Teman Penyemangat

Aah gila, gak kerasa sudah hampir dua minggu gak ngeblog!! Tapi yang pasti gw belum married, ok. Jadi kalo kalo ada dari kamu yang mikir 'Joe gak ngeblog lagi karena ngurusin anak' gw mau bilang itu keliru (eh, tapi kalo pun sudah kawin, gak secepat itu kalee punya anak?!). Atau kalo ada yang berpikir gw sudah mati, maka yang itu hampir tepat. Kerjaan gw sekarang bikin gw lupa pakai kutang, alias kerja sudah gak ada jamnya!! Bukan, buka karena lembur, tapi karena telat mulu ngantor.

Saat ini gw bersama teman-teman di kantor sedang mempersiapkan seminar untuk tanggal 23-24 April (official web-nya menyusul). Kurang lima minggu sebelum hari H dan proposal saja belum lengkap! Itu pun masih dipotong untuk mempersiapkan seminar hari ini (brosur terlampir di banner)! Artinya gw siap brojol tanpa kutang!

Dengan alasan tsb gw harap kamu bisa mentolerir lamanya blog ini gak terupdate. Kalo gak bisa ditolerir, PERGI AJA LO DARI SENEE!

Ehm... ehm... maaf kelepasan. Dengan alasan ini juga gw ingin memperkenalkan teman gw yang membuat gw bisa tetap semangat di pagi hari dan menemani gw bekerja di malam-malam sunyi. Yang bisa bikin gw tenang saat kalut. Menciumnya saja, membuat satu hari gw menjadi indah untuk dilalui. Ah indah bangat waktu-waktu yang kami lalui bersama (tsah...), khususnya saat menghempaskan ampasnya ke keranjang sampah dan membuatnya kembali (loh?). Ehm teman saya adalah kopi instan! Ya, ironis sekali gw cuma bisa berteman sama bungkus kopi.

Dengan waktu yang sering kami lalui bersama, gw semakin mirip kopi mengerti kopi-kopi instan yang berada di pasaran itu tidak sama - kecuali kalo mereknya sama.


Sekilas mengenai kopi instan, di pasaran bisa dikelompokan menjadi dua jenis kopi instan, yaitu black coffee dan mix coffee (bisa sudah dicampur gula, dicampur cream, dicampur susu, dicampur gingseng, dan mungkin dalam waktu dekat akan keluar kopi mix jamu Ayam Jago). Dari ke dua kopi tersebut dibagi lagi menjadi dua, yang berampas atau tidak.

Terus terang, gw lebih suka kopi berampas. Alasannya, kopi berampas itu hampir mirip dengan kopi tubruk. Sedikit mengenai kopi seduh. Menyeduh kopi tubruk itu harus dengan air mendidih, kenapa? Karena saat terkena air panas, kopi akan terpanggang kembali. Jadi kalo menggunakan air panas aja, kopi cendrung 'melempem'. Nah saat kopi terpanggang digelas itu, kopi mengeluarkan aroma yang bikin -- gw khususnya, senyum-senyum najong. Tapi tidak semua kopi berampas gw suka. Sebaliknya juga dengan kopi tanpa ampas, ada beberapa yang gw suka. Sekian sekopi sirih dari gw mengenai kopi instan dan untuk beberapa menit ke depan gw akan menyita waktumu untuk mendengarkan ocehan gw terhadap merek-merek kopi yang gw biasa minum.

Torabika Kopi Susu
Kita mulai dari yang paling gak enak (versi gw). Seperti gw bilang sebelumnya, menyeduh kopi instan hampir sama seperti menyeduh kopi tubruk, khususnya yang berampas. Eh, gw belum bilang ya kalo Torabika kopi susu ini seperti kopi instan ABC atau kopi instan Kapal Api, yang kalo diseduh meninggalkan ampas sama seperti kopi tubruk? Ok, baca kembali kalimat sebelumnya.

Rasa kopi ini agak aneh, gw rasa itu rasa dari pemanis buatan atau cream tambahan agak terlihat seperti kopi susu. Padahal wanginya sudah hampir meyakinkan loh.

