Awas Copet Bung!!

Tadi pagi, saya sempat menyimak Kabar Pagi, kalo gak salah di Trans7, kalo salah tolong dikoreksi. Investigasinya mengenai pencopet/pengutil, khususnya HP. Memang gak nyambung sih, saat semua stasiun beramai-ramai menyiarkan daging rekon dan ivestigasi musiman produk makanan kadarluarsa oleh depkes plus badan terkait lain, Kabar Pagi malah membahas HP hilang.

Dalam Kabar Pagi, dituturkan modus baru pencopet saat beraksi. Kalo dulu (sekarang juga masih) mereka beroperasi di transportasi masa, sekarang mereka memperluas sayap mereka ke public area (tempat makan, cafe, tempat bilyard, dll).

Kebanyakan orang, termasuk saya, saat berada di public area, sering meletakan HP dan atau dompet di atas meja. Alasannya sederhana, karena dompet dan HP akan mengganggu duduk bila disimpan di saku. Sering kali karena kita keasikan ngbrol, keasikan makan, keasikan memperhatikan mahluk halus, keasikan ngorong (baca:ngupil); kita lengah akan keberadaan barang-barang kita. Bisa juga kelengahan kita dikondisikan.

Kok bisa dikondisikan? Bisa dong. Seperti yang dituturkan oleh Kabar Pagi, biasanya pencopet datang ke dekat target, kemudian mereka berusaha mengalihakn perhatian sang target. Cara yang paling umum, mereka sok ribut dengan temannya. Saat perhatianmu teralihkan, temannya yang lain mengambil HPmu.

Di mana pun tempatnya, para pencopet itu sangat jarang sekali beraksi seorang diri, minimal mereka bertiga, malah ada yang sampai 15 orang. Pembagian tugas mereka, ada yang mengalihkan perhatian dan ada yang mengeksekusi.

Sebelumnya saya ingin bertanya ke pada mu (biar dibilang blog interaktif), seberapa banyak dari kalian yang pernah kecopetan HP? Perampokan berkedok penculikan tidak termasuk - karena saya tahu pasti salah-satu pembaca setia blog saya pernah diculik ;)

Tenang, kamu gak usah malu kalo ternyata dalam satu masa di hidupmu, kamu pernah merasa bego, bodoh, ceroboh, dan yang paling malang di dunia, sewaktu HPmu raib dicopet. Karena penulis blog ini, yang merasa dirinya cerdas, jenius, dan ganteng, pernah mengalaminya dalam satu masa di hidupnya; kecopetan HP.

Mungkin karena waktu itu saya masih 'hijau' - berhubung kulit saya hitam, jadi tepatnya 'hijau gelap' (emang ada ya??). Saya masih ingat pristiwa malang yang menimpa HP saya, seolah kejadian tersebut baru saja terjadi. Waktu itu saya masih berdomisili di Bogor, dan kendaraan yang saya gunakan untuk mencapai kampus saya adalah KRL Bogor-Kota. Kala itu juga saya baru masuk kuliah, dengan kepala pelontos, hati polos dan otak oplos, sehingga ide brilian (saat itu) untuk menunggu kereta menuju Bogor, adalah main reverse di HP. Heh? Gak tahu ya kalo di HP dulu bisa main reverse? Tahunya cuma snake sih. Makanya pake Siemens-M35-seharga-1,6jt-tapi-raib-dicopet!

Tapi yang mahasiswa baru ini tidak tahu adalah bahwa di stasiun sudah menunggu banyak pencopet yang menanti orang-orang pelontos, polos dengan otak oplos. Dan benar saja, HP saya di copet oleh tiga orang pencopet, dan saya baru menyadari setelah kereta mulai melaju kencang, jadi tidak mungkin melompat turun untuk mengejar para pencopet.

