Cerita-cerita Awal Tahun

Gw baru sadar posting gw di awal tahun ini isinya malah marah-marah. Sebagai bentuk penyesalan gw coba posting yang ringan-ringan aja.

Keknya sudah lama gw gak cerita-cerita lagi disini.

Seperti yang sedikit kamu tahu gw lagi ada di Banjarmasin, tapi dalam rangka apa? Gw di Banjarmasin dari tanggal 16 Desember untuk niat pulang kampung, soalnya sudah dua tahun gak mudik. Memang sudah ada indikasi untuk gw bakal diminta kerja di Banjarmasin, tapi karena belum pasti posisi dan di kota mana jadinya gw belum sampaikan ke orang-orang di Jakarta.

Ternyata setelah tahun baru, kabar itu pun datang. Gw bakal pegang wilayah Kalteng dengan domisili di Palangkaraya. Memang masih nunggu menang tender, tapi hampir bisa dipastikan 80% bakal di sana. Yang terbaik dari Kalimantan, lu gak akan mengalami macet yang membunuh jiwa; yang terburuk (buat gw) di sini panas bangat! dan penuh nyamuk *damn*

Ok, memang bakal ngapain Joe di sana?

Gw bakal ngurusin BTS-BTSnya Indosat di seluruh wilayah tersebut, kurang lebih begitu. Seperti yang gw sempat cerita di posting sebelumnya, bahwa gw bakal ninggalin musik untuk sementara waktu - setidaknya ini cara gw membohongi diri.

Kok mendadak? *seperti kata salah-satu temanku*
Siapa bilang mendadak? Gw punya resolusi akhir tahun, bahwa kalo gw belum punya kerja yang tetap di musik gw bakal balik kerja sama bokap untuk sementara waktu (cari duit dulu maksudnya). Entah kenapa justru mendekati akhir tahun gig regular gw gak diperpanjang. Selain itu meeting untuk brance manager salah-satu sekolah musik nasional dibatalkan sepihak. Tapi begitu gw putuskan untuk kembali ke Banjarmasin, itu panggilan dan meeting pada berdatang semua! Huh, hidup punya caranya sendiri untuk mentertawakan kita.

Walaupun begitu bukan berarti sama sekali gw gak akan ke Jakarta lagi. Setidaknya pertengahan bulan ini dan awal bulan Maret gw jadwalkan untuk ke Jakarta. Mengingat gw masih punya tanggung jawab sebagai managernya Cumlaude band. Lagi pula kan gw kerja juga pake masa percobaan.

Di lain cerita, gak hanya di Jakarta tapi di Banjarmasin juga gw terserang insomnia, malah lebih parah. Gw biasa baru bisa tidur jam 5 pagi waktu sini (fyi Banjarmasin masuk waktu Indonesia bagian tengah) dan bangun jam 10. Kemarin malah lebih parah, gw baru tidur jam 9 dan sudah harus bangun jam 11 siang. Edan!

Tapi ternyata insomnia ini membawa gw mengenal darah hitam manis pembawa acaranya Mata Angin di GlobalTV, Virgiantiy Kusumah. Nah yang bikin gw baru tidur jam 9 pagi kemarin, karena pagi-pagi Dimas Novriandi reply di twitter kalo dia kenal baik dengan Vivi (sepertinya ini sapaan akrab Dimas untuk Virgiantiy, entah ya *sirik*).

Di luar kejutan itu, gw jadi ingat kembali sebuah buku tentang bumi yang datar. Sembari gw mengingat kembali judlu buku tsb gw akan ceritakan sedikit soal buku ini. Ini bukan buku geografi apa lagi soal ilmu alam, malainkan tentang perkembangan dunia dewasa ini, dimana internet mengambil peran untuk membentangkan dunia ini agar menajdi rata. Tidak ada batas ruang lagi, atau istilah gw adalah melipat ruang.

Contohnya kamu bisa kirim buket bunga ke temanmu yang berada di LA walaupun kamu berjarak ribuan mil dari dia dengan Amazon. Atau malah seperti seorang juru mudik angkatan laut Amerika yang melangsungkan pernikahannya dengan mempelai wanitanya yang terpisah ratusan mil dari tempat tugasnya di samudra pasifik. Semua itu karena internet, dan internet sebagian dari globalisasi yang meratakan dunia abad ini. Judul bukuny The World is Flat: A Brief History of the Twenty-First Century by Thomas Friedman.

Singkatnya kamu bisa ketemu siapa saja di dunia ini dengan menggunakan internet.

Ah kok jadi panjang ya postingnya? padahal niatnya mau cerita pendek saja. Gw tutup sampai sini saja.



N.b Ada yang tahu lagu temanya di 007: For Your Eyes Only? Gw rasa ini lagu 007 yang paling melankolis.

0 comments:

Posting Komentar