at Starbucks Plaza Semanggi

Belakangan saya lagi gemar nongkrong di SB Pelangi. Sebenarnya saya punya pengalaman buruk di sini, makanya tidak mau kembali ke sini.

Pertama kali ke sini memang pelayanannya ramah. Kali kedua 'dikerjai' orang. Kali itu ada sebuah perusahaan forex yang mrngajak saya ambil bagian dalam sebuah investasi. Sebenarnya malas, hanya saja karena belum mengerti mengenai investasi ini, dan juga karena kesetiaan marketing forex yang tiada henti menelpon saya, akhirnya saya kabulkan untuk bertemu.

Mereka mengatur waktu bertemu di SB Pelangi. Saya datang lebih awal, 15 menit dari yang disepakati. Saya datang bersama konsultan keuangan saya. Yah, kamu boleh saja tertawa, hanya saja waktu itu saya benar-benar buta.

Tunggu punya tunggu, tiga gelas ice cappucino blended, sepiring tiramisu dan brownie espresso sudah habis. 90 menit kemudian mereka datang serombongan (tiga orang, satu supervisor mereka). Saya sudah setengah jengkel, karena dibiarkan menunggu, padahal kan mereka yang butuh.

Segala basa-basi keluar, segala promosi keluar. Biar meyakinkan, laptop pun ikut keluar buat nunjukin grafis dan tetebengeknya. Biar makin asik ngobrolnya, beberapa gelas kopi ikut keluar. Masih belum cukup, saya yg keluar.

Saya sendiri lebih banyak diam, konsultan saya yang lebih banyak ngomong. Setelah selesai, mereka pamit. Ya, pamit gitu aja tanpa rasa bersalah. Setelah MEREKA mengatur janji bertemu di SB, mereka melenggangkan kakinya untuk pulang duluan. Setelah 90 menit nunggu, mereka langsung melangkah keluar dengan santai!

Fyi, saya yg harus bayar minuman saya, minuman mereka, dan makan kami. Nice! Ini jadinya siapa yang butuh sih? Masuk akal gak kalo saya gak jadi invest di mereka?? Setelah pengalaman tsb, mereka masih aja nelpon loh buat ngajak bergabung. Heran?!

Nah dengan alsan itu, makanya setiap melewati SB Pelangi, selalu teringat akan tragedi 'perampokan' tsb. Sampai akhirnya minggu lalu saya menunggu teman di Pelangi. Karena kaki sudah sakit keliling Pelangi tanpa tujuan. Mau ke Gramedia, takut bangkrut -- apa lagi Gramed di sana kan banyak buku asing yang bagus-bagus. Akhirnya saya stop di SB.

Wah, pelayanannya asik bangat! Benar tuh motonya the Third Place di SB Pelangi. Akhirnya sejak saat itu saya sering ke sana. Buat sekedar minum sambil baca buku, mengerjakan tugas, mengerjakan ketikan buku dan cerpen, atau sekedar tidur.

Eh, serius loh. Udah gitu asiknya lagi, kamu bisa duduk-duduk di sini tanpa harus membeli apa-apa (soalnya hanya di SB Indonesia saja kita harus beli sesuatu agak bisa duduk). Gak percaya? Barusan di depan saya ada grombolan cewe-cewe yg menghabiskan dua jam lebih tanpa beli apa-apa, hanya menghabiskan kata-kata mereka untuk bergosip. Dan tidak ada yg negur!

Udah gitu suaranya keras bangat lagi, bikin gak konsen lanjutin nulis buku. Akhirnya milih posting blog aja deh. Mereka bertiga, ngomongin soal cowok (pastinya). Eh ternyata saya salah nangkap – maklum kerena mereka ngomong bahasa inggris yg super cepat, seperti orang kumur-kumur – maksudnya lagi ngomongin girl friend salah-satu dari mereka. Yup, dia lesbi. Ok, cukup sekian untuk hal tsb. Nanti saya dikira cowok suka ngegosip lagi.

Bicara mengenai ketikan, untuk sekedar update, dan biar saya juga termotivasi, untuk novel sudah masuk bab sepuluh. Sedangkan untuk buku drumnya, kita bakalan kumpul bahan minggu ini. Doakan ya, biar kami bisa ketemu, biar cepat rampung bukunya.

Belakangan saya justru malah asik dengan cerpen. Baru dapat mood nulis cerpen. Kalo sebelumnya saya paling malas nulis cerpen, soalnya seting dan bingkainya pendek. Kita dituntut harus mampu mengolah bingkai tulisan yg pendek tsb agar ceritanya tetap utuh, tanpa terlihat terbatas.

selain itu, hampir seminggu ini saya bolak-balik ke RS Cikini. Sempat dua hari jg tidur di RS. Nanti saya posting untuk lengkapnya di sini.

Ok segini dulu ya.

3 comments:

Anonim mengatakan...

saudara yuda, klo boleh tau, bergerak di bidang apakah perusahaan forex tersebut?


*udah penting belum komen gue yang ini kak?*

joh juda mengatakan...

@Komentator (gak) penting
Wah saya jg kurang tahu. Mungkin anda bisa tanya di om google.

Trima kasih sudah meninggalkan comment ^^

Anonim mengatakan...

serem amat sampe dirampok O__O'

btw, justru sb plangi adalah tempat yg pasti saya hindari lho... kok beda ya.

Posting Komentar