Sempat sih terpikir untuk lompat dari kereta seperti film Die Hard 2, hanya saja selain DH 2 itu lompat dari kokpit pesawat (bukan dari kereta.red), juga karena antara film dan kejadian nyata ada perbedaan yang cukup besar, yaitu tidak ada stuntman di kejadian nyata.

Akhirnya malamnya saya habiskan dengan menyesali betapa bego, bodoh, ceroboh dan malangnya hidup ini.

Tapi setidaknya saya membuktikan bahwa orang belajar dari pengalaman, dan saya beruntung karena sampai sekarang nyaris hanya sekali itu saya dicopet. Kenapa nyaris? Karena beberapa tahun sesudahnya, saya pernah hampir dicopet. Maksudnya HP saya.

Kejadiannya sewaktu saya ke Bogor (waktu itu sudah berdomisili di Jakarta.red). Dengan berkacak pinggang saya berjalan di Surya Kencana menunggu angkot menuju terminal. HP berjuntai di pinggang, seolah berkata, ini HP gw, silahkan ambil kalo berani. Pucuk ditunggu ulam pun tiba; HP digantung, copet pun tiba.

Saya sudah menyadari kalo saya sedang dibuntuti oleh beberapa orang. Saya tahu pasti dibuntuti, karena saya sengaja melwatkan angkot yang ingin saya naik, dan mereka juga gak naik, padahal kosong. Tapi begitu saya berhentikan angkot ke tiga, yang lumayan ramai, mereka maksa naik.

Dalam hati, hoho gw pengen lihat copet sekarang sudah lebih pinter gak dari dulu (Jangan ditiru).

Akhirnya aksi pun dilancarkan, orang yang duduk di depan saya sengaja menjatuhkan uang receh. Awalnya perhatian saya tidak tergoyahkan, tapi begitu dia menepok kaki saya seolah mau mengambil koin di bawa kaki saya (padahal gak ada), membuat saya penasaran untuk menunduk ke bawa dan, DAMN! HP gw sudah raib dari kantong!

Gila nih copet, cepet bangat tangannya! Salut deh. Loh, kok malah kagum??

Tapi yang para pencopet itu gak tahu, kepala saya sudah gak plontos, otak sudah gak kosong. Tampang? Masih polos dong! Hehe.

Setelah sampai di tujuan, saya pun turun dan berbalik ke arah para pencopet, 'HE LOE SEMUA! BALIKIN HP GW ATAU GW TERIAK: BAKAR COPET?!'

Mungkin mereka gak menyangka kejadiannya bakalan demikian, sehingga pada glagapan, apa lagi yang muda. Awalnya mereka masih protes, malah ada yang bilang, 'buat apa saya ambil HP kamu?? Saya juga punya HP kok!'

'IYA, TAPI HP MURAH!' (hohoho boleh sombong, kalo sama penjahat).

Akhirnya pencopet yang duduk di sebelah saya, sok-sok nyari di bawa bangku, 'ini nih HPnya jatuh'.

'PAKE SOK-SOK JATUH LAGI! MAKANYA SEKOLAH! LULUSAN SMP AJA MAU NGERJAIN ANAK KULIAH!' (yang ini juga jangan ditiru guys).

Mungkin mereka keki berat kali ya, yang awalnya mereka sudah seneng-seneng bakalan dapat HP gratis dan bagus, Nikoa Nokia 6630, eh rejeki haram tinggal di ujung mulut malah hilang. Udah gitu pake dikata-katain pula. Sehingga tanpa saya duga satu tangan melayang ke arah kepala saya: BANG!! Gw menjerit: HUGF!! Penumpang tarik nafas: GUFF!!! Mahluk ijo: HUULK!!!

'Loe jangan main nuduh sembarangan!!'

Ugh gw pengennya balas nonjok, tapi mereka bertiga, kalah kuat. Pengen teriak, cuma kalo beneren mati dibakar kan repot. Akhirnya dengan kepala bonyok saya kembali ke Jakarta dengan hati dongkol. Mungkin ini getahnya karena ngata-ngatain pencopet. Gitu-gitu pencopet juga manusia Yud.

