Kebaikanmu

Beberapa hari lalu, saat dalam perjalanan menuju kantor, muncul sebuah renungan yang entah dari mana hulunya. Mungkin beranjak dari kejadian-kejadian minggu kemarin.

Minggu-minggu kemarin saya banyak diminta bantuan. Saya tidak naif untuk mengetahui bahwa semua permintaan tolong itu hanya alasan yang dibuat-buat untuk bertemu, ngbrol, atau sekedar hang-out barang. Tapi saya memilih untuk pura-pura bodoh karena saya pun mengharapkan sesuatu dari beberapa orang tersebut. See? Gw ternyata orang yang munafik, menolong seseorang karena berharap bisa mendapatkan sesuatu.

Apa yang kita harapkan dari pertolongan yang kita berikan? Atau sederhananya apa tujuan kita berbuat kebaikan?

Karena kita juga ingin sesuatu yang baik yang kita dapatkan. Karena kita ingin hidup ini menjadi lebih baik untuk dijalani. Kita ingin setiap kebaikan itu bernilai positif untuk hidup kita di depan. Musibahnya menimpa saat kita mengharapkan kebaikan itu secara langsung, dari orang dan waktu yang sama.

Akhirnya saya menyimpulkan sebuah pesan yang harus menjadi tugu peringatan setiap saya mengharapkan seseorang membalas kebaikan yang saya berikan. "Setiap pertolongan yg saya berikan pasti akan kembali ke saya; di waktu, tempat dan dari orang yg berbeda"

Menutup posting hari ini, saya ingin menceritakan cerita yang sama yang saya dapatkan di hari yang sama sore itu.

Hikayat Tikus dan Kawan-kawannya.

Alkisah di sepetak sawah hidup tikus, kambing, sapi, ular dan ayam. Disuatu hari tikus berlari dengan panik pencari teman-temannya. Dia bertemu ular. "Lar, gawat! Sekarang petani itu memasang perangkap tikus di sawahnya?!"

Jawab ular "itu bukan urusanku"

Tikus kembali berlari dan menemukan kambing. "Bing, petani sekarang memasang perangkap tikus untuk menangkapku! Apa yang harus aku lakukan?"

Kambing yang sedang asik merumput menjawab "Kus, itu bukan urusanku. Jangan ganggu makan siangku!"

Tikus menghampiri ayam yang berada tidak jauh dari tempat kambing merumput.
"Yam, kamu harus menolongku! Pak petani sekarang memasang perangkap tikus untuk menangkapku dan keluargaku. Apa yang.."

Sebelum tikus menyelesaikan ucapannya "maaf tikus, itu bukan urusanku. Sana pergi!"

Tikus masih belum menyerah. Dia datangi temannya, Sapi. "Pi, aku butuh bantuanmu. Teman-temanku yang lain tidak mau membantuku menyingkirkan perangkap tikus yang dipakai untuk menangkapku dan keluargaku. Tolong aku, Pi?"

Sambil memamahbiak, sapi menjawab "Tikus, nyam nyam itoou nyam bhukhan hurusanku nyam"

Akhirnya tikus pun menyerah dan pulang kembali ke sarangnya.

Keesokan hari, saat ular sedang merayap santai, secara tidak sengaja ekor sang ular terkena perangkap. Ular pun kaget dan kesakitan. Disaat sedang mengerang kesakitan ular memagut istri petani. Sang petani yang ada di sana langsung menebas ular dengan parangnya. Ular pun mati.

Istri petani demam tinggi karena bisa sang ular. Akhirnya sang petani mengambil dan memotong ayam untuk dijadikan soup bagi istrinya. Dan ayampun mati.

Istri petani semakin hari semakin parah sakitnya. Didengarnya oleh petani dari dukun setempat kalo otak kambing segar bisa menyembuhkan bisa ular. Akhirnya diambil kambingnya, dan dipotong untuk obat istrinya. Dan kambing pun mati.

Genap lima hari istri petani pun mati. Sang petani terpukul sekali. Sanak sodara dan handai tolan datang berbelasungkawa. Akhirnya petani mengambil sapi dan memotongnya untuk makan tamu-tamunya. Dan sapi pun mati.

Tinggalah tikus melihat teman-temannya mati meninggalkan dia.



Biar tahun yang baru ini kita masuk dengan tangan yang lebih terbuka, dan berhenti melipat tangan hanya karena itu bukan urusan kita.

Gong Xi, Gong Xi Fa Cai.





Powered by XL BlackBerry® smartphone

6 comments:

Anonim mengatakan...

kok g jadi bingung bacanya ya...

Anonim mengatakan...

nolong karena ndak bisa nolak, termasuk munafik?

joh juda mengatakan...

@Ribka
Hhahaha makanya pegangan neng :D
Dimaklumi kok, gw juga bingung mau nulis apa.

@Selvyna
Gak munafik lah... Itu ciri-ciri pekerja yg baik, susah nolak permintaan atasan. Jadi, kapan mulai kerja di SysTronic? :p

Anonim mengatakan...

wkwkwkkkkk ternyata...agak2 ga nyambung gituh kalo menurut g...antara crita si tikus itu dengan renungan u ituh...

ehm...selvyna ditawarin...kok g kagak neh ;p wkwkwkkkkkk...kalo ko benny baca bisa digantung g sama dia ;p

Unknown mengatakan...

@Ribka
Hm sebenarnya bukan gak nyambung, cuma gw sengaja gak giring pembaca dengan membuat konklusi.

Maksud dari cerita tsb, terkadang kita sering berkata "bukan urusanku" saat sso minta bantuan. Padahal siapa tahu masalah orang lain itu bisa mendatangkan masalah jg bagi kita, cepat atau lambat.

Sekarang lihat benang merahnya?

Lah, kan sudah diinterview :D

Anonim mengatakan...

ow...ya ya ya...

wkwkwkkkk...iyah udah di interview...tp si om benny ntu tidak tergoyahkan pasang tarifnya...

wkwkwkkkkk ;p

Posting Komentar