak ada teman ke sana, saya sudah mengurungkan niat untuk nonoton. Tapi untung tidak dapat di tolak, kemarin siang Ferry, PM2 MG, menghubungi saya via sms, ngajak nonton konser GMB di Istora Senayan pk19. Selain dengan Ferry, saya juga ngajak salah-satu teman kos, Richo.
Singkat cerita, kami berangkat dari Grogol jam18, tiba di Istora Senayan pk19 kurang. Masuk dari pintu belakang menuju VIP room. Tiba di ruangan, kami sudah disambut Amos Cahyadi, Adi Prasodjo, dan personil GMB lainnya. Setelah selesai beramah tamah singkat plus melepas mereka dalam doa, mereka pun bergegas untuk naik panggung. Saya sempat kaget juga, karena di VIP room bertemu Bams, vokalis Samson. Di pertengahan acara baru saya tahu kalo doi juga bakalan nyanyi bareng Sidney Mohede.
Konser mulai pk19 lewat. Saya sendiri baru masuk hall setelah lagu kelima. Ternyata yang datang kurang begitu banyak, sepertinya di bawa target panitia. Mungkin ini disebabkan Jakarta yang di guyur hujan dari sore. Saat masuk, saya dibuat terperanjat dengan set-up panggung yg luar biasa. Drum dan percusion di kiri dan kanan panggung, Pongky Prasetyo di tengah-tengah, stage paling atas, dengan empat keyboard disisi kiri dan kanan, lengkap dengan siquenser dan MacBook black. Lighting-nya juga ok. Justru soundsystem yang katanya anggarannya lebih royal tidak terlihat ’wah’. Walopun memang suaranya di ’geber’, namun justru di beberapa titik over trebel, khususnya pada bass dan drum. Padahal ini soundsistem yang sama dengan yang menangani Dewa loh.
Total lagu yang di bawakan GMB 35lagu. Terdiri dari lagu-lagu dari album mereka sebelumnya, kao tidak salah satu lagu hymne, dan dari album baru mereka, dengan judul yang sama dengan tema konser mereka kali ini, ’Life is Calling’. Sempat juga masing-masing personil performens, tepatnya di lagu ’Ajarku Berdiam’. Sedney juga menunjukan performa yang luar biasa, 35 lagu nonstop, plus improfisasi, namun suara tetap konstan, tidak serak. Amos juga luar biasa. Tiga puluh lima lagu, hafal dengan baik keluar masuk dan shycope-shycope-nya. Padahal chart-nya hanya berisikan judul lagunya saja. Memang tercatat satu kali Amos melakukan kesalahan, namun tidak terlalu signifikan. Lagi pula penonton tetap enjoy aja.
Tepat dua jam konser pun berakhir. Kami kembali ke VIP room. Mengucapkan selamat atas suksesnya konser. Sempat makan bersama (justru personil GMB yang kehabisan makanan hehe), terus kami berpisah, kembali ke ’habitat’ kami masing-masing.
Blog Archive
-
▼
2007
(30)
-
▼
Juni
(13)
- The Starbucks Experience: 5 Principles for Turning...
- Pagi Jakarta yg Mendung dan Hujan
- Untuk sahabat terbaik
- Bini Baru (Pearl DC 14X6,5)
- Happy birthday Jakarta!!
- Benar gak sih kita bekerja??
- Konser GMB 'Life is Calling'
- Uangmu, Sudut Pandangku
- minggu yg melelahkan
- Waktu yang Berharga
- Sanguin vs Melankolis
- Nama Itu Penting Anak!
- open house
-
▼
Juni
(13)
Labels
Popular Posts
johjuda. Diberdayakan oleh Blogger.
1 comments:
bams udah jadi vokalis GMB bro!
Posting Komentar