Ok, dari pengalaman tersebut dan juga hasil pergaulan bebas dengan para pencopet, saya mau berbagi tips dan trik menghindari kecopetan HP atau domet, atau perhiasan, atau malah mungkin hati.
  • Jangan men-display barang berhargamu di tempat umum. Ok, saya tahu, buat apa beli iPhone 3G atau Blackberry Bold kalo bukan untuk dipamerkan, tapi pamerkan barang anda ke orang yang tepat, seperti saingan bisnis, rekan kerja yang nyebelin, tetangga yang suka pamer, atau gebetan dari kantor sebelah. Tapi jangan ke pencopet
  • Selama barang berhargamu di-display, jangan pernah lepas dari perhatian. Tips dari saya, saat kamu ingin mengalihakn perhatian karena satu hal, atau suasana sedang ramai, jaga kontak fisik dengan barang display mu. Lakukan dengan wajar, sehingga lawan bicaramu tidak merasa tersinggung.
  • Jangan mudah teralihakn dengan keributan kecil, apa lagi keributan yang tidak sewajarnya; cowo muntah di kendaraan umum, uang receh yang jatuh padahal bayar gak pake receh, bertengkar mulut di depan umum tanpa sungkan dsb.
  • Simpan barang-barang berhargamu di tas. Jika tidak memungkinkan, letakan di saku baju, atau saku celana yang keset, seperti celana jins. Kalo gak punya saku, atau kebetulan tidak menggunakan baju dan celana, kamu dapat menggenggamnya saja.
  • Hindari duduk di bagian belakang kendaraan umum (khususnya Metromini 91). Karena biasanya para pencopet beraksi di belakang.
  • Selalu perhatikan dengan seksama barang-barangmu saat naik maupun turun dari kendaraan, karena di waktu ini juga biasanya pencopet melancarkan aksinya.
  • Sedapat mungkin tidak usah mengeluarkan HP di kendaraan umum.
  • Jangan pernah merasa pintar, karena sepintar-pintarnya otakmu, kamu berhadapan dengan banyak otak.

Ok segini dulu, kalo ingat tips dan trik baru, saya up date lagi. Bagi yang memiliki pengalaman dicopet, atau malah mencopet, boleh ikutan berbagi tips dan opininya dong.

4 comments:

Anonim mengatakan...

Kalo ditodong masuk hitungan gak.. ?? ha.ha..

Gw pernah ditodong di bajaj yg lg berhenti di lampu merah jembatan besi sekitar th.2000 gt d..
Yg nodong pake pisau kecil yg udah karatan boo...

Seremmm oiii.... muka jd hijau kyk hulk tp nyali ciut kyk putri malu.. ha..ha..

joh juda mengatakan...

@dahlia
Hm.. keknya gw pernah baca di blognya Benny deh hehe Memang cc gagah gemulai, penodong jg lari kocar-kacir, tapi saya ya ci dompetnya raib :/

Wibowo Kosasih mengatakan...

Bro, gue juga pernah dicopet ...
HP SE600 yang swifel melayang. Moga moga gambar gambar ama 3GP nya gak disebar diinternet, hehehe ...

Waktu itu baru turun dari Busway. Emang kondisi lagi meleng, karena banyak pikiran ... Ilang deh HP nya.

Intinya sih emang jangan pamer, and jangan meleng ... HP g emang aku taruh dipinggang waktu itu ...

Nasehat Sun Tzu tetap relevan dalam menaklukan copet. Kaya keliatan miskin, pinter keliatan bodo, tau keliatan gak tau ...

Weleh weleh ...

joh juda mengatakan...

Ow ya? Di busway? Berarti belum terlalu lama dong? Setidaknya setelah kamu sudah kerja dong Ben?

Tapi setidanya kita belajar dari pengalaman, karena sepertinya hampir gak mungkin orang yg sduah di copet, bakalan kena copet lagi hehe

Posting Komentar