Richard Pemegang Rekor Keluarga

Gosh! Pake bajunya dulu Cad!!

Karena adanya permintaan dari salah-seorang pembaca blog ini, maka posting kali ini mengenai Richard, adik nomor duaku. Kalo kamu pembaca blogku, kamu pasti sering menjumpai nama Richard di posting-postingku. Bukan, Richard bukan pasangan homo saya, melainkan adik kedua dari lima bersaudara. Lahir Oktober 1986 di Makasar dengan nama lengkap Richard Nicolas Pringgodigdo. Saya sebenarnya agak heran dengan orang tuaku. Sudah tahu sekeluarga tidak bisa melafalkan huruf 'R' dengan baik, tapi kenapa banyak ajah huruf R di nama anak-anaknya?

Kembali ke Richard. Kenapa saya dekat dengan Richard, karena selama karier saya merantau dan tinggal jauh dari orangtua, Richard ini lah yang selalu menemani saya. Entah dosa apa dia harus selalu bersama saya. Jadinya kami banyak berbagi waktu dalam kehidupan.

Dengan tinggi 168 cm dan bobot 68kg (kalo lagi lapar.red), dia terlihat kontet dengan perut tambun mehehe. Tapi yang harus saya akui, dengan terpaksa, dia lebih tampan dibanding sodara-sodaranya yang lain. Kentang.

Memiliki lima empat orang putra dengan seorang putri pasti sangat membanggakan bagi kedua orangtua. Selain itu juga pasti para wanita di keluarga kami merasa nyaman (kenyataannya tidak ada wanita dikeluarga kami selain nyokap). Hanya saja memelihara empat begundal dalam satu rumah merupaka sebuah kesalahan bagi orang tuaku.

Tidak ada perabotan atau keramik yang bertahan lebih dari seminggu di rumah, kalo tidak dijadikan mainan dan berakhir menjadi kompos. Tapi Richard punya cara tersendiri untuk membuat orangtuaku bangkrut.

Kata orang, kalo anak punya dua ubun-ubun, pasti bandel sekali. Nah kalo Richard tidak hanya dua, tapi tiga ubun-ubun dan satu puser! Walaupun dia mirip tuyul, tapi dia masih punya puser. Jadi tenang kamu tenang aja.

Sewaktu kecil Richard tidak mengerti bahasa manusia. Jadi kalo dibilang bermain batman-batmanan (dengan sarung bokap sebagai sayap) dan lompat dari ketinggian 4meter itu berbahaya, maka dia tidak akan mengerti sampai kepalanya harus dijahit enam jahitan. Atau saat dibilang memasukan jari ke dalam mesin kapal yang berputar itu berbahaya, maka dia tidak akan paham sampai jarinya putus.

Dan saat dibilang jari yang putus bukan buat mainan untuk menakuti teman-teman perempuan di TK, dia tidak dengar itu sampai jarinya lepas dan menggelinding hilang. Oh Tuhan, mahluk apa yang kau ciptakan ini??

Di keluargaku, dia memecahkan rekor jumlah perolehan masuk RS paling banyak dalam setahun. Bahkan rekor dia 100 hari dalam setahun. Bukan 100 hari masuk RS, tapi 100 hari dalam setahun bisa sekolah. Sisanya, dihabiskan di RS atau dirawat jalan di rumah.

Bekas luka di kepalanya, bahkan ditubuhnya lebih banyak dari yang bisa dihitung. Sampai dokter keluarga kami pun sudah bosan karena sangkin seringnya Richard nongol di RS, lebih sering dari istrinya sendiri.

Bahkan di RS dia memecahkan rekor sadar tercepat selama RS itu berdiri. Ditengah jahitan ke dua dari total enam jahitan di bagian kepalanya, dia tersadar dari biusnya. Mengerjapkan matanya beberapa kali, dan menatap sang dokter. "Suster!!!! Kenapa anak ini masih bisa sadar??!!! Bius dia sampai lusa!!!".

Setelah dia beranjak dewasa, kedisfungsional untuk mengerti bahasa manusia masih berlanjut. Hanya saja dengan cara yang berbeda. Walaupun dia berbeda diantara kami berempat, tapi satu yang menyakinkan kami bahwa dia anak kandung orangtuaku adalah kemampuan tidurnya yang diturunkan secara genetis oleh bokap.

Saat gw nyetir ditemani dia.
Gw: Cad, gak tidur?
Richard: gak. Gw nemanin kakak.
Gw: Ow gitu. Habis biasanya kan mobil belum jalan aja loe sudah tidur.
Rcihard: gak lah
Gw: Wah baik juga ya kamu de. Btw ini lewat mana yang enaknya? Kalo lewat Sudirman kena 3 in 1, kalo lewat Senayan macet. Baiknya enak mana ya Cad?
Richard: "........"
Gw: ada ide gak?
Richard: "........"
Gw: Kok diam??
Gw: Cad? cad?

Ternyata dia sudah tidur dengan suksesnya. Rekor tercepat dia yang pernah gw itung adalah 46 detik dari dia terakhir berbicara sampai akhirnya tertidur.

Walaupun demikian, dikeluargaku hanya dia saja yang mendapat kesempatan untuk menjadi artis, walaupun banyak tawaran yang ditolak karena doi merasa malu mehehe. Awas, ada malu di awal tiada malu diakhir. Ini dibuktikan dengan hobinya 'lupa mengancing' resleting celananya. Tidak jarang saat dijalan, orang senyum-senyum ke arahnya, dia malah senyum najong keGRan. Setiba di rumah baru disadari aibnya. Setidaknya itu membuktikan kepada orang tua yang sering menasehati anaknya untuk pake celana, bahwa 'burung' gak akan terbang kok tante walaupun celana tidak dikancing.

biar berperan jadi ustat, tetap aja artis ya Cad ya?

Segitu dulu untuk Ricahard. Setelah mendengar tentang Richard, biar ini menjadi rahasia di antara kita saja ya, jangan sampai dia tahu mehehehe.



Ps. Sungguh nista kakak yang membuka aib adik sendiri hehehe.

8 comments:

Richard Nikolas Pringgodigdo mengatakan...

woooorgh 68???? gw gx segitu tambunnya kaleeeee. banyak salah tulis neeeh

joh juda mengatakan...

Ah maklum aja kau, gw nulisnya di hape, jadi rada-rada juling nih mata. Kapan-kapan aja baru diedit mehehehe

OnikChan mengatakan...

joe, baru 3 jam blognya diposting udah ketauan adikmu hehe...
jadi itu adikmu yang selalu u cerita2kan, senang rasanya melihat kakak adik akrab begitu.
*hai richard, salam kenal yah* :)

Anonim mengatakan...

*fans richard*


*wink, wink*


hehehehe ;D






cengengesan dari rumah,
Yessica. :)

Anonim mengatakan...

wew, ada fansnya?? padahal kayak ustad mesum gitu, aheuaheuaheuhaue

Anonim mengatakan...

richard itu jauh lebih cakep dari yang di foto loh....

tapi dia suka nari hula2, jadi cewek ilfil duluan sebelum dideketin ama dia..

Anonim mengatakan...

wow??? suka nari hula2 ???? mau dong ikutan!!! ayo nari bersama2

joh juda mengatakan...

Gila loe Yess hahahaha.

Eh tq buat Selvyna, untuk commentnya haha

Posting Komentar