Cerita-cerita di Pagi hari

Gw lagi di CGK termina B1, lagi nunggu flight pertama ke Semarang. Gw rasa gw gak pernah bisa berdamai dengan flight pagi. Contohnya saja pagi ini, hujan sudah mengguyur Jakarta dari kemarin malam, dan itu bikin pagi ini lebih gelap karena mendung. Bikin gw malas bangat harus merangkak keluar dari ranjang.

Apa lagi tau sendiri kan gw gimana sama yang namanya hujan, bisa berubah jadi autis. Apa lagi hujannya pagi-pagi. Ugh bikin gw gak bisa ngapa-ngapain. Mungkin definisi surga buat gw yang paling dekat adalah hujan di pagi hari. Itu bisa bikin gw berasa damai bangat. Bisa-bisa puluhan tahun gw lewati hanya seperti lamunan sesaat.

Balik lagi soal first flight. Di penerbangan pagi gw yang lain, gw pernah bela-belain mandi untuk penerbangan jam 6 pagi -- biasanya gw gak mandi kalo flight pagi, bayangkan JAM ENAM PAGI! Itu berarti gw sudah harus bangun jam3 karena gw sudah harus tiba jam 5 di bandara.

Setelah gw tiba di Bandara, pesawatnya terlambat hampir 6 jam...

Bahkan sewaktu gw kembali ke Indonesia, flight gw dioper dari penerbangan pagi jadi penerbangan malam, karena pesawat yang akan gw tumpangi gagal mendarat. Beruntung, karena sebelum gw sempat order taksi, gw ditelpon oleh maskapainya prihal keterlambatan tsb.

Yah, mungkin seumur hidup gw, musuh gw adalah bangun pagi.

Ok, gw sudah lama ajah gak nulis ini blog, sebenarnya alasannya sederhana aja, blog ini mau digusur. Mungkin gw sudah pernah cerita ke beberapa pembaca di sini, tapi itu juga kesannya masih ditutupi. Hehe sok misteri gitu.

Jadi Joe's House akan tutup karena tahun ini Joe gak tinggal sendiri lagi. Penasaran kan gimana kelanjutan Joe's House? Makanya jangan ganti list favorit di web browser anda hehe.

Ok deh, pesawat gw sudah datang nih. GTG




www.gudangpiranti.com
Powered by XL BlackBerry® smartphone

Mujizat ke dua... (perjalanan III)

jadi beginilah gw mulai bercerita...(perjalanan i)
semua orang berubah...(perjalanan ii)


Siang ini langit cerah, awan bergerak pelan. Sunyi ruangan hanya ditemani suara sayup-sayup printer brdecit dari lantai dua.

"Gw masih bisa percaya sama lu kan Yud?"

Tentu saja enggak! Bagaimana bisa seseorang yang diberi tanggung jawab menjaga sebuah mobil, menghilangkannya dan kita bisa mempercayainya??

Gw tahu, dalam kondisi seperti ini, tidak ada yang mau mempercayai gw. Makanya pada saat ada orang-orang yang berat, namun masih percaya dan mendukung gw, gw percaya Tuhan beserta gw. Bahwa gw tahu Tuhan tidak pernah memberikan beban melebihi pasung yang harus gw bawa. Gw gak tahu apa tujuan Tuhan memberikan cobaan ini terhadap gw, tapi kalo tujuannya untuk membuat gw berhenti nonton bokep semakin kurang tidur, Dia berhasil. Bahkan satu waktu gw pernah tertidur di lantai kloset. Gw sudah gak bisa bedakan lagi itu karena sangkin ngantuknya atau sangkin takutnya.

Dua hari berselang, akhirnya kasus ini gw laporkan juga ke Polsek. Kenapa gw sampai nunggu dua hari berselang setelah kejadian? Padahal 1X24 jam, kasus penggelapan sudah boleh dilaporkan kepada pihak berwajib? Mungkin bisa dibilang gw masih mengharapkan kepercayaan gw benar. Resmi tanggal 22 April jam 14.00wib BAP penggelapan kendaraan, keluar.

Kali ke dua ke Cawang, bukan bertujuan mencari tahu keberadaan dia dari orang tuanya, melainkan memulai penyelidikan. Informasi yang gw ketahui dia kawin lari ke Salatiga, jawa tengah. Keluarga istrinya sebelumnya tinggal di Cawang, namun karena mengalami penggusurah, akhirnya mereka pindah ke Cilengsih, Depok. Alamatnya kabur, dan warga tidak ada yang tahu pasti rumahnya. Istrinya dia punya kakak, namanya Indah. Indah tinggal bersama suami dan mertuanya di Cawang. Keluarga mertuanya Indah lah yang gw coba cari untuk mengetahui alamat orang tua istrinya dia, dengan harapan mereka membawa gw ke alamat dia.

Setelah masuk-keluar gang, ternyata diketahui bahwa mertuanya Indah baru saja pindah hari Minggu, itu berarti sehari sebelum kehilangan mobil. Gw sempat mengira kepindahan mereka merupakan siasat dia untuk menghilangkan jejak, namun perkiraan itu buyar ketika salah-seorang yang mengantar kepindahan keluarga mertua Indah ini memastikan alasan sebenarnya dari kepindahan itu. Dan hari itu tidak menunjukan tanda-tanda keberadaan dia di Cawang.

