Dua Kesalahan, bahkan Tiga Kesalahan

Ada dua kesalahan, bahkan bisa jadi tiga kesalahan jika kamu tidak tahu siapa yang kamu ajak dan minta pendapatnya untuk membeli barang, dan ini yang saya alami kemarin.

Kemarin siang merupakan satu hari lagi di mana saya harus duduk diam dengan manis di Starbucks Pelangi dan berkutat dengan laptop agar dapat mengetik satu cerita. Sayangnya cerita tersebut kembali harus bertemu kebuntuan, karena mata saya selalu berlari ke arah seorang wanita -- yang sedang menulis juga, tepat satu setengah meter di bawa saya. Ugh she's so Pretty, but i missed the boat to asked her name... as you know me. Tapi kita simpan itu untuk next posting, karena di sini saya mau misu-misu lagi.

Selain menyelesaikan misi menulis, saya juga memiliki misi untuk menerima demo lagu dari sahabat saya Yosua. Akhirnya kita bertemu setengah tujuh lewat setelah dia selesai fitnes. Dari sana kita beranjak ke Chicken Story untuk makan. Fyi di sini hanya menjual ayam, soalnya masih ada saja yang bertanya, 'apakah di sini (Chicken Story) jual ikan?'.

Seusai makan, dan seusai dia curhat panjang lebar mengenai bagaimana perlakuakn owner beserta managernya bekerja tanpa metode (saya saja sampai jengkel dengarnya), saya mengajak dia untuk menemani beli sepatu running dan di sinilah kesalahan saya di mulai.

Kesalahan #1: Meminta pendapat sesama jenis untuk belanja
Di sini termasuk juga untuk menemani. Kenapa? Karena tentunya kamu berpenampilan untuk dilihat oleh lebih banyak lawan jenismu, dan bukan sebaliknya. Kecuali kalo kamu memiliki orientasi sexual yang tidak normal.

Selain itu kawan-kawan kita yang sejenis, selalu menunjuk barang-barang yang sebenarnya ingin ia beli, bukan yang cocok buat kita. Begitu juga dengan kawanku Yosua ini, karena dengan selera dia jadinya tidak ada sepatu yang cocok dengan seleraku.

Kesalahan #2: Belanja dengan orang yang baru saja mendapat promosi
Karena orang-orang yang baru naik gaji, dapat promosi, mereka cendrung juga menaikan uang untuk kebutuhan sandang mereka, apa lagi cowo! Sudah jelas-jelas saya memilih belanja di tempat yang gede-gede tertulis SALE, tentunya saya cari barang murah dong?! Eh ini Yosua malah selalu menunjuk sepatu di atas 800 ribu, malah ada yang 1 juta. Mentang-mentang sekarang dia sekarang chef di Ritz Carlton Sudirman, jadi seenak udelnya aja menunjuk barang yang ingin dia beli! Masih pake ngomong, 'maafkan sahabatmu ini Yuda, sekarang mata gw lebih familiar dengan barang mewah hehe'. Kentang!

Karena tidak ketemunya selera serta harga yang cocok antara peminta saran dan pemberi saran, akhirnya saya memutuskan untuk lihat barang yang lain, yaitu parfum. Bagi saya parfum itu barang secondary, bukan primary. Lagian saya jarang menggunakan parfum. Dan di sini kembali lagi terjadi demam selera pribadi dan demam barang mahal dari sahabat saya.

Kesalahan #3: membeli barang dalam kondisi terdesak
Karena sering kali justru kamu menyesalinya setelah membeli barang tersebut. Di toko parfum yang setelahnya nama dan kejadiannya ingin sekali saya lupakan dari muka bumi, terdapat sale 70%, dan karena alasan itu saya mau masuk. Ok, sekarang kamu boleh tertawa karena ada juga cowo yang demen sale!

Sialnya semua parfum yang sahabatku tunjukan, di atas 480 ribu Gila! Sepatu aja gw males gitu ngeluarin duit segitu, apa lagi buat barang yang hanya manjain hidung?! Sekali lagi saya ulangi - HANYA MEMANJAKAN HIDUNG!

