Benar gak sih kita bekerja??

Hi guys, bagaimana kabarnya? Eniwei beberapa orang setelah baca blog saya sebelumnya jadi berhenti 'ngejek' item (baca di blog FS saya), huahahahaha berhasil juga sindirannya. Gak lah. Kita kan bisa tahu orang tersebut dengan sepenuh hati bercanda atau dengan sepenuh hati menghina, bener gak guys? Hehehe.

Topik hari ini saya mau cerita aja. Tentang si Budi, karakter rekaan saya (gak kreatif bangat yak?). Jadi baru-baru ini ditemukan sebuah fakta yang amat sangat menggemparkan. Sebuah penelitian (yang telah dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab) membuktikan bahwa sesungguhnya dalam setahun kita tidak pernah melakukan apa-apa di kantor. Jadi mungkin bagi anda yang menginginkan kenaikan upah atau gaji atau bonus di akhir tahun, saya sarankan berpikir dua kali untuk memintanya ke atasan anda.

Fakta ini terungkap berawal dari permohonan si Budi meminta kenaikan gaji di kantor tempat dimana dia bekerja (ya iyalah, masa tempat dimana dia menggaggur?!). Setelah mengajukan surat permohonan peninjauan ulang mengenai gaji, beberapa hari kemudian Budi pergi ke pasar. Gak lah. Si Budi mendapat panggilan kemeja bapak kepala personalia. "Wah pasti nih bakalan bahas mengenai gaji. Pasti. Pasti!", ujar Budi dalam hati. Sepanjang melintasi selasar kantor, Budi mencoba memikirkan isi pembicaraan nanti. Mungkin awalnya bapak kepala personalia akan meminta alasan kenapa dia harus menaikan gaji saya, atau mungkin dia akan... (yg benar beargumen or berargumen sih? Hm sepertinya ber-argumen ya? Cos imbuhan ber menunjukan kata kerja *sambil sok mikir* alaa, gak penting bangat deh).

Back 2 laptop, mungkin kepala personalia akan ber-argumen bahwa kondisi perusahaan sedang susah, dan bla, bla, bla. Pokoknya berintikan tidak ada kenaikan gaji. Tapi tenang, Budi sudah memikirkan semua itu. "Saya akan coba membuat dia melihat bagaimana saya bekerja dengan sangat giat untuk memajukan perusahaan ini", pikir Budi. Bahkan memberikan perspektif lain bahwa harga-harga kebutuhan hidup semakin naik, biaya kos bulan depan naik, mau ganti mobil, ganti HP, ganti laptop, ganti cewe (loh?!). Ya pokoknya kebutuhan pria tanpa istri dan anak ini juga meningkat, dan doi rasa kerja doi sangat sepadan dengan permintaannya. Bahkan Budi telah mempersiapkan diri untuk kejadian terburuk, yaitu berhenti dan menjadi pengamen jalanan. Ya, tapi itu bila kondisinya sangat bangat terpaksa sekali.

Akhirnya tibalah Budi di depan ruangan kepala personalia. Setelah skretarisnya yg cantik itu menyampaikan kedatangan dia lewat telepon, si Budi di persilahkan masuk, di persilahkan duduk, di persilahkan mengambil menu (mau pesan apa pak? Hehehehe). Suasana diruangan senyap. Surat Budi di pegang dan dibacanya sekali lagi. Mata bapak kepala personalia menatap dari balik kaca matanya bergantian dari surat lalu ke arah Budi, kembali ke surat lalu ke Budi. Ke surat terus Budi. Surat terus Budi. Surat, Budi. Surat, Budi. Sampai cape, mirip bangat kondisinya seperti kalo di panggil keruang kepala sekolah karena raportnya kehabisan tinta warna hitam, alias merah semua.

Setelah menunggu dengan harap-harap cemas selama 3jam (yg sebenarnya cuma 5menit), akhirnya bapak kepala personalia mulai memecah kesenyapan dengan berdehem.

"Ehem... Coba kamu ambil kertas dan alat tulis", ujar bapak kepala personalia dengan nada datar. Udah kayak mau disuruh 'tree test' aja (tree test merupakan salah-satu test grafis dalam psikodianostik.red). Tapi karena tidak mau dihukum berdiri dengan satu kaki di depan kelas, akhirnya Budi mengeluarkan kertas dan pensil (iya tahu, sudah gak jaman pake pensil).

"Dalam setahun ada berapa hari?" Dalam hati Budi menggerutu, anak-anak juga tahu pak setahun itu 365 hari. Tapi karena takut dikutuk, akhirnya Budi nulis juga. Beberapa menit kemudian seolah menjadi sekretaris bapak kepala personalia; menulis, menghitung, menjawab semua yg dia suruh. Pokoknya pinter bangat deh si Budi. Setelah 15 menit berlalu, ini hasil tulisan Budi di kertas tsb dan membuat saya pun takjub:

Satu tahun ada 365 hari. Jam kerja dari pk8.00-pk17.00, jika dikurangi jam makan siang, berarti genap 8jam kerja dalam sehari, itu sepertiga dari waktu dalam sehari, dalam setahun menjadi 122 hari kerja.
Kantor tutup pada hari Minggu, jadi berkurang 52 hari kerja, menjadi 70 hari kerja. Dalam setahun setiap pegawai mendapatkan cuti 2 minggu, jadi berkurang lagi 10hari, sisa 60 hari kerja. Paling sedikit ada 6 hari tanggal merah dalam kalender selama satu tahun, jadi sisa 54 hari kerja.
Katakan selama setahun kamu bolos 2 hari karena sakit atau alasan lainnya, jadi sisa 52 hari kerja. Di kantor ini Sabtu juga libur, dan ada 52 hari Sabtu dalam satu tahun.

........

Kesimpulannya: kita di gaji untuk hal yang tidak pernah kita lakukan. Jadi jangan mengeluh yah kalo kerjaan banyak yak, hehehe.

0 comments:

Posting Komentar