The Forbidden Kingdom (or forbidden movie?)


Rabu kemarin, disela-sela kesibukan (yg dibuat-buat), saya sempatkan untuk menonton film bersama adik-adik -- Marisa, Richard dan Andrew. Selain mereka, ada jg teman kami yg ikut.

Film yg kita pilih, sesuai judul posting kali ini, adalah The Forbidden Kingdom, dan karena di daerah Jakarta barat baru ada di 21 mall Taman Anggrek, alhasil kami nonton di sana. Kami nonton yg pukul 21.10, dikarnakan baru dapat berkumpul di TA pukul20.

Setelah membeli tiket, kita makan dulu. Habis itu cari cappucino buat mengganjal mata saya. Jadi salah kalo mikir cappucinonya buat diminum ya. Dan gara-gara cappucino, saya ribut sama Satpam.

Maaf mas, gak boleh bawa minuma dari luar.

Loh, kan tadi saya dari dalam pak, jawab saya. Lagi pula kan di dalam gak jual hot cappucino SB?? Ujar saya sewot. Kalo jual mah, saya beli di dalam pak, gak jauh-jauh turun kebawa. Gak mikir nih ya satpam?!

Gini aja deh mas, itu ada tulisannya, jadi baca aja.

Mungkin karena sudah jengkel kali ya, dia jawab gitu. Cuma sayangnya gw jg gak kala jengkel -- iyalah, udah kerjaan banyak, macet dijalan. Gini deh ya mas, tadi saya sudah masuk kedalam beli tiket gak ditegur, sekarang jadi masalah gini. Gw sudah beli tiket. Studio sudah dibuka. Dan sekarang gw gak bisa masuk. (udah mulai emosi). Siapa namamu? Manajermu mana??!

Sebenarnya mau saya lanjutkan keributannya, mumpung lagi bete jg kan. Cuma ade-ade saya pengen bisa nonton film silat tanpa harus ada yg terluka. Akhirnya saya yg mengala... saya masukan tuh minuman ke tas (iyalah, masa dibuang??).

Di dalam studio 1, yg nonton film lumayan banyak, dan karena itulah kami dapat deretan bangku, yg kalau bukan karena diselamatkan satu kursi, kami sudah berada paling pojok. Ok deh, semoga salah urat dileher saya bisa di tebus dengan filmnya.

Film mulai dengan monyet melompat-lompat, dan diakhiri dengan 'monyet' melawan brandalan. Menceritakan tentang salah-satu dongeng Son Gokong, kera paling keren di jaman kera.

Ok, saya ceritakan sedikit mengenai film ini. Jadi kisahnya diambil saat SunGokong ditantang duel oleh Jade Warlord (Collin Chou). Diakhir pertarungan, SunGokong ditipu, dan diubah menjadi batu. Tapi karena SunGokong hidup abadi, batunya tidak bisa dihacurkan, dan dia bisa kembali kewujud semula, jika tongkat saktinyanya kembali ke tangannya.

Adalah seorang American, yg tidak hanya dari jaman lain, tapi juga dari dimensi lain, Jason Tripitakas (Michael Angarano). Digariskan menjadi penyelamat SunGokong dengan membawa tongkat tsb. Dia terlempar ke jaman legenda SunGokong, setelah sebelumnya dikejar-kejar para brandalan yg telah menembak kakek-kakek penjaga toko klontong.

Dalam misinya menuju Five Elements Mountain, tempat dimana Jade Warlord dan batu SunDokong bersemayam, Jason dibantu oleh Drunken Immortal, Lu Yan (Jackie Chan), The Silent Monk (Jet Lie), dan Golden Sparrow (Liu Yifei).

Selain jauhnya perjalanan, dan para pasukan Jade Warlord yg menghalangi perjalanan mereka, ada juga pembunuh bayaran yg dikirim Jade, Ni-Chang the White-Haired Assassin (Li Bingbing). Sehingga memaksa Jason agar bisa mempertahankan diri, dengan belajar KungFu dari Lu Yan, dan Silent Monk.

Kalo kamu mencari hiburan, ini film yg tepat buat kamu tonton bersama teman-teman kamu. Karena banyak hal lucu yg bisa ditertawakan di film ini. Tapi kalo kamu mencari cerita, sebaiknya bersiap untuk mentertawakan film ini.

Poor (-)
Adegan action KungFu ala mandarin kurang greget. Dibeberapa screen, malah terlihat saling menunggu, mirip seperti KungFu ala Dunken Mater Jackie Chan era 80an.

Penokohan SunGokong pun, yg disandang Jet Li terkesan tempelan, membuat karakter SonGokong (yg erat dengan kebandelan, kenakalan, dan keisengan kera tsb), terlihat dibuat-buat (kebayang gak sih Jet Li berperan selengehan??). Belum lagi adegan kematian Jade ditangan Jason yg right man, in the right spot -- serba kebetulan -- khas adegan film-film bollywood.

Story line-nya menambah kemiskinan film ini: buruk. Kamu sudah bisa menebak akhirnya di pertengahan film. Malah endingnya terkesan murahan, kampungan, dan dibuat-buat. Ternyata menggabungkan nama besar aktor seperti Jet Li dan Jackie Chan, tidak menjadi jaminan mutu film tsb bagus. Buat saya, ini film terburuk yg pernah diperankan Jet Li.


Rich (+)
Untungnya saya nonton beramai-ramai, dan film ini menyisahkan kelucuan. Selain itu gak bosen lihat tampang si cantik jelita Liu Yifei hufufufu....
















siapa yg bosen sih liat cewe kek gini??


Asal masih bisa lihat Liu Yifei dan tertawa bersama teman dan adik-adik, siapa yg perduli sih dengan isi filmnya?? Ranking C buat film ini.

3 comments:

Anonim mengatakan...

jangan galak2 kak,, nanti cewek2 takut..^^

Wibowo Kosasih mengatakan...

gak nonton film ini ...
Udah nonto Three Kingdoms?
Resurrection of the dragon?
Reviewnya dong
gicmaficionado[at]gmail[dot]com
Cheers

joh juda mengatakan...

Untunglah kamu gak nonton,
pasti kesel kalo habis nonton hehe.
Three Kingdoms, belum nonton, karena pada dasarnya gw bukan orang yg suka nonton Ben.

Cuma kata ade gw, bagusan Three Kingdoms kemana-mana. Filosofinya jg banyak yg bisa dipakai buat belajar.

Posting Komentar