MARAH

Nah loh, siapa yang marah tuh?

Bukan. Bukan saya marah kepada kamu, apa lagi saya marah kepada dia. Hanya saja banyak orang menyalah artikan beberapa sikap saya yang dianggap marah, atau paling tidak dimata mereka saya marah.

Biasanya sih kalo di YM saya lama bales dianggap marah. Atau sebaliknya, saat saya menggunakan kata sial, damn, dianggap saya marah. Padahal ini kan bahasa pergaulan baku saat chating *membela diri* Hehehehe bagi teman-teman yang merasa di singgung disini, yakinlah, itu hanya perasaan kamu saja ^^

Jadinya saya pensaran dengan marah ini. Awalnya saya coba cari di wikipedia berbahasa Indonesia, dengan keyword 'marah'. Hasilnya, hanya emoticon marah aja yang nongol (sumpah gak penting bangat tuh yg update!!)

Akhirnya saya coba dengan keyword 'angry' dan hasilnya adalah
Anger is a negative feeling where a person feels badly towards someone or something that has done something bad to that person.

Tapi menurut saya sih, kalo hanya sampai di perasaan tidak senang karena hal yang tidak disukai, belum bisa dibilang marah. Misalnya, kalo saya tidak senang dengan Andrei Aksana yang sudah membuat saya merasa menyesal membeli bukunya, kan gak bisa dibilang saya marah terhadap dia.

Jadi antara marah dan sekedar tidak senang, ada perbedaan yang cukup berbeda. Saat marah, kita memiliki perasaan-perasaan negatif, buruk, dan emosi. Itu yang membedakan dengan sekedar tidak senang.

Jadi kira-kira itu lah definisi dari marah dari pandangan saya, rasa tidak suka yang melibatkan perasaan-perasaan negatif.

Walaupun marah itu negative feeling, namun bukan berarti negative things. Dalam beberapa hal marah sangat baik untuk menghilangkan ketegangan yang terjadi akibat hal-hal buruk tsb, malah dalam kasus-kasus tertentu marah menunjukan rasa sayang.

Nah untuk bisa menilai marah yang negative things tsb, kita perlu tahu apa sih tujuan kita marah. Dari keisengan, dan kekurangkerjaan saya, saya coba membagi marah dalam empat poin berdasarkan tujuannya. Dimulai dari yang paling gak penting, yaitu:
  1. Menikmati Marah; serem ya? Sayangnya ada beberapa orang yang memang menikmati saat-saat dimana mereka memarahi sso, dan puas jika orang tsb merasa bersalah, atau ketakutan. Mungkin dari tujuan yang lain, tujuan ini yang paling emnggambarkan kalo orang yang bersangkutan tuh sakit mentalnya. Bukan berarti gila, tapi memang mereka senang nge-bosy, menindas, dan hal-hal negatif lainnya.
  2. Marah untuk melampiaskan emosi; nah karena ada perbuatan-perbuatan yang tidak disukai dari sso atau sesuatu, sehingga menyebabkan ketegangan otot-otot dan mental (makanya orang marah tuh cape), sehingga sampai pada sebuah titik, mereka harus meledakan emosi mereka. Titik kesabaran sso berbeda-beda, tergantung dari kepribadian, latar pendidikan dan penyebab ketegangan tsb.
  3. Marah untuk menyampaikan ketidak-sukaan; nah ini mulai bener nih tujuan orang marah. Seharusnya sih marah tuh yang seperti ini, jangan diem-diem aja eh tahunya marah. Apa coba gunanya orang marah kalo orang yang bikin kita kesel gak tahu kalo kita marah? Yang ada kita cape karena marah-marah, eh itu orang malah ketawa-ketiwi.
  4. Marah untuk menyampaikan kesalahan; nah, saya rasa ini lah tujuan paling mulia dari marah. Biasanya saat kita marah di tingkatan ini, kita marah karena kebodohan orang lain, karena kita dengan sangat yakin mereka salah. Karena kita ingin memberitahukan kepada mereka kalo mereka salah, namun kita sudah kehabisan kesabaran untuk menegurnya hehehe.
Nah itu kan tujuan dari marah. Sayangnya orang lebih banyak marah dengan cara yang salah dari pada marah yang benar.

Marah yang salah itu seperti apa? Marah yang membiarkan emosi kita mengendalikan prilaku kita. Saat orang berpikir menggunakan emosi, itulah yang dimaksudkan berpikir menggunakan dengkul, karena emosi itu memang hanya sebatas dengkul. Dengkul, baik dipakai buat bekerja, tapi buruk jika digunakan untuk berpikir.

Marah yang tepat itu seperti apa? Yang terkendali, memiliki pesan, dan bermakna. Begitulah seharusnya cara orang yang dewasa mengungkap emosinya. Ironisnya, kebanyakan dari kita semakin kita dewasa, otak kita semakin mengecil, sehingga memilih dengkul untuk berpikir.

1 comments:

Anonim mengatakan...

klo marah karena ym/sms lama dibales masuk kategori marah yang mana?

Posting Komentar