Dari Kata-kata Tabuh, sampai Cerita Dante

Hm sudah sepuluh menit di depan lembaran putih blog, dan gak tahu mau nulis apa.

Pernah gak para bloggers merasa bingung mau ngeblog apa? Rasa-rasanya pengen nulis, tapi gak tahu nulis tentang apa. Seperti blog fivestroke -- yang notabene berisikan hal-hal mengenai drum, juga belum ada kelanjutannya.

Kalo untuk blog yang satu itu, memang lebih berat dari pada personal-blog ini. Dikarenakan bahan-bahan tulisan yang perlu dipersiapkan terlebih dahulu. Di blog tsb, gak bisa asal ngomong aja, karena entah kenapa praktisi musik itu, bisa lebih bawel dari pada musik yang mereka mainkan. Oops sori, gak bermaksud menyinggung apa lagi kurang ajar sama rekan-rekan senior , cuma sekedar mengeluarkan uneg-uneg :)

Sebenarnya bahan tulisan blog bisa muncul dari dan di-mana saja. Obrolan di kantor, kopi tubruk yang kita nikmati, sampai pada kejadian-kejadian aktual lainnya. Sayangnya tidak serta-merta setiap saat kita bisa menuangkan ide-ide atau gagasan tsb dalam kerangka jurnal maya ini. Butuh sebuah greget, dan mood yang baik.

Aah, jadi sekarang mood yang disalahkan?

Padahal kata ini sama haramnya seperti kata 'sibuk' dalam kosa-kata saya. Kenapa?
Menurut saya, kata 'sibuk' seharusnya tidak pernah ada dalam perbendaharaan kata manusia. Sederhananya, Tuhan, yang begitu padat rutinitasnya (mengurus dunia beserta isinya, belum lagi hal-hal di luar dunia ini), masih bisa mendengar dan menjawab doa kita yang mengusik telinga-Nya setiap hari, dan tidak pernah terlontar kata, 'Maaf hamba-Ku, tidak lihatkah kau, Aku ini sibuk?". Eh ini manusia, dapat dari mana kata 'sibuk'??! Sampai-sampai sering menjadi dalih untuk mengorbankan hal-hal yang lebih luhur.

Nah mungkin itu alasan kenapa manusia memetik kata 'sibuk' dari ladang individualisme: untuk menjadi dalih bagi sesama.

Begitu juga dengan 'mood'. Sering kali banyak penulis, atau sebutlah segala aktivitas manusia yang berhubungan dengan rasa, menjadikan 'mood' sebagai acuan maupun kambing hitam dari (baik/buruk) rasa mereka. Padahal menurut beberapa pakar di bidang masing-masing (dan saya sependapat dengan mereka semua yang sependapat dengan saya), alasan ini hanya (kembali lagi) dalih bagi mereka yang tidak mampu mendisiplinkan diri mereka atas apa yang mereka kerjakan.

Ahh, seperti tertemplak rasanya. Ini mungkin menjawab kenapa saya tidak menemukan ide untuk menulis blog -- karena saya tidak disiplin terhadap diri sendiri untuk menulis blog. Maafkan aku wahai para leluhur blog, dan para dewa-dewa yang menaungi blogers.

Ok, kita mulai. Pagi ini hujan *bassi!*
Iya, hujannya sudah dari tadi subuh *itu juga orang lain tau! Gak usah di masukan di blog!!*
Ugh... jadi nulis apa doong?? *udah, mending gak usah nulis aja* Ok deh.







On a different note, saya baru beli dua buku baru -- damn! Padahal masih ada dua buku (berbahasa) asing dan satu buku jurnalistik (baca:buku orang tua) yang belum selesai dibaca. Eh ini beli buku lagi?! Huff... Terkadang suka stress sendiri dengan prilaku yang konsumtif terhadap buku (bahkan gw pernah lewatin angka 1juta dalam sebulan untuk beli buku doang! Buku doaang!!). Some one please help me...!!!!

Anyway salah-satu dari buku-buku yang saya beli adalah Cerita Dante-Stefani Hid,penerbit Grasindo. Btw saya penasaran, apa memang nama 'Hid' di belakang Stefani memang nama asli (kalo iya, artinya apa?), atau itu nama pena dari Stefani? Soalnya kalo itu nama pena, saya juga kepikiran untuk mengganti nama saya kalo (kalo??) sudah menjadi penulis. Seperti Johanes Pitt, atau mungkin Brad Juda. Cool!! *obsesi menjadi Brad Pitt*

Anyway, saya memang baru baca sampai pertengahan. Cuma sampai sini, pendapat saya kok, ini buku.... jenuh bangat bacanya! Seolah ini buku narasi, dan kita hanya menonton konflik bisu. Ok mungkin sayanya yang terlalu cetek wawasannya. Tapi mana ekspresinya?! Ekspresinyaa??!!!! Masa kita cuma dengerin orang bernarasi?? Jadi ingat cerpen-cerpen yang biasa kita temui di tabloid Ananda (??) -- sori.

Cuma kalo dilihat dari karya-karyanya, Stefani ini memang orang hebat. Dengan usia se-dini dia, yang dia kerjakan lebih banyak dari kebanyakan orang yang sudah hidup lebih dini dari dia. Good work Stef!

2 comments:

Anonim mengatakan...

nanya donk! Soulmate beli dimana sih?

trims buat infonya !!

Linna mengatakan...

Kalo soulmate emang agak susah dapetnya ye... coz udah habis di beberapa bookstore. Setahuku di Togamas diponegoro masih lumayan banyak (kalo anda emang di Surabaya. hehe).

Hid itu singkatan atau tepatnya penggalan namanya (mungkin ya, nek gak salah). Karena setau saya, nama aslinya Stefani Hidayat. Dia memang orang hebat. Wawasan dan cara berpikirnya cool. Orangnya menyenangkan juga kalo diajak ngomong. Ramah. hehe...

Overall, saya suka buku ini. Seperti konflik bisu mungkin karena kita gak ikut merasakan apa arti kebingungan dan berputar2 tanpa tujuan. Sedang mencari sesuatu tapi tak tau apa itu dan kemana harus menemukannya. Dan sebagainya.

Salam,,,

oya, kalo mau tuker pendapat, please visit my blog

mykatalinna.multiply.com

Posting Komentar