Kangen

Gara-gara dapat telpon iseng, akhirnya gak bisa tidur. Soalnya yang iseng keterlaluan. Tengah malam telpon bilang mau bunuh saya, sambil ketawa-ketawa. Ya saya takut, saya takut kalo sampai tuh orang yang saya celakai. Menurut saya ini gak lucu, dan bikin ubun-ubun mendidih. Bagaimana pun saya orang timor juga, dan kalo ada orang yang pengen bunuh gw, rasanya pengen gw bakar, terus abunya gw gilas di jalan!

Tenang joe, tenang. Tarik nafas dan hembusakan... Tarik nafas dan hembuskan... Tarik nafas... Jangan dari bawah ngeluarinnya??!!!!!

Ok, dari pada berkesal ria, mending kita nonton film saja. Judulnya Kangen. Ini film lama, kalo gak salah film Agustus 2007. Dengan judul yang nyerempet bikin saya cedra otak, tentu bukan deretan film yang bakalan saya tonton di 21 saat itu. Berterima kasih kepada RCTI yang berbaik hati memutarkannya tiga hari yang lalu. Loh kenapa saya berterima kasih? Waktu 2007 saya masih ngefans dengan Siti Nurhalisa, jadi tentu mata ini tidak ada sedikitpun bagi BCL*. Tapi begitu Siti menyobek hati ini dengan menikahi sodagar minyak dari Malaysia, jadi lah BCL yang menjadi korban ke-ngefans-nan saya. Ok, ok, saya tahu dia sudah menyobek hati saya Desember lalu, tapi ijinkan saya memiliki alasan untuk me-revew film ini di sini. Di blog saya.


Saya tidak kenal dengan sutradaranya (Nayato Fio Nuola), dan memang gak penting dalam review kali ini. Budget film ini kecil tentunya dengan cerita yang ala kadarnya. Settingnya di Bandung; setapak jalan di Dago atas, Sekolah St Angela (sebagai setting kampus), Dago, dan kost mawar.

Tokoh yang ada di film ini, Imel (BCL), Tian(Ruben Hadja), Jacky (Nino Fernadez), keluarga Imel, teman Imel, dan bintang (diperankan oleh bintang dilangit) sebagai tokoh utama dalam film ini.

Filmnya biasa aja; tentang Imel yang anak Jakarta, jatuh cinta sama Tian anak Bandung, ditengah krisis hubungannya dengan Jacky. Bagi orang-orang yang skeptis seperti saya, film ini mampu membuat muntah dari awal cerita. Tapi kita semua harus berterima kasih kepada BCL untuk penyelamatannya di film ini. Walaupun BCL tidak bisa ngomong yang lain, selain "cari perkara loe!" untuk menunjukan kekesalannya, tapi melihat cewe berbibir seksi ini gak ngebosanin.

Pewatakan
Kembali BCL menjadi primadona di sini. Tidak sulit untuk memerankan Imel dalam film Kangen, karena seperti yang diakui BCL setiap kampanyenya dalam promo Kangen, Imel merupakan mangket dari dirinya dalam jagad sinema. Tentu bukan hal sulit untuk memerankan diri sendiri - bahkan seorang bayi pun tidak keberatan untuk menjadi bayi. Yang lucu, di sebuah adegan, kalo tidak salah saat Tian berantam dengan Jacky, Imel gak sengaja memanggil Jacky dengan nama asli, Nino. Lucunya, sepertinya ini luput dari mata Fio.

Bagi Ruben sendiri, bukan hal sulit untuk menjadi pria dongeng yang gandrung bintang. Kalo film ini munculnya sebelum drama Meteor Garden, mungkin cowo kek gini akan terlihat keren sekali. Saya ngakak setengah mati saat Tian bercerita tentang bualan Andromeda, dan dengan itu bisa membuat Imel tidur dengan dia. Saya bisa membual jauh lebih bagus dari 'tipuan Andromeda', tapi berani bertaruh, jangankan BCL, BTL** juga ogah tidur dengan saya.

Cerita
Film ini tipikal sinetron, cuma lebih bagus sedikit. Alurnya aneh, tepatnya tidak berterus-terang. Film sengaja berputar-putar diseputar cinta antara Imel dengan Tian tanpa tujuan yang jelas. Sebenarnya ini bertujuan untuk membuat efek dramatis saat Tian mati nanti, namun yang ada saya keburu ngantuk nunggu akhirnya. Efek dramatisasi kembali digunakan oleh Sutradara dalam 'membunuh' tokoh Tian. Tian mati ditabrak mobil saat nysul Imel yang kebelet pipis; benar-benar dramatis.... Ow itu juga ditambah dengan Tian yang terlempar kesana-kemari karena disenggol sedan. Ironis.

Imel benar-benar terpukul, yang saya kira dia menyalahkan dirinya karena beser***-nya mengakibatkan kematian Tian. Akibatnya, moment tragic yang cape-cape dibuat sutradara berakhir dengan saya ngakak. 'Sungguh ironis sekali pacar mati karena pipis' pikir saya. Tapi ternyata bukan itu pesannya sodara-sodara! Pesannya adalah Imel gak rela Tian pergi meninggalkan dia. Dan moment 20 menit ini yang menjadi judul film, Kangen. Sigh

Jadi...
Imel ini mengingatka saya pada seseorang; sebuah kisah lama. Cepet tertidur, jutek, gak suka cabe, suka nyubit perut cowonya, dan yang paling mirip suka beser. Dan setelah menonton film ini, saya jadi mengerti kenapa dulu kami harus berpisah.... Kalo saya masih jadi pacar dia, cepat atau lambat akan mati karena beser. Trima kasih Tuhan, Engkau sudah menyelamatkan saya dari mati penasaran. Padahal selama ini saya sudah menyalahkan Mu, tapi ternyata semua ini demi kebaikan saya juga. Praise God!

Kalo bukan karena BCL dan adegan ciuman yang bikin mopeng, entah bagaimana nasibnya nih film. Ranking C untuk film ini. Layak kamu nonton kalo lagi kepengen lihat BCL.



*BCL = Bunga Citra Lestari
**BTL = Bencong Taman Lawang
***Beser = sebutan bagi orang yang punya saluran kemih yang pendek

6 comments:

Anonim mengatakan...

hmmm...hmmm....
ya ya ya...
ow gituh....
ok dah...

;p

Anonim mengatakan...

Ini adalah bentuk retaliasi yang luar biasa terhadap sebuah cinta yang gagal! Ide bagus!

...hmm.
...hmm.
Gue pake film apa yah.
Hmmm..

joh juda mengatakan...

@Ribka
Pasti belum nonton filmnya? Makanya nonton dulu sana :D

@Yosu
Hehe kalo butuh kameramen, hubungi gw ya :D

Anonim mengatakan...

ogah...pasti ga seru...coz g ga ngefans sama BCL...dia kan rival g wkwkwkkkk ;p

Wibowo Kosasih mengatakan...

Paling gak tahan, kalau liat cewek dagu lancip ama lesung pipit kayak BCL .... Idih ... bibirnya itu ...

joh juda mengatakan...

@Benny
Wah sepertinya untuk yg ini kita setipe ya, Ben :p

Posting Komentar