Hepi B'day Gendut!!

Dua hari lalu, adikku, Richard berulang tahun yang ke22. Sebelumnya dia bingung, mau traktir teman-teman greja ke karoke atau makan. Tapi mengingat kakak sulungnya ini hanya baik dalam makan dan buruk dalam bernyanyi, sehingga dibatalkan. Trima kasih atas pengertianmu Richard. Padahal sampai sudah ada yang menyiapkan kostum buat karoke ala Mulan Jamela dan Aisya 'Ayat-ayat Cinta'.

Terus terang, baru belakangan ini kami dekat dengan teman-teman di greja. Sebelumnya, saat kami baru pindah ke Jakarta, kami bergabung dengan tim pelayanan pusat, sehingga hanya ke Grogol saat dijadwalkan saja, jadinya kami berteman dengan mereka saat 'dijadwalkan'. Selain itu juga karena waktu itu kami (saya dan Richard) masih sibuk - Richard sibuk dengan pacarnya, saya sibuk dengan pacar tetangga. Biasalah kalo, kalo lagi pacaran dunia terasa milik berdua dan yang lain ngontrak; Makanya kenapa sewaktu putus dunia serasa sepi dan yang lain ngantor.

Dan mungkin begitu juga dengan mereka (teman-teman grejaku.red), mereka berteman hanya sebatas ngontrak itu tadi. Makanya gak heran setelah berjemaat kurang lebih empat tahun di sana, mereka baru tahu bulan lalu kalo saya, Richard, Marisa, dan Andrew adalah bersodara. Sebenarnya mereka sadar kalo kami mirip (kecuali Richard tentunya), tapi begitu ditanya kenapa gak nyangka kalo kami bersodara, jawabannya, 'habis kalian akrab bangat'. Tidak hanya di greja, tapi di setiap komunitas yang melibatkan persodaraan kami, maka pertanyaan yang paling bingung saya jawab adalah, 'kok kalian akrab ya?'

Mungkin karena keluarga saat ini sudah tidak berfungsi selayaknya keluarga, sehingga masing-masing individu justru terdikotomikan dalam dunia masing-masing. Tidak jarang anggota keluarga justru lebih dekat dengan orang luar, sedangkan sesama keluarga menjadi orang asing.

Bukan berarti keluarga saya lebih baik dari kamu, sama sekali bukan. Tapi kalo anggota keluarga saya lebih banyak dari kamu, itu mungkin. Dulu pun kami tidak akrab layaknya sodara. Bahkan sampai saya tamat SD pun, kami masih saling memanggil dengan nama, atau kata ganti orang ke dua gaul, 'LOE'. Tidak hanya panggilang, tapi perbuatan saya tidak mencerminkan anak sulung.

Dulu saya benci sekali dengan Richard, karena menurut saya dia anak yang menyebalkan, pandai mencuri perhatian dan suka seenaknya. Memang benar orang tua kami sangat tidak membeda-bedakan anaknya, sehingga kami sendiri tidak merasa ada yang paling disayang di antara kami. Hanya saja, seperti yang sudah pernah saya ceritakan sebelumnya, Richard terlalu sering masuk RS, jadi tentu dia mendapat perhatian yang lebih dari orang tua kami - dan tentunya mendapat uang lebih banyak dari kami.

Setiap orang punya buku atau seseorang yang sangat mempengaruhi kehidupannya. Saat-saat seperti ini dikenal dengan 'pencarian jati diri'. Bagi saya, buku yang paling mempengaruhi saya adalah alkitab. Maaf, saya bukan mau sok suci, tapi itu kenyataannya, karena itu buku terakhir yang belum saya baca di antara deretan buku milik papaku (saya masih sesalkan sampai sekarang kenapa ayahku tidak punya majalah laki-laki dewasa). Sedangkan orang yang paling mengubah hidupku adalah Sulianto. Dia mentor saya, guru saya dan kakak saya.

Saya pun mulai berubah dalam memandang adik-adik saya. Sebelumya, kalo saya beranggapan bahwa adik-adik saya bencana, maka saya sadar bahwa mereka sebenarnya aset berharga untuk disuruh-suruh; kalo sebelumnya saya merasa mereka parlu dikurung di gudang saat teman-teman saya datang, maka saya sadar bahwa adik-adik saya bisa digunakan untuk mengusir penagih hutang. Sehingga kalo sebelumnya saya merasa dunia akan kiamat, maka saya sadar dunia menjadi lebih indah dan mudah karena ada adik-adik saya.

Awalnya mereka tidak percaya atas perubahan saya. Mereka tidak percaya bahwa saya yang bengis berubah, dan bahwa mereka bisa dengan mudah menindas saya tanpa perlu takut adanya hari pembalasan. Tapi wwaktu menjawabnya.

Akhirnya justru saat ini saya lebih dekat dengan Richard. Bukan berarti saya tidak mnyeyangi adik-adik saya - saya memperlakukan mereka dengan adik, sayang kepada mereka sama besar, perhatian sama banyak dan kerja rodi sama keras. Tapi karena banyak waktu yang saya habiskan berdua bersama Richard - sewaktu SMU tinggal di kontrakan berdua, pindah ke Jakarta ngekost bersama, bahkan satu kamar. Mungkin benar kata Ayub, apa yang kita benci biasanya justru kita dapatkan. Makanya mulailah membenci All new Escudo, maka kamu akan mendapatkannya Joe.

Ok, sebenarnya tidak mudah untuk melewati bulan Oktober dengan selamat, karena selain Richard, ada mamaku dan Daniel, adik terkecilku, yang berulang tahun, dan kenapa mereka semua harus lahir diakhir bulan sih??

Eniwei saya bingung mau kasih nyokap apa. Ada saran?

3 comments:

Anonim mengatakan...

syal aja yud..
hangat lahir batin :)
sampain met ultah buat richard ^^

Wibowo Kosasih mengatakan...

Selamat Ulang Tahun. Semoga panjang Umur ...
Ehm ... kapan makan makannya?

:)

joh juda mengatakan...

Si Yess.

Haha justru dia ngajakin karokean Ben :D

Posting Komentar