Indocafe Coffee Mix
Banyak yang suka nih kopi, termasuk beberapa teman kantor gw, bahkan emak gw juga suka. Ini termasuk kopi tanpa ampas alias benar-benar instan; campuran kopi, gula dan krim. Mungkin ini cofee mix yang terakhir gw pilih. Dibanding coffee mix - coffee mix yang lain. Sebenarnya dulu gw suka nih kopi (sewaktu di pasaran cuma ada ini), tapi setelah semakin banyaknya merek baru dengan kopi yang lebih baik, maka kopi ini terlihat kurang. Tanpa ada pembanding bagaimana kita tahu sesuatu enak. Apa yang gw gak suka dari nih kopi adalah rasanya yang seperti kelapa. Gw gak kaget kalo ternyata pembuat kopi ini gak bisa bedakan antara krim dengan santan. Tapi setidaknya masih lebih baik dri Torabika.

Kopi kapal Api Insatn (kopi+gula)
Ini hampir tidak ada bedanya dengan kopi tubruk biasa, kecuali dalam bentuk instan dan sudah tercampur gula. Kopinya harum, cukup harum maksud gw. Rasanya kering, padahal tidak begitu light, tapi juga tidak dark. Manisnya cukup, namun buat gw sepertinya nanggung. Mending sekalian beli kopi tubruk, apa lagi gw lebih senang minum kopi hitam tanpa gula.

Kapal Api Kopi Susu
Masih satu merek dagang dengan sebelumnya, hanya saja yang ini sudah ada campuran susunya. Aroma saat kopi diseduh mirip sekali dengan Kopi ABC Susu, favorit gw. Mungkin kalo bukan gw sendiri yang seduh, bakalan tertukar antara dua merek tersebut. Campuran antara kopi dan susunya pas. Cuma sewaktu selesai diminum, ampasnya sedikit jika dibandingkan dengan sebelum diseduh (32g). Ok, mungkin kamu lihat itu bagus ampasnya dikit, tapi buat gw itu berarti lebih banyak gula dan susunya dibanding kopinya dan memang benar, rasanya manis (bahkan saat gw menyeduhnya dengan 250ml air mendidih, lebih banyak 75ml dari yang dianjurkan). Kalo minum kopi yang terasa hanya manisnya, mending minum sirup khalua aja.

Nescafe Original
Ini mungkin kopi mix tanpa ampas ter-favorit gw. Kopi ini terdiri dari kopi (jenis espresso), cream dan sugar. Rasanya persis caramel tanpa bau gosong. Ok bangat buat menemani cemilan sore, tapi gagal membuat gw tetap stay tune dengan kerjaan gw. Mungkin karena rasanya yang seperti permen itu sehingga hanya cocok sebagai pemanis bibir dan biar dibilang minum kopi.


Nescafe Classic
Kalo ini favorit kopi hitam gw dengan bungkus paling kecil dibanding merek kompetitornya (isinya hanyaa 5g) tapi bisa buat nyeduh kopi 200ml. Sama seperti yang Original, yang Classic pun tidak berampas karena proses kopinya dari ekstrak kopi murni (jenis espresso). Selain itu, kopi ini tanpa gula, makanya cocok bangat sama gw. Mungkin untuk beberapa orang mengeluhkan kopi ini terasa agak asam, dan itu benar, persis seperti Americano (espresso dengan lebih banyak air). Jadi kalo kamu mau jago ngomong sama orang Amerika, mulai besok sarapan dengan kopi ini. (Disclaimer: saran ini bukan dari pengalaman penulis, tapi dari ke-sotoy-an penulis! Satu lagi, penulis tidak bertanggung jawab jika perut kamu mules sehabis sarapan dengan kopi ini).

Kopi ABC Susu
Menurut gw ini kopi susu instan terbaik yang pernah ditemukan oleh orang Indonesia (Eh bbener kan ini kopi buatan dalam negri?)! Dari pertama kali diseduh, seperti gw bilang di atas, langsung bisa bikin gelisah, alias geli-geli basah. Kopinya segar, dan disangrai dengan timing yang tepat, sehingga sewaktu diseduh kopi matangnya pas! (Kalo kamu nemu penulis blog ini ngomong sok ahli lagi, lempar aja dengan kamus!). Sewaktu diminum lebih gila lagi, gw bisa senyum-senyum najong sendirian! Kopinya seperti buatan tangan aja. Antara kopi dan susunya pas bangat perbandingannya. Gulanya juga pas, kamu hanya dapat rasa yang pas dengan menyeduhnya denag air sebanyak 175ml s/d 200ml. Di luar itu akan kekentalan atau keenceran (dan tentu gak kerasa manis juga). Tob markotot buat ABC kopi susu!

