Jakarta Diguyur Macet. Yuk, Berbenah

Seminggu ini para neters menjerit macetnya Jakarta. Ini bersamaan dengan dimulainya musim hujan. Tanpa hujan saja Jakarta sudah demikian macet, apa lagi ditambah dengan hujan.

Semua rame-rame salahkan pemerintah, dalam hal ini pemda DKI. Bahkan pak Beye (presiden SBY) ikut-ikutan menyalahkan gubernur Jakarta. Emang, presidennya sekarang udah Jokowi ya?.

Tapi sebenarnya ulah siapa sih kemacetan di Jakarta ini terjadi?

Kebanyakan yang mengeluh macet adalah warga Jakarta dan sekitarnya yang membawa kendaraan pribadi. Gw bertaruh, rata-rata jumlah penumpang di dalam mobilnya gak lebih dari 2 orang per harinya. Orang-orang yang duduk nyaman di dalam kabin mobil ini yang teriak-teriak macet, padahal kemacetan disebabkan oleh mereka juga. Setali tiga uang dengan pengendara motor. Coba kalau rame-rame gak bawa kendaraan pribadi, macet gak Jakarta?

Orang-orang ini kaum gw, kaum ekonomi menengah, yang teriak-teriak soal reformasi, tapi begitu reformasi nyenggol kenyamanan mereka, rame-rame pada protes.

Mulai tahun depan Jakarta akan tambah macet total. Ini gak mengada-ada. Tahun depan pembangunan MRT Jakarta sudah di mulai penuh, juga pembangunan monorel dan beberapa koridor busway juga akan dimulai, ini bikin Jakarta stuck. Mobil murah juga bakalan boombardir Jakara.

Omong kosonglah kalau pak Beye bilang mobil murah buat di daerah (pernyataan pak Beye soal mobil murah). Coba tinggal di daerah dulu, baru bikin statement lah. Sampai awal tahun ini gw tinggal di Banjarmasin. Di kotanya aja BBM susah, apa lagi di desa. Mau tenaga listrik? Makin diketawakan. Wong listrik buat penerangan aja lebih sering mati dari pada hidup, apa lagi buat mobil. Jalan pun di sana masih ancur, city car ya mana laku di sana. Minimal double cabin.

Dan tanpa mobil murah, 10 bulan terakhir saja angka kendaraan pribadi baru di Jakarta bertambah 1,2juta, (944ribu kendaraan motor, dan 273ribu mobil) - sumber. Diperkirakan dengan masuknya mobil murah, akan bertambah 1juta mobil (saja) dalam kurun waktu yang sama... Kalau sekarang kamu perlu 1-2 jam untuk sampai ke tempat tujuan, mulai tahun depan tambahkan 1-2 jam lagi dalam estimasi waktumu. Slamat ya, gak bisa gerak.


Jadi saran gw, dari pada cuma ngomel, gak bikin jalanan lancar, yuk mulai ganti gaya hidup. Coba mulai gunakan transportasi umum. Gak nyaman? Ya, sama-sama gak nyaman. Naik mobil pribadi gak nyaman macet, naik kendaraan umum repot. Kalau jauh, ya coba ikutan tebengan. Kan ada tuh komunitasnya.

Buat yang perutnya endut kayak gw, bisa coba gunakan sepeda deh. Emang bukan berarti gak stress, tapi lebih mending dari pada bawa kendaraan sendiri. Selain itu jadi lebih sehat dong.

Iya, emang perubahan itu sulit. Tapi kalau gak dari kita memulai, ya masa yang lebih baik itu gak akan datang. Punya kota sebaik negara tetangga hanya jadi mimpi.

0 comments:

Posting Komentar