Seharian (Nostalgia) di mall Taman Anggrek

nostalgia dalam merriam-webster.com berarti sebuah kerinduan sendu atau perasaan sentimentil untuk kembali ke sebuah periode atau masa lalu. Singkatnya adalah homesick. Dan kira-kira demikianlah rasa saya saat berada di mall Taman Anggrek ini, dan mungkin judul yang tepat hari ini adalah Seharian Bernostalgia di mall Taman Anggrek.


Dulu, sewaktu saya kuliah, ini adalah mall yang paling sering saya kunjungi, padahal saya berkuliah di daerah Salemba, Jakarta Pusat. Ini mall yang paling sering saya habiskan waktu bersama pacar saya. Waktu itu. Hampir setiap sudutnya, termasuk tempat parkirnya, saya ketahui. Banyak store silih berganti buka dan tutup di mall ini, namun ada juga yang masih bertahan dari dulu hingga sekarang. 

Salah-satunya ini. Jauh sebelum Starbucks masuk ke Indonesia, atau setidaknya sebelum Starbucks buka di mall ini, Saya pertama kali belajar nongkrong di cafe Saint Cinnamon. Setidaknya belajar nongkrong gaul ya, jadi kantin kampur itu gak termasuk hitungan nongkrong :D

Sebenarnya ini toko roti sih, cuma menyediakan hidangan minuman seperti espresso, black coffee, cappuccino, dsb. Dulu, sekitar 2002-2003, menu yang biasa yang saya pesan adalah cappuccino dengan 2 sachet gula. Bahkan kadang tiga. Dan satu dua original cinnamon. Menurutku ini salah-satu roti cinnamon yang paling enak yang pernah saya makan. Rotinya empuk dan nikmat sekali jika dimakan saat masih hangat. Mungkin gara-gara Saint Cinnamon ini saya jadi senang makan roti cinnamon. 

Dulu di sini saya selalu menghabiskan waktu menunggu pacar yang datang terlambat atau berbelanja.


Murigoart adalah salah-satu store yang bertahan di mall ini. Dulu saya sering berdiri lama-lama di sini, menikmati lukisan, dan berjanji dalam hati akan membeli satu-dua lukisan di sini setelah saya bekerja. Namun sampai sekarang, tetap sayang juga sih membeli lukisan di sini hahaha.... Mungkin sekarang dibalik saja kali ya, bagaimana kalau murigoart beli beberapa foto saya untuk dijual di sini? ;D

Bioskop XXI di sini pun masih sama, nyaman. Dulu sih 21. Kalau saya berkunjung ke sini, seperti waktu bergeming terhadap mall ini. Bentuknya masih sama, lantai dan tagel nya pun tidak berubah. Ambience warnanya yang kekuningan pun tetap sama. Bahkan pengunjungnya pun seolah tidak berubah. Kebanyakan anak kuliah atau pasangan-pasangan muda. Sedikit mall yang seperti ini.

Delapan belas tahun mall ini berdiri, dan nuansa serta suasananya tetap sama. Kira-kira sampai berapa lama lagi mall ini akan bertahan?

Semoga masih sempat untuk mengajak anak-anakku bermain dan bercerita di sini.




0 comments:

Posting Komentar