Joe is in the Kitchen

Seperti yang kita ketahui bersama, bahwa judul blog ini adalah Joe's House, maka seperti layaknya rumah, saya menambah kategori baru dalam blog ini, yaitu dapur. Apa aja yang bisa kamu temui di dapur? Tentu saja seputar tips memilih bahan makanan dan ngomongin makanan. Tentunya makanan yang dibicarakan adalah makanan yang saya masak.

Apa, Joe masak??!

Tenang, tenang. Berita baiknya sampai saat ini belum ada yang mati karena keracunan masakan saya. Berita buruknya, sudah ada yang hampir mati kelaparan karena nunggin saya masak.

Awal November ini, saya lagi senang-senangnya masak. Ada beberapa hal yang menyebabkan saya memasak sendiri. Pertama karena mama saya sudah kembali ke Banjarmasin sehingga harus ada yang memasak untuk menjaga kelangsungan hidup kami. Kedua karena saya sedang mengatur pola makan yang sehat dan baik. Ketiga perekonomian dunia yang kian memburuk juga Obama terpilih sebagai presiden US (yang ini rasanya gak ada hubungannya). Terakhir karena dalam waktu dekat ada 'cewek' yang bakalan ngunjungin blog ini.

Sehubungan mengenai alasan terakhir tersebut, saya mohon dengan sangat kepada Selvyna, Yessica, dan Hanny untuk tidak berkata yang bukan-bukan terhadap saya. Tolong gunakan kosa kata yang baik dan benar (baca: ngomongin yang baik-baik tentang saya). Ngomong yang baik-baik itu seperti apa? Seperti ini: Joe itu baik, panjang sabar, dan tidak sombong, rajin menabung dan gemar membaca (silahkan yang mau muntah, soalnya gw sudah duluan).

Kembali pada hobi baru saya. Hobi baru ini mau tidak mau merubah pergaulan saya. Kalo sebelumnya saya lebih banyak nongkrong di warung kopi sambil ngbrol soal-soal ekonomi, politik (gaya loe tuh joe!) bersama para pengusaha dan eksmud seperti Benny, Raymond, Samuel, maka sekarang mau-tidak mau tongkrongan saya sekarang di swalayan bagian bumbu dapur bersama ibu-ibu. Pembicaraan seperti, bawang putihnya di geprak aja, jangan di iris atau telurnya pilih yang kecil-kecil aja, biar dapatnya banyak, juga suami saya suka nakal kalo sehabis saya datang bulan, jeng, sudah menjadi jamak saya dengar di swalayan.

Saya banyak belajar dari ibu-ibu tersebut. Misalnya saya belajar bahwa menggunakan banyak jahe tua untuk memasak 'ayam jahe' menyebabkan rasanya lebih tepat disebut 'ayam ronde' dari pada ayam jahe, atau memasak 'ayam garam Sapo Ekspres' harus menggunakan ayam kampung kalo tidak mau menjadi 'sop asinan ayam', juga memasak sop sapi tidak perlu menggunakan kulit ayam kalo tidak mau jadi 'gulai sapi kulit ayam'.

Trima kasih untuk para ibu-ibu yang sudah begitu besar jasanya. Semoga jejaka ini bisa masuk dapur dan keluar dengan selamat. Amin.

Untuk memulainya maka saya memilih memasak yang sederhana dulu, ayam masak rendang.

Loh, itu gak sederhana kali, Joe?

Yuda, disaat semuanya serba instan, masak ayam rendang tidak lah sulit.

Berikut panduan memasak ayam rendang. Siapkan satu ekor Ayam (minta dipotong delapan bagian di Hero), bumbu rendang instan Sajiku, santan instan, kelapa sangrai instan, kompor dan panci. Cara memasak: Masak ayam bersama gula, garam, merica, santan encer, sangrai kelapa dan bumbu sajiku. Masak dengan api kecil hingga matang.

Mudah bukan? Eh, rasanya? Ok, memang 'agak' gosong, tapi masih bisa dimakan kok. Sueer!

Nah, dari masakan-masakan yang sukses ini membuat kepercayaan diri saya semakin besar untuk terus memasak. Sedangkan jika masakannya gagal, maka masakan tersebut dengan sukses berada di tong sampah.

Manfaat dari memasak sendiri, selain tentunya lebih sehat (karena kita tahu apa yang kita makan), dan lebih hemat (percayalah, uang makanmu sehari bisa untuk membeli bahan makanan untuk tiga hari), memasak merupakan penghilang stress (kecuali kalo masakanmu gagal).

Tips bagi pemula dalam memasak.
1. cari resep yang sederhana, dengan bumbu-bumbu yang familiar ditelinga.
2. Putar musik. Barusan saya masak Sayur Lodeh sambil memutar keras-keras albumnya Michael Buble, 'Call Me Irresponsible'. Lebih asik lagi sambil ditemani wine (seperti di film-film), sayangnya karena masaknya Indonesian Food, maka masaknya sambil makan kue mangkok. Emang, gak elit.
3. Siapkan bahan pokok terlebih dahulu, kemudian bumbu-bumbu. Kalo ada bumbu yang harus dimasak terlebih dahulu, gunakan api kecil.
4. Jangan terlalu lama memasak sayur atau bahan pangan laut.
5. Jangan terlalu berpatokan pada resep dalam menggunakan perasa, karena kebanyakan masih tawar.
6. Berhati-hati! Percaya atau tidak, tingkat kecelakaan di dapur lebih tinggi dibanding berkendaraan mobil.
7. Nikmati masakanmu! Kalo saya tadi memasak sambil ditemani om Buble, maka saat makan saya ditemani Metalica. Bukan, bukan karena saya penggemar musik rock. Itu semata-mata untuk menyamarkan rasa asam sayur lodeh!

3 comments:

OnikChan mengatakan...

Joe, kapan2 aku harus mencicipi masakanmu :)

joh juda mengatakan...

@Onik
Wah monggo ci. Kemarin juga, sewaktu Benny main ke rumah, sudah ta tawarkan buat kapan-kapan nyobain masakanku. Tapi pringatan keras, siapkan perut anda :D

seLvyna tHeresia mengatakan...

okey2.. nih gue bikin catatan yang baik2 tentang kakak..

kak yuda itu orang yang baik.. layaknya orang yang baik, dia pasti punya teman yang baik.. nama temannya itu adalah Selvyna.. orangnya baik banget.. pintar.. lucu.. menyenangkan... rendah hati.. klo dipuji selalu merendah seraya berkata "ah enggak kok.. biasa aja"... namun begitu, gak ada yang bisa memungkiri semua kelebihan - kelebihan si selvyna itu...
salam buat selvyna ya kak...

Posting Komentar