Kesempatan yang Baru

Akhir minggu ini mengesalkan. Banyak yang ingin saya posting, namun eksekutornya error. Dari kompi sampai laptop kena virus semua. Beberapa project terancam batal karena alasan yang tidak masuk akal. Contohnya seperti malam ini, klien datang lebih awal dari yang dijadwalkan dan mereka tidak bisa menghubungi saya karena nomor saya sibuk. Padahal saat itu HP aktif dan sama sekali tidak ada panggilan masuk.

Akhirnya saya datang ke hotel Ciputra tanpa sempat bertemu mereka. Yang paling memberatkan saya karena team sudah mempercayakan saya untuk meng-handel klien, namun saya mencedrai kepercayaan tsb - walaupun itu di luar kuasa saya.

Dan yang paling keras menghantam adalah kejadia dua hari lalu. Saat bersiap untuk tidur, saya dikejutkan dengan sebuah film. Film tersebut isinya sama persis dengan draft tujuh bab novel saya! Sayangnya saya tidak bisa menyalahkan film tsb, karena selisih 2-3 dekade lebih awal dari draft saya. Saat melihatnya seolah godam besar menghantam kepala ini. Pikir saya 'kenapa baru sekarang saya melihatnya...'

Mungkin kalo semua peristiwa tersebut disebabkan keteledoran atau ketidaksiapan saya, mungkin bisa saya maklumi. Namun semuanya berterbalikan dengan apa yang sudah saya kerjakan selama ini.

Selain saya, beberapa teman saya pun mengalaminya, walaupun tidak berselisih waktu. Seorang diantaranya harus mengakhiri trainingnya karena tidak ada yang bisa menjamin dia untuk bekerja diakhir trainingnya. Saya tahu pasti bagaimana perjuangannya selama mengikuti training; harus mengurangi waktu bermain bersama teman, mengurangi waktu jalan-jalan, mengurangi waktu tidurnya untuk dapat mengejar bahan training - tapi terlalu berdosa jika harus mengurangi waktu belanjanya. Perjuangannya selama hampir enam bulan berakhir - bisa dikatakan, sia-sia. Padahal teman-teman sebayanya sudah start bekerja. (Ugh tapi dengan gak tau dirinya dia minta gaji yang bahkan lebih tinggi dari teman-temannya yang sudah bekerja).

Seorang yang lain, saat dia sudah bekerja dua kali lebih keras dari pada rekan-rekannya agar menjadi teladan dan contoh bagi teman-temannya, malah justru harus kehilangan sebagian teamnya, bahkan - meminjam istilahnya, kehilangan sawahnya. "Gw belum bisa menjadi kebanggan untuk rekan-rekan yang lain, Yud"

Kemana biasanya pristiwa-pristiwa ini menggiring akal kita?

Bahwa mungkin saya belum memberikan yang terbaik. Mungkin belum waktunya. Mungkin memang keberhasilan tidak hanya dikawal oleh kerja keras. Mungkin saya terlalu bagus untuk dihinggapi kesuksesan *kalo yang ini depresif kompulsif*

Tapi saya rasa yang paling tepat adalah jawaban yang pernah saya berikan kepada teman saya. Jawaban yang sama yang dipakai nuraniku untuk menghujam bantinku. 'Mungkin ada yang disebut waktu'

Sama seperti menanam benih - seluruh kerja keras dan pilu keringat jatuh ke bumi untuk mencangkul, menyiram, memupuk; tapi kita tidak bisa segera melihatnya bertumbuh. Kita harus mengijinkan waktu berperkara dengannya, membuatnya bertumbuh. Kalo sekedar menunggu gadis di ujung jalan itu, atau seorang kawan di sudut coffee shop, waktu tiada berarti *gombal* Tapi untuk bekerja, waktu justru saya anggap musuh. Dia membuat jarak antara kerja keras dengan kesuksesan menjadi jauh. Bahkan sering kali mempermainkan manusia dengan kail nasib.

Lantas apa yang bisa saya perbaiki dengan klien yang sudah terlanjur marah? Apa yang bisa saya perbuat dengan draft buku saya? Yah ijinkan waktu lagi yang menjawabnya. Lagi pula ini minggu yang baru, jadi mari kita coba berbuat dan berharap minggu ini lebih baik dari minggu lalu.




Powered by XL BlackBerry® smartphone

8 comments:

Johan Rusli mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Anonim mengatakan...

kok g jadi sedih baca neh blog...
:(

joh juda mengatakan...

Gw juga gak tau kenapa gitu. Mungkin dari penyedia kontennya yg error. Atau mungkin karena gw nyicil bayar inet...

Hm sejujurnya gw lebih demen ayam betina sih, just in case....

Tapi kok bisa bilang gitu? Kan posting kali ini sepertinya tidak sebut-sebut tuh kambing.

Hm nyaman aja sih, lagi pula kan ada keyboard gigibiru. Cuma kendalanya di layout blog, jadi harus log in juga buat resetting.

Gw pake curve 8310. Pernah gw posting dimari, cek http://johanesjuda.blogspot.com/2008/12/gw-mau-pameran-dulu-ah-gw-baru-beli.html

Memang kenapa bro? Mau beli BB juga? :D Ayo sini, beli sama gw aja hehe *agen BB*

joh juda mengatakan...

@Ribka
Loh, sedih kenapa nih? Karena tadi pagi Patra banjir? :p

Anonim mengatakan...

Sedih ajah...kalo lo keilangan klien, trus ga dapet komisi, kan g ga jadi ditraktir sama lo wkwkwkwkkkk *kapan janjinya ya??*
;p

joh juda mengatakan...

Weewww... Kentang!

Priscilla Mulianto mengatakan...

waduh, Joe.. turut berduka yah, kl ide lo itu uda keduluan gitu =(
jiayou n jangan menyerah..
BTW kl uda muncul novel nya, gw duluan beli dah hehehe.. semangat!!!

joh juda mengatakan...

@Sili
Wah tq Sil. Kalo ada yg terbit bukunya dalam waktu dekat itu ko Benny :D

Posting Komentar