Onement, People, and Life

Onement IV
Judul lukisannya "Onement VI", sesuai namanya, ini merupakan karya ke 6 dengan objek strip di tengahnya, atau disebut 'zips' oleh pelukisnya. "Onement 1" zips coklat di antara warna merah, walaupun gak sebesar ini.

Yang menarik dari lukisan ini adalah harganya yang fantastis, USD 43.8 Juta! Atau setara dengan 400 Milliar rupiah. Gila kan. Diminta bayar 10 juta pun mungkin kamu ogah kalau gak tahu nilai sebenarnya dari lukisan ini.
Saat lukisan ini terjual USD4 3.8juta di rumah lelang Sotheby's

Kadang lihat lukisan seperti ini buat terbengong-bengong, antara harga dan rupa kayak gak sesuai. Tapi karya seni gak bisa dinilai dari sekedar bentuknya saja, namun ada yang disebut Sang Maestro. Karya boleh terlihat jelek, tapi siapa yang membuatnya bisa menjadikannya bernilai. Dan sebaik apa kita mengetahui penciptanya, sebaik itu juga kita menghargai karyanya.

Biar saya bilang lukisan ini karya Barnett Newman, tapi nama ini gak berarti apa-apa karena sebagian dari kita tidak mengetahui siapa dia. Tapi kalau saya bilang maestro expressionist ini adalah seorang legenda hidup yang namanya dapat disejajarkan dengan Picasso, mungkin penilaian kita akan berubah. Dan kalau tahu bahwa lukisan ini ternyata dilukis dengan sangat rumit dan presisi, kita akan semakin kagum dan menganggap wajar harganya yang selangit.
Barnett Newman di depan Onement VI
Banyak yang salah menyangka presisi pada Onement VI terletak pada zips nya. Ini keliru. Perhatikan bidang birunya, terlihat seperti bayangan warna, ini disebut color vibrant. Bayangan warna ini yang membentuk sebuah wujud samar yang bercerita, dan cara bercerita ini yang digunakan oleh Newman. Lukisan ini ada yang sampai membentuk 3D.
"Who's Afraid of Red, Yellow, and Blue?" (1966)

Ada satu lukisan Newman yang menarik, judulnya "Who's Afraid of Red, Yellow, and Blue?". Yes, lukisan ini gabungan dari warna-warna tsb. Kalau kamu melihat seperti warna yang pecah pixelnya, itu bukan karena file fotonya kekecilan, namun memang demikian potongan lukisan ini. Kotak-kota tsb presisi, dan yang menarik, lukisan ini jauh dibuat sebelum ada layar led HD yang bisa menampilkan warna seperti ini. Kebayang kan betapa jeniusnya orang ini. 

Benar kan, semaki kita mengenal penciptanya, semakin kita menghargai karyanya. Semakin genius penciptanya, semakin kita kagum dengan karyanya. Mirip seperti manusia dan Penciptanya kan; sebaik apa kita mengenal Pencipta kita, sebaik itu juga kita menghargai diri kita dan mengagumi orang lain.

Seorang maestro tidak pernah mengoreksi lukisannya, bukan karena tidak ada kesalahan, justru sebaliknya. Alih-alih menghapusnya, mereka akan menimpanya dengan warna dan gambar, dan pada akhirnya itu menjadikan sebuah signature yang khas dari sebuah mahakarya yang tidak dapat ditiru. Ini yang membuat sebuah lukisan menarik, indah, dan sangat berharga.

Sedih, senang, bahagia, sepi, hanya fase-fase dalam hidup. Kadang kita berbuat salah, kesalahan yang besar, atau bahkan aib dalam hidup. Namun semua hal-hal tsb, baik dan buruk itu yang menjadikan kita indah, berharga, dan ada sebagaimana kita ada saat ini.

"Everything is okay in the end. If it's not okay, then it's not the end"

0 comments:

Posting Komentar