Ok memang potongannya lumayan besar, tapi tetap saja mahal. Pas saya tanya sampai kapan promonya, ternyata hari itu terakhir! Ugh benar-benar terdesak. Sudah gitu penjualnya pake ngomong soal psikologis saya cocok dengan parfumnya. Kentang! Berani taruhan, Freud aja pasti dia gak tau, pake ngomong-ngomong psikologis!

Dan tahu apa sodara-sodara? Gw beli juga parfum seharga IDR 1.000.000!! Ok memang gak tepat segitu, tapi sedikit lagi menyentuh angka itu. Alasan saya beli, karena hari itu terakhir sale, harumnya ok, dan itu rekomendasi terbaik dari sahabat terbaik. Yang sebenarnya saya beli karena saya merasa terdesak; penjual dan sahabat saya sama cerwetnya, dan sama-sama mendesak - penjual biar barangnya laku, sahabat saya biar bisa cepat-cepat pulang.

Saya pulang dengan penuh penyesalan - khususnya setelah sendiri. Udah gitu apesnya sepanjang jalan pulang, saya lihat lebih banyak gembel dan pengemis, bikin lebih banyak tuduhan dalam diriku! Oh Tuhan, kejam sekali Engkau menghukumku. Dan sepanjang malam kemarin saya sulit tidur karena benar-benar gemas membeli parfum hampir sejuta. Mending kemana-mana beli sepatu dong! Kentang kuadrat!!


Memang bukan salah sehabat saya. Saya tahu sekali ia hanya ingin yang terbaik bagi saya, hanya itu. Tapi saya seperti menghianati sebagian dari diri ini, bahwa ini bukan saya. Bahwa saya yang tidak lagi menghamburkan uang hanya untuk mengganti hape terbaru, tidak lagi menggunakan mobil hanya untuk beranjak dari kost, dan tidak lagi makan di tempat-tempat mewah; kembali melihat sisi lama saya.

Akhirnya trima kasih Yosua, karena sudah menemani belanja, dan karena sudah menghabiskan uang saya. Semoga pertemuan selanjutnya tidak pernah lagi saya membeli barang bersamamu LOL.


.

6 comments:

Anonim mengatakan...

gue aja miris bacanya, apalagi kl Yosua? :p
Tabahlah Yud, hal ini akan membentuk karaktermu yg mudah terpengaruh itu jd lebih keras... hehehhe.

May the good smell of parfum sejuta be with you... AMEN.



*pipis*

Wibowo Kosasih mengatakan...

Waduh Horrorr ....
Tabah tabah ... memang mengerikan ...
Hehehe hahaha hohoho amit amit ... Sorry bro lucu dan suprising. I like this posting.

Semoga seharga itu, lebih powerfull dari AXE Effect ... kalau nggak jadikan bom molotov dan kembalikan ke penjualnya ... (jangan lupa disulut dulu)

Well, saran seorang bekas socialidad ... Viva ...

Peace Bro

joh juda mengatakan...

[quote]
May the good smell of parfum sejuta be with you... AMEN.
[/quote]
LOL pagi-pagi gw sudah ngakak bacanya LOL
Thx Yess :D

@Benny
Hhahaha tq Ben, buat simpatinya.
Memang harum sih dan gw suka, tapi HARGANYA GAK GW BANGAT hiks

Kalo sampai gak lebih baik dari Axe, jangankan tokonya, satu Pelangi gw ratain! (keknya dibutuhkan uang lebih banyak buat lakuin itu...)

Anonim mengatakan...

Mending ke ambas aja. Beli tester bvlgari blue. ga sampe 200 ribu. tapi harus beli parfum sebulan sekali jadinya. soalnya wanginya hilang hanya dalam waktu 6 jam. Eh, tapi kalo di semprot di baju sih agak lamaan. Btw, kalo mo blanja2 ajak saya aja. I know whats good on men! hahahaha... sudah terbuktilah selera tinggi saya ini. Huahahahaha (sapa gue?!?!?)

Anyway... salam kenalll... ,\/m

joh juda mengatakan...

Ah kamu terlambat menawarkan bantuan kawan...

Btw salam kenal jg :)

Anonim mengatakan...

ckckckck..gak perlu parfum harga sejuta buat narik perhatian gue kak......-____-

*kaboer*

Posting Komentar