Gw masih punya jejak lain, yaitu keberadaan nomor rekening yang biasa digunakan oleh dia. Ada dua nomor rekening yang diduga dia gunakan, yang satu BCA dan yang lainnya BRI. Keduanya bukan atas nama dia, namun salah-satunya merupakan atas nama istrinya. Ada kemungkinan rekening yang di BRI merupakan nama samaran istrinya.

Gw juga masih punya jejak dari hasil penyelidikan telepon genggam yang dia gunakan. Sayang jejak ini bisa dibilang pasif, karena hanya terdeteksi saat HP hidup, dan dipersulit dengan seringny nomor diganti. Tapi gw mau bilang, kalo ada di antara kamu mengira ini sama sekali tidak bisa dilacak sehingga berniat untuk berbuat jahat, maka gw mau pastikan kamu salah besar.

Dari penyelidikan HP tersebut diketahui di mana lokasi terahir HP hidup. Namun karena HPnya tidak aktif kembali, maka gw pikir kemungkinan besar dia sudah tidak berada di sana atau bisa jadi dia hanya numpang lewat di sana. Maka gw fokuskan pada penyelidikan no rekening.

Beruntung gw punya blog seperti ini, beruntung gw bergabung di forum dan milis-milis, sehingga banyak dari antara teman-teman maya memberikan bantuan yang tidak terkira besarnya. Dari mereka-mereka juga gw menemukan informasi yang sangat berguna, alamat KTP yang digunakan untuk membuat rekening BCA.

Begitu mengetahui alamat tersebut, gw bersama teman-teman bergegas menuju Mampang Prapatan gg Jati no12. Sebenarnya bisa dibilang gw terlambat beberapa jam, karena informasi tersebut masuk inbox jam 2 dini hari, sedangkan gw baru buka jam 5 pagi. Saat seperti ini, waktu begitu berharga, karena gw tidak benar-benar tahu apakah gw tepat waktu atau sudah terlambat.

Setiba di sana, gw bersama teman-teman gw menyusuri gang tersebut. Ternyata alamat terseut fiktif. Di sana ada tiga orang yang memiliki nama sama dengan istri dia, tapi tidak ada satu pun orangnya.

Atas inisiatif teman, kita terus menysuri ke dalam. Ternyata informasin keberadaan dia di sana tidak sepenuhnya salah, karena ternyata toh orang dengan ciri-ciri seperti dia -- gendut, putih, berkaca-mata, menggunakan jupiter biru, bernama Mikael, memang pernah tinggal di sana, dua tahun yang lalu, tapi sempat terlihat warga berada di sana sebelum banjir besar. Jantung gw berdegup memburu, karena itu berarti seminggu sebelum mobil hilang, padahal dia mengaku ke gw kalo dia dari Surabaya.


.

Bebaskan Mba Prita Mulyasari



Mungkin bisa dibilang gw salah-satu yang terlambat mengetahui berita tentang mba Prita Mulyasari. Itu juga karena gw baru buka blog hari ini dan baca beritanya di_sini. Siapakah dia? Gw juga gak tahu pasti dia itu siapa, hanya yang gw tahu, satu lagi orang harus dibrengus karena mengungkapkan pikirannya.

Berawal dari suara pembaca di detik.com, Ibu dengan dua anak ini menyampaikan keluhannya terhadap RS OMNI International. Namun tidak dinganya, justru keluhan tersebut, oleh PT Sarana Mediatama International sebagai pengelola rumah sakit, ditanggapi dengan gugatan secara pidana maupun perdata, dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Pasal yang dipakai apa lagi kalo bukan Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, yang isinya:

Setiap orang dengan sengaja dan tanpa hak mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau membuat dapat diaksesnya informasi elektronik dan/atau dokumen elektronik yang memiliki muatan penghinaan dan/atau pencemaran nama baik.


Praktis sejak 13 Mei 2009 lalu, mba Prita mendekam di Paviliun Menara, ruang tahanan khusus titipan sambil menunggu perkara disidangkan, di Lembaga Permasyarakatan Wanita Tangerang.

Yang gak masuk di otak gw....
Mungkin otak gw terlalu kecil, mungkin isinya terlalu naif, tapi yang jelas gw benci dengan ketidak-adilan. Gw benci kalau seseorang ditindas karena dia tidak memiliki apa-apa, dan dalam konteks ini gw benci kalau seseorang harus ditindas karena dia bicara.

Gw belum pernah ketemu ada orang yang nulis surat pembaca di Kompas atau Tempo, lantas di kemudian hari mereka di protes, bahkan dijebloskan dengan sewena-wena ke dalam jeruji besi. Apa karena medianya 'cuma' internet? Apa karena medianya cuma detik.com yang gak sejelas Kompas atau Tempo atau media lain yang ada wujudnya?

Atau sebenarnya yang patut dipertanyakan adalah embel-embel RS International yang memang ternyata masih bermental daerah? Yang tidak mau dikritik dan bereaksi tidak seperti cara badan sosial. Kalo demikian pantas sudah kalau pelayanannya dikeluhkan.

Atau mungkin memang kebebasan kita untuk mengeluarkan pendapat sudah tidak dijamin lagi oleh negara.

Seperti yang gw katakan sebelumnya, gw tidak kenal secara pribadi mba Prita Mulyasari, tapi gw kenal semua orang yang tertindas. Bagaimana dengan kamu?


Buat yang mau turut berpartisipas bisa berkunjung ke sini
Untuk berita resminya bisa dilihat di Koran Tempo.
Untuk posting terkait bisa dicek di_sini, di_sini, di_sini (dan masih banyak lagi, monggo digooling aja)

.