Tapi satu pertanyaan gw buat kopi ini. Ada hubungannya gak sih dengan Baterai ABC?

Kopi ABC Moca
Gw pikir sama seperti Pocky Banana yang menggabungkan dua rasa kesukaan gw, coklat dan pisang, dan hasilnya menjadi sumber libido gw. Begitu dengan ABC Moca, menggabungkan kopi dengan coklat, dan hasilnya HOEEEKKK INI KOPI APA JAMU SIIHHH?!! Gila, rasanya lebih berantakan dibandingkan konflik di Gaza!!

Ya segini dulu cerita gw mengenai kopi instan. Eh, kamu nanya kenapa kopi favoritmu gak ikutan masuk sini? Ok, jujur gw bilang kopi - instan-kopi - instan semacam Gooday (semua jenis), atau Indocafe Cappuccino, itu lebih parah dari ABC Moca -- padahal ABC Moca saja suda seheboh Gaza!!

tolong, jangan ngaku ke gw, kamu minum kopi kalo yang kamu maksud kopi itu Good Day

Kopi-kopi semacam ini banyak menggunakan ekstrak rasa dari bahan kimia untuk mendapatkan rasa 'dummy' kopi impor seperti late atau cappuccino. Aslinya membuat cappuccino atau late harus menggunakan kompresor bertekanan tinggi. Kalo benar dari bungkus 50g bisa beneren dapat cappuccino, mesin kopi Starbucks yang seharga 500 juta itu gak akan laku!




Ok, jangan tersinggung kalo gw menghina permen kopi favoritmu. Apapun kopinya, jangan lupa bayar di kasir!



Powered by XL BlackBerry® smartphone

6 comments:

Ribz mengatakan...

langsung membayangkan yuda lagi 'senyum senyum najong' sendirian

8->


arrrggghhhhhh!!!! merinding g!!!!

Anonim mengatakan...

Komprehensif walau subjektif. Pemahaman dan pengalaman yang luar biasa. *manggut-manggut-sok-ngerti*


Gue?
...Goodday moccacino. ANYAHAHAHA!

joh juda mengatakan...

@Ribz
Kalo yg lo sering lihat itu bukan senyum najong, tapi kesurupan.

@Yosu
Akhirnya gw menemukan orang yang sebanding tingkat ke-sotoy-annya dengan gw. Gud gud gud.

Ow kalo itu sih gw emang sudah tahu, Yos. Secara lo memang gak kuat minum kopi, tapi ngotot dibilang bisa minum kopi hehe

Toga mengatakan...

Iya nih, kopi fav gw, nescafe tubruk kaga masuk nominasi.

Penuturan di blog ini segar, kocak, tp juga inspiratif, edukatif, informatif, dan masiv. Apa coba?

Pokoknya blog keren, mgkn sedikit lebih keren dari Kopi ABC Susu.

Oiya, setelah gw telusuri, ternyata ABC Susu ga ada hubungan dengan pabrik batre, tp mmg ada kerjasama bisnis dengan Radio ABC Australia.

weirdaft mengatakan...

nescafe classic itu minuman wajib setelah sampe kantor. tapi sayang, cuma saya seorang yg suka kopi, yg lainnya gak suka. jadi dana rutin gak ada buat nescafe classic saya :D

btw, bisa masuk ke sini krn rekom dari yg kirim comment diatas..

nice blog, terutama karena suka "nescafe classic"

joh juda mengatakan...

@Toga
Hahaha kalo nescafe tubruk belum nyoba euy. Nanti gw cobain deh, iklannya sih sepertinya meyakinkan.

[quote="Toga"]Penuturan di blog ini segar, kocak, tp juga inspiratif, edukatif, informatif, dan masiv. Apa coba?[/quote]
Apa gak sekalian impulsif dan sifilis?

Ow syukurlah, gw jadi gak perlu cemas kesetrum tiap minum kopi ABC dong ya. Tq untuk infonya dan tq untuk commentnya hehe

@weirdaft
Hahaha saya anda tidak satu kantor dengan saya. Yang minum kopi di kantor saya cuma tiga orang, tapi jenis kopinya lengkap hoho

Ow gitu. Selain nescafe classic, suka apa lagi? *siap-siap nyatat buat jadi bahan blog*

Posting Komentar