Selamat Hari Pahlawan!

Bicara soal pahlawan di Indonesia itu susah, susah, dan susah - gak ada gampangnya. Entah mengapa Indonesia susah sekali untuk memiliki figur pahlawan. Padahal ada hari pahlawannya. Berbeda seperti di US, mereka gandrung dengan yang namanya kepahlawanan (gw gak tau mereka punya hari pahlawan atau gak). Mulai tokoh-tokoh kartun yang sudah banyak dibuatkan layar lebarnya, sampai kisah-kisah heroik yang kadang suka mendramatisir, seperti Behind the Enemy Line atau Rambo. Intinya mereka menikmati kisah kepahlawanan tersebut dan mungkin berusaha menyemangati hidup melalu cara demikian.

Kembali ke Indonesia. Jangankan tokoh kartun kita (baca pewayangan) seperti gatotkaca, hanoman, bahkan pahlawan kemerdekaan kita saja jarang mendapat tempat di hati kita. Gak ada tuh yang pajang dan bikin themes HPnya dengan figur Dipenoegoro atau Jendral Sudirman. Maka dengan itu gak heran polisi yang seharusnya jadi 'pahlawan' bagi rakyat kecil, justru sering kali dicemooh bahkan diragukan kredibilitasnya. Kebanyakan juga karena polisi tidak juga bersikap seperti layaknya pahlawan.

Mencari pahlawan sama susahnya dengan menjadi pahlawan. Gw dengar Gunawan Mohamad, mantan redakturnya Tempo, pernah melakukan riset untuk mencari tokoh panutan atau sebutlah pahlawan di Indonesia ini, dari lapisan mana saja, dan dari Sabang sampai ujung Merauke. GM hampir putus asa sampai akhirnya dia tiba di Jakarta dengan senyum tipis. Ternyata masih ada pahlawan yang berdiri tegap, Pahlawan Supermarket (baca: HERO).

Di mana masalahnya?

Gw gak mau berasumsi terlalu jauh, tapi gw menebak dari salah-satu quote di film Spiderman, 'remember, with great power comes great responsibility'. Gw rasa masalahnya terletak pada tanggung jawabnya itu. Sedikit dari kita yang mau bertanggung jawab, bisa dilihat dari angka kaburnya anak-anak muda ke luar negri sehabis hamilin pacarnya, atau dilihat dari banyaknya kasus tabrak lari (kebanyakan yang gak lari itu karena gak sempat kabur).

Dua hal yang gw pikir menjadi ciri khas para pahlawan -- keadilan dan menolong yang lemah, merupakan tanggung jawab yang besar dan itu yang banyak orang gak minati dan gak tertarik menjadi pahlawan. Saat kita tidak tertarik menjadi pahlawan, kita gak akan tertarik ngomongin pahlawan. Sama halnya saat gw tertarik menjadi penulis, gw akan antusias ngomongin buku beserta penulisnya.

Tanggung jawab ini yang sedikit dimiliki. Kerjaan dan keluarga aja sering ditelantarkan, boro-boro menjadi pahlawan. Namun yang namanya tanggung jawab pasti akan selalu dituntut dan pada akhirnya mau tidak mau harus dipertanggungjawabkan. Kita gak bisa pungkiri takdir tsb, sama halnya seperti kematian.

Tanggung jawab kita adlah mengerjakan bagian kita dengan baik. Bukannya ada yang bilang kita ini anak terang dan garam dunia? Yang namanya terang itu punya tanggung jawab untuk mengusir gelap; yang namanya garam itu punya tanggung jawab untuk membuat asin. Kalau ada terang yang malah ikut-ikutan gelap saat ada gelap bukan terang namanya. Kalau ada garam yang malah jadi asem, bukan garam namanya.

Artinya gak usah takut lu gak bisa terbang kek Superman, atau gak dikelilingin cewe super seksi seperti 007, asalkan lu selalu menegakan keadilan dan menolong yang lemah, lu gak kalah keren dengan mereka.

Selamat hari Pahlawan!



Sent from my BlackBerry® Jave

0 comments:

Posting Komentar